Perjalanan dari Hamburg ke Berlin memakan waktu sekitar 3 jam. Sebenernya gue udah download dua episode “Black Mirror” season 2 buat nemenin perjalanan gue di bus ini, tapi gue udah menahan keinginan nulis dari lama karena gue nggak bisa konsentrasi kalau lagi sama orang. Sebenernya di bus ada banyak penumpang sih, so I’m technically alone. But we are here minding our own business and don’t have to talk to each other.
I am finally alone.
What should I talk about now? Ah iya, siang tadi gue dapet komen di Instagram mengenai how broke a person is and that was the reason traveling is not an easy thing for her. Let’s talk about that.
If you ask me, I am broke, too. Do I come from a wealthy family? No. Kalau kalian baca buku Rentang Kisah, mungkin kalian tau bokap gue harus pergi dan tinggal jauh dari keluarga supaya kami bertiga (Emak, gue, dan Adek gue) bisa makan dan kerjaan Bapak gue juga bukan kerjaan fancy. That’s a sign that we are broke.
Lo juga bisa liat lah dari pakaian gue, tas gue, sepatu gue yang nggak ganti-ganti, dan hape gue yang baru ganti kalo ada yang ngasih gratisan.
“Ehm, Git. What about your Macbook Pro? That shit ain’t cheap.”
Yah, emak gue harus nyisihin uang tagihan buat beliin gue Macbook. Insha Allah laptop gue yang sekarang adalah laptop terakhir yang emak gue beliin buat gue. Amin.
That’s my family. Now let’s talk about this lady right here a.k.a me. Silahkan tanya apa aja yang pernah gue rasakan menjadi seorang hamba qismin. Kelaperan karena nasi abis? Sering. Nggak bisa ngambil duit karena rekening di bank minus? Sering. Nggak bisa bayar tagihan kuliah dan kena denda? Pernah. Nggak bisa bayar rumah dan kena denda? Sering.
So, what did I do back then? I worked. Gue kerja di cafe dan “dibego-begoin” bos, gue kerja di percetakan dan “dibego-begoin” kolega kerja. Kerja siang-malam tanpa duduk. Pulang-pulang badan nyeri dan cuma bisa gue pijet-pijet pake balsem. Dan hal tersebut bertahun-bertahun gue lakukan.
Sering tebersit di benak ini gimana susahnya duit dicari sampe gue harus direndahin sama orang. Mau minta ortu, Bapak gue nggak bisa ngirim banyak karena doi sakit-sakitan. Emak gue nggak punya penghasilan karena dia hanya ibu rumah tangga. Ditambah lagi gue stress kuliah Bachelor gue susah banget.
Begitulah hidup. Ternyata emang harus berjuang buat cari makan, cari ilmu, cari kenikmatan.
So if y’all assume I’m a rich kid, that offends me so much cause I’m not. I know exactly why I am not rich. I know exactly what my Mom and Dad (and myself) have to do to provide the life I have. And let me tell you, we have to work really really hard.
.........
Suatu hari gue dipecat sama salah satu tempat kerja gue karena satu hal. Langit rasa runtuh. Kayak disamber geledek di siang bolong. I cried and begged him to let me stay, but he refused. Why did I do that? Cause at that time I needed the money. My dad was sick and couldn’t go to the doctor. Not sick, sick. But his body did not let him to work as hard as he normally would. He had been doing that job for more than 10 years. Of course your body will scream and refuse to properly function. On top of that, he was freaking 54 years old.
Lo tau rasanya dapet telfon dari bos lo dan dia nyuruh gue untuk nggak usah dateng lagi ke tempat kerja tersebut? Lo tau rasanya dipecat padahal kerjaan itu adalah kerja terniat yang pernah gue lakukan? Lo tau rasanya dipecat di saat lo tau Babe lo yang jauh di sana—yang udah 10 tahun nggak lo liat lagi meringis kesakitan?
It was awful and I will never ever forget that.
Gue pun muter otak dan cari cara gimana gue bisa bantuin Bokap dan Nyokap. Gimana caranya gue bisa ada penghasilan, tapi gue tetep mau dapet pahala dari apa yang gue lakukan biar niat gue tetap lurus.
