by Gita Savitri Devi

1/07/2017

Being A Woman on Social Media

Setelah mulai dapet banyak attention dari netizen overall it's a nice feeling I must say. Karena lewat media gue bisa dapet feedback super positif dan encouraging yang biasanya dikirim orang-orang entah lewat comment section di blog ini, lewat direct message di Instagram, atau juga lewat comment section di YouTube. Believe it or not I read each and every comment I got whether it's positive or borderline hating because I love getting feedback as it helps me a lot to grow as a person. Dan gue juga seneng banget kalo sedikit banyak bisa ngasih inspirasi (seperti yang banyak orang bilang although gue nggak pernah merasa ngasih apa-apa). But that's not what I want to talk about. Let's talk about being a woman on social media.

Menjadi wanita di tengah-tengah hiruk pikuk sosial media itu susahnya minta ampun. At some point you will realize that you don't get enough respect you should have had, not just as a woman but as a human being. Terutama respek dari lawan jenis. Gue tau kalo di sosial media itu it's all about how you look. Entah itu netizen perempuan ataupun lelaki, yang pertama mereka lihat ketika ketemu suatu akun entah di platform apapun adalah muka. Bening apa nggak, kece atau nggak. Kalau lo jelek ya they won't care about you in the first place. Kalau (menurut mereka) lo cakep they will be interested in you and at some point maybe they will say something about your appearance. That's the first problem I have with our culture. Why does our society put looks on top of everything? Why do we care so much about appearance? Kenapa banyak orang bisa seenaknya seakan-akan dia juri Miss Universe yang lagi menilai fisik seseorang? "Ah, mukanya jelek." atau "Yaa lumayan sih tapi jidatnya gede banget.". Lo pasti sering kan denger percakapan kayak gitu atau bahkan terkadang juga berada di percakapan itu? Lo lagi ngepoin orang di sosmed bareng temen lo. Terus lo berdua nge-scanning mukanya, gayanya, semuanya lo scanning dari atas sampe bawah. And that leads to what's have been around this past hundred years: cewek-cewek yang "atraktif" mendapatkan perhatian dan privilege lebih banyak dibanding cewek yang "less attractive". I'm asking you guys, what's with your unhealthy obsession with looks? Dan kenapa harus cewek?? Mungkin beberapa dari lo berpikir, "Git, you sound like a hypocrite. Lo foto-foto di sosial media. Lo promote something yang berhubungan dekat dengan penampilan.". Let me tell you this, I'd still do product placement or whatever I am doing now even though I didn't look like this. Because you know what? I don't give a tiniest s**t about how I look. I don't think I'm ugly nor do I think I'm pretty. I just don't give a damn.

The other thing is guys. I often have problem with how they treat me whether it's on Instagram or YouTube (not all of them obviously). Karena gue sering kali dapet komen yang membuat gue tidak nyaman, membuat gue risih, dan membuat gue merasa tidak dihargai. Let me ask you this, kalo ada cowok yang lo nggak kenal tiba-tiba komen "I love you" di foto lo, "Lo cantik banget deh. Mau jadi cewek gue nggak?", "Jangan cakep-cakep nanti gue sayang.", atau komen-komen disgusting lainnya, how does it make you feel? Mungkin beberapa wanita yang memang senang dapet perhatian dari lawan jenis suka suka aja diginiin, pun nggak suka mungkin mereka nggak akan serisih gue. But not for me. I don't care apakah itu hanyalah bercanda atau apapun karena gue merasa ada banyak hal yang bisa lo lihat dari orang lain selain muka. Pun lo merasa dia cakep atau attractive or whatever, gue tidak merasa ngomen hal-hal inappropriate itu necessary. Because she is a stranger to you and what do you do to a stranger? Do whatever is appropriate. I don't know about you guys, but I believe there is boundary in everything. You cannot do whatever you wanna do. Lo nggak bisa bercanda seperti lo biasa bercanda receh sama temen-temen lo di warkop. There-has-to-be-a-boundary.

Sering kali gue berpikir di mana salahnya. Well, mungkin salah gue dan memang itu resiko yang harus gue terima karena gue harusnya tau mendapat feedback apapun, entah itu relevan atau tidak, harusnya gue telan. Because I decided to get out there and "expose" myself on social media. I should have known. But I still think I deserve a bit of their respect. Karena pertama, gue pake kerudung dan harusnya kalo lo liat cewek pake kerudung lo bisa lah ya sedikit jaga lisan lo. Kedua, gue punya cowok. Okay, I know having a boyfriend is just having a boyfriend. It doesn't really matter because it's not like having a real husband (that's another reason why I kind of wanna get married quickly. Because I would feel more safe at least). But still, bayangin apa coba yang cowo gue rasain kalo liat ceweknya disekilin cowok-cowok nggak jelas di internet? Gue aja merasa disgusted, apa lagi doi? Tapi somehow gue sangat yakin kalo cowok-cowok itu nggak kepikiran sejauh itu.