You know, if you’re poor, there is a possibility of you ngedzalimin orang lain hanya demi uang. Gue sering denger gimana orang “memeras” dan memanfaatkan orang lain dengan alasan dia adalah tulang punggung keluarga. I don’t want that. Gue nggak dididik dan dibesarkan di mana uang adalah segalanya. Nyokap gtue selalu bilang uang nggak dibawa mati, jadiin ibadah sebagai prioritas.
That’s when the magic happened. God listened and he showed me how to get the best of both worlds; nebar pahala dan dapet duit. That’s how I found YouTube (it’s a long story why I decided to jump on the vlogging bandwagon. But I am grateful I did, cause it feels good when you know you’re doing something positive and impactful. And on top of that you get paid, too)
So, what I learnt from my own experience was how important your intention is and having a pure heart. I’m not saying that my heart is pure (oh hell no). I am saying, I was really—and still trying to be really careful whenever I work on my video, whenever I work basically. Because I need to have pure heart without greed, without arrogance, without hate, without envy. I need to be nice to people and treat them kindly. And all of the blessings will come to you automatically. Be it money, kindhearted people, opportunities, pahala, these things will surround you.
Alhamdulillah my life has changed for a better now. Yah, walaupun buat beli sepatu sneakers baru juga masih mikir-mikir. Tapi paling nggak sekarang gue ada uang untuk makan, bayar rumah, dan bayar kuliah.
But I am scared. Kenikmatan itu juga ujian. Manusia bisa lengah. I don’t know how strong I can be. Hopefully I am gonna be okay.
For you guys my fellow qismin (lol jk), I know how hard it is not able to afford some things in life. You feel limited, can’t do what you love, what you want. I know how it feels like. Jangan lupa kita punya Allah. Kalau niat kita lurus dan hati kita bersih, insha Allah diberi jalan. Karena Allah sudah menjanjikan bahwa di setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
Hi kak gita, cerita nya berhasil aku bikin nangis malem malem. Aku juga bukan berasal dari keluarga yang 'ada' dibanding temen2 yang lain. Aku lagi ambil double degree di jerman tapi bukan berarti orang tuaku punya banyak uang. Suka keinget kalau orang tua udah banting tulang sampe harus jual ini itu demi ngebiayain aku ke jerman dan suka nangis sendiri gara gara itu. I can relate. Makasih udah selalu ngingetin aku buat bersyukur atas segala sesuatu yang udah Allah kasih ke aku. Keep inspiring kak!
ReplyDeleteIzin share kak Gita
ReplyDeleteTerimakasih sudah berbagi kak Git!
ReplyDeletekomentar ketigaaaaa..
ReplyDeleteselalu suka sama tulisannya kak gita
iya kak. klo kata orang jawa wang sinawang "kayaknya enak yaa jadi dia, kayaknya enak yaa hidup dia", padahal kita gk tau apa kesusahan yang pernah atau sedang mereka rasakan..
ReplyDeleteSubhanaAllah, behind the scene seorang Gita Savitri Devi, kak izin share yaa
ReplyDeletethanks to remain me ka git
ReplyDeleteGita, semoga kamu dan keluarga kamu tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang diberi rezeki kesehatan dan kebahagiaan ya, amin.
ReplyDeleteKa Gita, semenjak aku liat vidio kaka di youtube mengenai opini kaka tentang melepas hijab, disitu aku perpikir untuk lebih memantapkan hati dalam menjalankan kewajiban sebagai wanita muslim. Terima kasih kaka bisa menjadi inspirasi buat aku dan teman teman yang lain. Banyak yang bisa aku ambil dari vidio kaka, tulisan kaka di blog. Semoga apa yang kaka lakukan di hidup kaka bisa bermanfaat bagi banyak orang terutama keluarga kaka.
ReplyDeleteTulisan yang selalu mewakili:)
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSukses sih kak tulisannya untuk ngingetin aku.
ReplyDeleteI pray the best things to always be with you, Kak Git. Semoga kita2 juga bisa menginspirasi banyak orang seperti kakak ❤
Tapi kak Git, instagram feed kamu begitu sempurna. Tapi kalo baca blog, buku rentang kisah, atau nonton vlog yg beropini, aku jadi tau sebenernya yg dikasih liat ya emang yg bagusnya aja kan, masa iya ngasih liat yg jelek misal lagi nangis pas lagi ujian dll, tapi aku selalu ketipu kak git dan nganggep hidup kak git begitu sempurna, karena secara ga sadar jadi ngecompare mine with yours gitu, you're the reflection of i wish to be πππ astaghfirullah bukannya ga bersyukur cuma kadang envy aja πππ
ReplyDeleteTulisannya selalu memberi semangat terus. Terima kasih kak gita❤
ReplyDeleteizin share ka gitt
ReplyDeleteTulisan kak gita selalu meginspirasi dan menyadarkan akan hal yg belum di sadar selama ini, membuka pikiran dan perasaan. Izin share kak
ReplyDeleteThese why Allah told all of us for being grateful
ReplyDeleteAssalamualaikum kak Gita. Sy aqila dari malaysia. Setelah sy baca nukilan kak Gita kali ini hati saya tersentap sejuta sentapan. Kenapa sy tidak sekuat kak Gita sedangkan sy kuliahnya di negara sendiri. Kenapa sy tidak boleh berdikari cari wang bljr sendiri tanpa minta wang saku dari org tua sy. Sy mohon sngt boleh sekuat kak Gita untuk hadapi hidup pada masa ini dan akan datang. Kak Gita doakn sy agar boleh berjaya seperti kak Gita dan sy doakn kak Gita di sana baik-baik shja dibawah lindungan Allah.
ReplyDeleteAssalamualaikum kak Gita. Sy aqila dari malaysia. Setelah sy baca nukilan kak Gita kali ini hati saya tersentap sejuta sentapan. Kenapa sy tidak sekuat kak Gita sedangkan sy kuliahnya di negara sendiri. Kenapa sy tidak boleh berdikari cari wang bljr sendiri tanpa minta wang saku dari org tua sy. Sy mohon sngt boleh sekuat kak Gita untuk hadapi hidup pada masa ini dan akan datang. Kak Gita doakn sy agar boleh berjaya seperti kak Gita dan sy doakn kak Gita di sana baik-baik shja dibawah lindungan Allah.
ReplyDeleteis it safe to drop a tears when i read this..... ������
ReplyDelete" WHERE THERE IS A WILL THERE IS WAY "
ReplyDelete*keepstrongit*
Inspiring writing!
ReplyDeleteIzin share ka Git
Inspiring writing!
ReplyDeleteIzin share kak Git
Always inspiring:")
ReplyDeleteSukses terus kak git!
Sejak awal aku gak salah masukin kak gita k daftar Inspiring people buat akuuu.... ;)
ReplyDeleteOh kak Gita, makasih karena lo udah share hal yang bisa selalu buka mata dan buka hati gue. gue qismin dan gue bersyukur, gue punya Allah dan nggak takut apapun kecuali mati gak bawa banyak pahala. tetap sehat kak gita, biar makin sering nulis dan share lebih banyak cerita
ReplyDeleteThank you
ReplyDeleteGue jga punya keluarga dan kehidupan yg kurang lebih kayak lu ka git, tpi ada satu kesalahan gue yg gue buat smoe sekarang. Jdi meskipun gue berasal dri keluarga yg ekonomi rendah,gue ga pernah nganggep diri gue lebih rendah dibanding orng lain. Gue selalu ngerasa kalo gue jga bisa punyabkehiduoan kayak temen2 gue yg anak pejabat. Tpi kata emak gue, gue itu ga sadar diri
ReplyDeleteinspiring story... just like my life. :)
ReplyDeleteKak Gita, this one comforts me so much. Knowing there are others who go through the same as me. Sekedar cerita sedikit, kedua orang tuaku pengacara. Dan aku sangat bangga dengan pekerjaan mereka karena ilmu hukum yg mereka kuasai. Keduanya tidak bergabung dengan kantor pengacara besar dan sering kesulitan untuk mendapat klien. Bahkan klien yg sudah diurus sering menunda pembayaran walaupun kami memerlukan uang, sampai akhirnya papaku memutuskan untuk mencari tambahan uang dengan menjadi ojek online. Kami bukan keluarga kaya. Sejak SD aku dilarang untuk memberitahu siapapun profesi asli kedua orang tuaku, karena stigma masyarakat yg menganggap pengacara itu pasti kaya. Di SMA informasi soal profesi orang tuaku bocor ke guru dan ada guru yang menagih uang pembangunan musholla sekolah sampai 100rb padaku walaupun anak lain hanya diminta 25rb, padahal saat itu kami sedang pusing masalah ekonomi. Baru saat kuliah aku bisa bernapas lega karena berada di antara anak-anak dari beragam latar belakang, dan kita sama-sama tahu bahwa hidup tidak selalu di atas angin, sekeren apapun profesi kita di mata masyarakat. Keep inspiring kak :)
ReplyDeleteI know what you feel kak Git, aku juga ngalamanin nasib yg sama dgn kak gita :) tetap semangat kak, apapun pekerjaannya yg penting halal .