So what do we have to do now, ladies? Apakah lantas wanita nggak boleh putting herself out there and be the center of attention? Nggak boleh being herself? Nggak boleh diliat oleh orang lain? I don't know. Mungkin memang lebih baik wanita diam di rumah, pake cadar, nggak usah bersuara, sebelum semua cowok ngerti gimana caranya memandang wanita nggak dari mukanya, tapi dari hati dan isi otaknya. Don't get me wrong, banyak cowok yang memperlakukan wanita dengan sopan tapi banyak juga yang nggak (I need to say this before you guys accuse me of generalizing).

Does my view on this matter make me look like an annoying feminist? No. I don't like putting fancy label on myself. I believe world would be a better place if we can start to respect each other. Asking men to respect women, asking them to view us more than just how we look, asking them to stop seeing us as an object and asking them to stop thinking that they can flirt on us HOWEVER and WHENEVER they want to doesn't make me a feminist. It makes me look like a person who actually uses her f-ing common sense.

So now gentlemen, can you do that? Can you respect us?
Share:

87 comments

  1. Salam dari Malaysia. Betul Kak gita. Kat sini pun culture lebih kurang. Rasanya gender yg berlainan nih hanya fikir bila dia puji kecantikan, semua perempuan akan suka. Otak mereka dah disetkan macam tuh. Tak ada benda lain yang dia fikir. And they have no respect at all towards us as a woman.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo!

      Wah baru tau kalau di Malaysia juga ada permasalahan serupa. Thanks for sharing :)

      Delete
    2. Ya kak Gita. Benar. Kadang kadang bahasa yang digunakan pun tidak senonoh dan kasar. Malaysia Ada certain groups culture or aka keyboard worrier yang suka menghentam mana mana social figure yang mereka rasa tidak kena dgn mereka. Ini sangat tidak boleh saya terima. Btw kak git, im very love love to read and watch your blog and vlog.

      Delete
  2. Finally, kepoin blognya ka gita dari awal banget ampe sekarang (agak nyesel jg baru tau ada blog nya 3 hari yg lalu), you're so inspiring ka, gue follow instagram gue subscribe youtube kaka, gak nyesel. Banyak banget life lesson yang sangat bermanfaat. Tetep nulis dan ngevlog ya ka, karena gue yakin banyak banget diluar sana yang nunggu updatean vlog/blog kaka yg keren ini. Sehat selalu ya, dan terus menginspirasi lewat cara pandang kaka memaknai hidup. Nice to know you Gitasav😊😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. No problem, you have plenty of time to catch up ;)

      Nice to know you too!

      Delete
    2. Ok, keren tampilan blog barunya. Lebih bagus dan nyaman dimata:D

      Delete
  3. Emang susah control orang di socmed, apalagi lo emang famous di socmed. Mungkin niat mereka cuma buat lucu-lucuan aja sangking kagum sama lo, biar get attention dari lo, kalo menurut gue itu masih batas wajar, kalo lo ga suka di ig sekarang commentnya bisa di off-in, atau kalo perlu lo block aja mereka kalo emang bener-bener ngerasa ke ganggu.Gue aja yg orang biasa, followersnya ga banyak, dan ga se-cantik lo, bahkan pernah dapet yang lebih parah dari yang lo sebutin di atas, gue pernah dapet dm di ig dari pria entah berantah, dia message ngajak chat sex? Gue liat profilnya, orang itu keliatan kaya mahasiswa atau pelajar pada umumnya, tapi kenapa dia bisa ngesend dm disgusting sejenis itu? Bener-bener ga abis pikir kan ada yg modelan kaya gitu? Ga cuma itu pernah ada juga orang ngesend pin bbm ke gue (pdhl gue ga pake bbm) maksudnya apa? Gue juga pake hijab, foto-foto di instagram gue juga normal gada yg ngumbar-ngumbar. Ya tapi itu tadi git, kita bener-bener gabisa control orang di socmed, they will do what they want to do. Jadi sekarang motto-nya: "yang waras mah ngalah aja."