ReplyDeletebarokallahu fiik gitasav, semoga smua doa usaha dan ikhtiar mu untuk bisa bermanfaat bagi semua di dengar dan di ijabah Allah swt, amiin. salam kenal yaa...
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKenapa ya setiap orang yg kuanggap "orang kaya" malah mereka beranggapan kalo mereka "nggak kaya" aka miskin? Heran saya
ReplyDeleteKarena lewat media sosialnya kamu membuat anggapan-anggapan fana tersebut, tanpa tau hidup mereka yang sebenarnya ;)
DeleteAminnn. Thanks Git for your kind reminder. Have a pure heart (without embel2 di belakangnya ya). Sehat selalu di sana (:
ReplyDeletesetelah baca blogmu.. rasanya memang layak Allah ngasih rezeki yg ga disangka2 dan pengalaman2 yg menarik tahun 2017 untukmu . begitu sudah banyak kesulitan ujian yg kamu hadapi dan kamu stay strong ..struggle..
ReplyDeletettp menginspirasi dan stay srong..
Ternyata emang berjuang dan kerja keras itu amat sangat perlu dan harus dilakukan kalo kita mau perubahan dlm hidup π
ReplyDeleteNowadays, who doesn't work hard?
ReplyDeleteKarena satu kesulitan di apit dua kemudahan, semangat ya Git...
ReplyDeleteSemoga bisa cepet berkumpul lagi full team satu keluarga mbagit. Selalu ada hikmah dibalik semua perjuangan itu. Jangan cepat menyerah ditela'ah lagi karena hidup ini tidak ado yg sia sia
ReplyDeletedan rasa haru terasa setekah baca postinganmu kak gita. Aku berharap bagi temen - temen yang sadar akan agama saat ini baik yang masih belajar ataupun sudah paham, akan terus istiqomah belajar sejarah dan kerja keras dalam hidup dengan memgang teguh agamanya. Buat kita yang dimasa dewasa aja bingung, apalagi adek adek kita yang mainannya hp dan lyfe style yang sudah amat jauh dari kata cukup, sederhana, sepantasnya, dan bagaimana seharusnya. Banyak manusia bertopeng di dunia ini, dan ketika memang hanya Tuhan yang tau kelemahanmu, bukankah menjadi sombong bukanlah hak kita? karena sejatinya semuanya adalah titipan. Semoga kak gita, kita para reader, dan youtuber, selalu berikan peningglan- peninggalan positif untuk generasi nantinya yg akan berapa taun lagi baca tulisan ini. Aamiin
ReplyDeleteAamiin Ya Rabb, Always Be Strong & Be Grateful Gita π Be better , More and more! Much as More ☺ Always be #positive and Salute!
ReplyDeleteSo emotional git, sehat terus ya git, sukses dunia akhirat :)
ReplyDeleteTulisan yang menginspirasi. Terima kasih kak Git.
ReplyDeleteSeperti yang aku alami sekarang, Allah sedang menguji aku, aku memang kuliah tapi dibiayai oleh om ku dan aku bingung bagaimana aku bisa bekerja jika setiap hari aku membantu tanpa henti di warung makan om ku itu,terkadang aku sangat sakit hari juga ketika beliau menjelek2an ibu aku dan ketika pas liburan aku putuskan untuk berhenti kuliah dan kini aku hanya ingin bekerja membantu penghidupan keluarga karena aku sudah tdk punya ayah. Setiap hari keinginan untuk berkuliah selalu terbesit dalam otak ku, tp aku tetap bersyukur karena aku masih bisa diberi nafas dan semangat untuk menjalani hidup, aku tahu Allah selalu mendengar doa hambanya, Allah maha kaya, maha mendengar dan maha pengasih, kita hanya butuh sabar, dan shalat dan tetap berdoa kepada Allah:)
ReplyDeleteSemoga kita semua selalu dalam lindungan Allah:)
keep inspiring kak git πππ
ReplyDeleteNice story kak git π
ReplyDeletebuat semuanya yang merasakan hampir mirip dgn apa yg di rasain kagita termasuk gw sndiri, smoga kita smua ttp slalu berdoa dan bersyukur serta berusaha bahwa smua yg kita miliki adalah titipan dan ujian. tetep semangatt, kagit terus menebar virus positif yahhh :)
ReplyDeleteTerlalu cinta sama ka gitaππ
ReplyDeleteYou're just amazing Gita ��
ReplyDeleteStay healthy and keep the spirit ��
You're just amazing Gita π
ReplyDeleteStay healthy and keep the sprit πͺπͺ
izin share ka git :)
ReplyDeleteInti nya apa yang kita lihat dari luar belum tentu baik sepenglihatan kita, saya terkadang sering melihat seseorang entah itu dari sikap dan kebiasaan orang hanya dari luar. Contoh nya "wah dia kayanya hidup nya bahagia ya udah cantik, kaya, pinter, orang tua nya baik banget" padahal pada kenyataan nya kita gatau aslinya dia merasa kaya gimana dan yang bisa saya ambil hikmah nya adalah harus selalu bersyukur dengan keadaan apapun, manusia mengalami banyak fase ketika sampai dimana akhirnya dia bisa sukses saya berharap semoga saya bisa melewati fase tersebut, terima kasih kak gita sudah membuka mata hati dan menyadarkan akan apa yang seharusnya.
ReplyDeleteMakasih kak Gita, pun saya sedang merasakan kondisi yang mirip, keadaan terbatas, tapi segala tuntutan hidup terus berdatangan. Anak sulung 20 tahun yang masih labil menghadapi ujian hidup "saya" :').
ReplyDeleteAlhamdulillah tulisan ini mengingatkan untuk kembali pada Allah SWT.
Mudah2an kak Gita, Allah SWT. Jaga selalu di Jerman, terus Istiqomah. Aamiin.
Keep Inspiring Kak.
"Dari salah satu pembaca Rentang Kisah di Indonesia"π
Salam dari Malaysia.. Sejujurnya sy baru tahu sisi hidup kak gita yang satu ini dan sungguh tabah orangnya..moga terus menyebar kebaikan kpd org lain.
ReplyDeleteHi Git,I think you should make another book again from this blog.. "Rentang Kisah jilid 2,3 dst.." kadang,disaat kita ga mau menyombongkan ke-"qisminan" π kita, ada aja orang2 yg bikin kita jadi pengen "sombong" in the good ways tentunya for self reminder, dan berkontlempasi as human being yg bisa bikin refresh jiwa dan otak πππ
ReplyDeletecerita kak gita merupakan konsep kebahagian dalam world view islam. karena sesungguhnya dunia yg fana ini adalah medan kita untuk mencari bekal d akhirat dan mncpai kebahagiaan yg kekal d sna,,, cheer up!
ReplyDeleteKan kan inspiring bgt sik kak gita
ReplyDeleteKak gita semangat ya, ada banyak hal positif dari kak Gita yang diterima banyak orang, termasuk aku. Masalah itu seperti rubik, rumit dan sulit, tapi mereka bukan tidak mungkin untuk diselesaikan.
ReplyDeleteSemoga Allah selalu kasih kak Gita energi untuk selalu menebar kebaikan, hati yang tetap sehat, dan wajah yang makin bikin kita adem saat nonton video, haha.
Aku juga lagi mencoba nulis blog lagi, kak, minta doanya semoga istiqomah ya...
Kak gita selalu bikin aku terinspirasi
ReplyDeleteGue jadi ngerasa semangat lagi karena gue juga sama seperti ka gita ��
ReplyDeleteAku suka��❤
ReplyDeleteaku banget. thankyou ka git��
ReplyDeleteYour story touch my heart so deeply..
ReplyDeleteKeep healthy and keep inspiring kak gitaa :)
Dan w makin penasaran buat baca buku rentang kisah
ReplyDeleteKak mau tanya, as an introvert pernah ngerasa privasi kakak udah transparan gitu gak sih karna jd seorang influencer? Soalnya org introvert itukan biasanya agak "risih" gitu kan kalo privasi nya diketahui banyak org. Hbu kak?
ReplyDeleteSaya baca cerita ini disaat saya lelah dengan kerjaan dan pengen resign aja. Tapi setelah saya liat cerita kamu nangis-nangis gara-gara di pecat, saya langsung mengurungkan niat. Wkwkwk. Keep inspiring Gita :)
ReplyDeletebener bener impactful! semangat terus kak gita aku tunggu karya karya kaka selanjutnya!
ReplyDeletePertama kalinya kecemplung sebuah tulisan yang ngga ketebak cuma dari lihat judulnya aja, 288,05 km.
ReplyDeleteTernyata isinya bikin mikir kalo emang bener kesulitan itu pasti dimiliki semua orang, cuma tergantung gimana orang itu berteman dengan kesulitannya :)
Tulisan kak Gita,bagus!
Jadi terharu bacanya. berasa kayak ngaca. hehe
ReplyDeleteMenginspirasi banget kak π
ReplyDelete
ReplyDelete..
Ka gita kaka sukses buat aku terharu bahkan sampai menangis... Huhu
ReplyDeleteAku setuju banget banget banget sama opini kaka yg ini. Allah itu gak tidur. Dia tau semua usaha kita. Seberapa berat pun cobaan yang kita hadapi Allah pasti selalu membantu dan menolong kita. Allah cuma mau lihat seberapa besar usaha kita. Dia cuma mau menjadikan kita tangguh. Semua akan indah pada waktunya. Lagi lagi yang perlu kita lakukan hanya berusaha dan berdoa. Aku juga bukan berasal dari keluarga yang berada. Aku tau gimana rasanya menahan semua keinginan karena keterbatasan ekonomi. Kadang aku sampai nangis. Tapi aku yakin pasti ada jalan. Pasti Allah ngasi jalan. Gapapa sesekali nangis kalau memang sudah sangat lelah. Karena kalau menurut aku, menangis juga mampu meringankan beban. Tapi jangan sampai berlarut2 dan membuat kita menyerah. Karena pasti ada kemudahan dari setiap kesulitan yang kita alami.
Thanks Gita. Tulisannya memberi manfaat banget :)
ReplyDeletebaca ini di moment yang pas, emang ngena banget... tks kak git tulisannya bikin semangat lagi :)
ReplyDeleteHaha, yang menurut ku baik dalam segala hal ternyata memiliki kisah pilu dibaliknya. Sebenarnya tekanan dari segala arah gak akan menjadikan diri makin lemah. Selagi otak terus berfikir buat nyari solusi dan pandai2 mikir positif, jalan baik akan perlahan menghampiri asal sabar. Kesedihan, kesusahan, tidak dibuat untuk terus "sambat", karena yg perlu diyakini, segalanya sudah di rancang oleh Sang Pembuat Skenario. Jalan terbaik versi kita sudah benar-benar di rancang, dan tinggal kita nya menghadapi se- Positive dan sesabar mungkin atas semua rencana-Nya. Toh Allah juga sudah berjanji, bahwa Allah akan selalu sesuai prasangka hamba-Nya. Kalo kita mikir nya positif, hasil yang didapat pasti bakal positif. Begitu sebaliknya. Semoga kita menjadi umat yang senantiasa "Khusnudzon" dengan takdir Allah dan dengan sesama kita. Aamiin. ��. Oh yaa, thanks kak karena sudah share pengalaman hidup yang buat aku semakin belajar bersyukur ~~
ReplyDeleteijin share ya kak
ReplyDeletebersyukur bangat bisa update trus postingan ka gita :) mau itu yt or blog sangat benar benar terinspirasi..
ReplyDeletethanks ka for all smoga slalu dalam lindungan allah swt
❤❤❤
ReplyDeleteAnd i still in my way to change my life to be better,bismillah ada Allahπ
ReplyDeleteThis is awsome. Remind me to always be grateful for all things given to us ^-^
ReplyDeleteYess..Tuhan maha tau sekecil apapun niat makhluknya, poin nya motivasi dari dalam diri ka gita yang tinggi banget buat berubah, makasih inspirasinya, semangat terus buat konten yang super super positif lagi.
ReplyDeleteππππ
ReplyDeleteTetep semangat kakak.
ReplyDeleteEmang ayah kak gita kemana ya. ?
ReplyDeleteThe best buat kak gita πππ. Aku awalnya ngikutin vlog kakak trus IG sampe baca rentang kisah... Tapi entah kenapa kisah dan opini kak Gita yg ngena bgt di aku ya lewat Blog ini... Terimakasih kak... Semoga selau mengispirasi ππ
ReplyDeleteThanks kak git, InsyaAllah akan terus belajar Ikhlas dan slalu bersyukur π
ReplyDeleteSuch an inspired woman, keep going kak!
ReplyDeletePerempuan dengan beribu semangat. Good Luck terus ya kak Git :)
ReplyDeleteSetiap orang punya masalah masing2 dengan kadar yg berbeda2, kita selalu merasa masalah kita berat padahal sebenernya mungkin orang lain ngalemin masalah yg lebih berat. dr situ gua sadar bukan tentang masalah apa yg sedang kita hadapi tp tentang bagaimana kita menikapi masalah itu , masalah bersar dihadapi oleh orang besar akan terasa kecil .
ReplyDeleteKak git you know,,,tengah malem baca ini seriusss hatiku terenyuhπ₯thx udh bikim semangat lagi kak:)
ReplyDeleteMbrebes mili baca nya. Setuju banget sama semua kalimatmu, terutama paragraf terakhir. Semangat terus ya! Semoga kamu terus menginpirasi orang-orang buat kebaikan.
ReplyDeleteAstagfirullah kak Git. Maaf ssebelumnya, tapi inget, Allah itu tidak seperti manusia jadi untuk Allah pakailah kata 'It' instead of 'him'
ReplyDeleteAstagfirullah kak Git. Maaf sebelumnya, tapi inget, Allah tidak seperti manusia jadi tidak berjenis kelamin. Pakailah kata 'It' untuk Allah, instead of 'him'
ReplyDeleteHaloo maaf sebelumnya tp aku mau bantu jawab, ada penjelasannya kok di video dr. Zakir Naik kenapa dalam bahasa inggris Allah jd kata "him". Ditonton yaa..
DeleteHaloo maaf sebelumnya tp aku mau bantu jawab, ada penjelasannya kok di video dr. Zakir Naik kenapa dalam bahasa inggris Allah jd kata "him". Ditonton yaa..
DeleteThanks kak gita, makasih banyak. buat video2 nya, kata2nya, semua nya. Karena semua nya menginspirasi. Dan dari tulisan ini jadi diingetin, kalo semua itu balik lagi ke niat..
ReplyDeleteSalut saya bacanya ka,ngga malu malu buat ceritain kehidupan kaka di internet, dimana orang bisa aja menyebarluaskan tulisan kaka.. Dibalik seorang "gitasav" di yt,ig ternyata ada kisah yang awful. Ya setiap org jg pasti punya 'cerita sedih'nya masing², tp ga semua org mau nyeritain cerita nya itu dan aku salut bgt sm kaka, apalagi kaka bisa sampe jadi kayak skrg, yg mana hampir semua org kenal kaka.
ReplyDeleteSehat selalu ya kaa..
Sukses selalu...
Semoga apa yg dipengenin kaka bisa tercapai
Tetap jd org yg menginspirasi yaa ka git!! ❤
Gapernah bosen baca postingan blog yang ini. Kerja keras. You've got what you earned. Sukses terus gita
ReplyDeleteThx kak git :)) i have no words to say :')) this is so inspired me dalam menjalani lika liku hidup ini (lol w tau ini alay :b ) but skaliiii thxxxxxxxxxxx uuuuu kak git => have a nice day ;>
ReplyDeleteyaallah. nangis bacanya, sedih terharu banget. semoga kita semua selalu sehat. sukses terus ka gitaaa❤ semoga aku bisa ketemu ka gitaaaa
ReplyDeleteThank's kak..ini sangat membantu ku ππ
ReplyDeleteReply
Wow...tulisan ini sangat 'amaze' hati dan pemikiranku Kak Git. Thank You so much for always inspire people aroung youuuuu. Keep it up :)
ReplyDeletebener banget kak git, aku juga lagi alami hal yang sama,dan takjub allah nunjukin aku ke tulisan kakak ini yang baru kebaca disaat saat genting buat ku skrg ,untuk jd bisa lebih dan tambah yakin terus harus selalu bergantung sama allah
ReplyDeleteIzin share ka
ReplyDelete