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, susah ngontrol orang di sosial media. Yang bisa mengontrol cuma diri dia sendiri. Tapi pada kenyataannya banyak netizen yang nggak tau tata cara dan norma bermain di internet. Sama halnya banyak warga negara yang nggak tau gimana caranya menjadi citizen yang baik di negara dia. Hmm, kalo buat gue itu udah kurang wajar, sih. Karena gue pribadi nggak akan pernah flirting orang di internet sehaus-hausnya gue akan perhatian dia hahaha. Cuma yaa orang beda-beda. Mungkin gue masih waras.

      Wah, kalo gue jadi lo mungkin gue udah ngamuk-ngamuk kali, ya? Udah terlalu di luar batas.

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  4. Tampilan barunya ngoding sendiri apa gimana nih ka? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak kok. Gue bisa ngoding dikit tapi nggak se fancy ini haha

      Delete
  5. Couldnt agree more, Gue juga ngalamin hal yang sama, tapi gak sampe kyk gitu. Trus, krn jijik dan ngeri, gue dulu sampe gelock intsgram. Hahaha.
    Btw, tampilan baru blognya seger, lebih kece kak. Terus ngeblog ya kak ! ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apparently many men need to learn some lesson ya haha.

      Thank you, Samara! (love the name btw)

      Delete
  6. Nih ka ada salam dari gua
    "SEMANGAT KA GITA KULIAHNYA, NGEVLOGNYA, BELAJARNYA" (aseek) dan you are my inspiration. Semoga lu lukus dengan cumlaude yey ka Gue lagi belajar deutsch nihh (eaaa) hahaha gara2 nonton video lu teruss ka (eh maap yah gue elu dah komennya 😅)
    Zikiran aja zikiran kalo ketemu bad boys di komennan hehehe

    ReplyDelete
  7. Bener banget sih kak kalo dari media sebenernya kita bisa dapet feedback yang positif salah satunya dr kegiatan nge blog kyk kak Gita ini, lebih suka lagi Klo dpt kritikan sihh kak kl aku, kl ada waktu luang boleh mampir ke blog ku kak arofaa.blogspot.com

    Terima kasih sudah menginspirasi ku kak , semoga ak juga bisa kyk kak Gita 😄😄

    ReplyDelete
  8. Kak gita,tulisan di blog nya selalu bermanfaat bgt.dulu aku sering nulis2 gtu.Tp lama2 aku bosen nulis,karna aku orng nya cepet bosenan.Tp liat tulisan ka gita skrng aku jd pgn nulis di blog lagi. :)

    ReplyDelete
  9. Entah knpa emg cwoo-cwo suka ngomongin yang gak seharusnya mereka omongin. Jangan kan di social media. Di dunia nyata aja mreka selalu melihat fisik terlebih dahulu. Pernah suatu ketika temen cwo aku bilang klo hal buruk yang terjadi sama aku itu karena faktor face. Disitu aku langsung mikir " emg face aku knpa?" saking mikir keras dan gk nyangka dia ngomong gitu akhirnya aku pulang ke kos dan nangis. Di social media pun bgitu stiap upload foto dan caption yang bisa di blg unik langsung di comment yang gak" atau di screen capture trus di kirim grup. btw aku udh baca bbrp tulisan di blog kakak dan aku suka. hehe. Sehat dan sukses trus ya kak. Amin.

    ReplyDelete
  10. Yaa... menurut gue ini tergantung mereka bersikap dan bagaimana kita menempatkan posisi kita as woman. Ka Git bisa gak kita saling share gtu hehehe, i will tell u a few about my self*withoutcareisthatimportnt but i i'm really can we?

    Sorry gue ga kepingin berargumen banyak most of because ini udah tengah malem bgt dan sdng malas-malasanya ngetik ginii , but i really wanted to be friend with u☺️

    ReplyDelete
    Replies
    1. I don't quite agree with what you said. How men treat us nggak melulu tergantung dengan bagaimana kita menempatkan diri kita. Karena ada banyak wanita yang udah mencoba as modest as possible, pakai baju sesopan mungkin, berkata sesopan mungkin, tapi nggak jarang masih ada laki-laki yang memperlakukan wanita ini kurang pantas.

      Do you know? Korban pemerkosaan tidak melulu wanita yang pakai baju seksi.

      Delete
  11. Kak gita, entah kenapa beberapa tulisan kak gita selalu mewakili perasaan saya. Kaya yang baru kak gita tulis. Pengen mengutarakan bgt yang kak gita tulis, tapi takut orang-orang salah mengartikannya. Dikatain sombonglah, bagulah, kagak cantik tapi belagu. Btw, makasih kak .. dari jaman kapan ngepoin blog, ig, youtube kak gita, sekarang udah banyak yang mengenal kak gita ... sukses selalu kak. Terus sharing ke anak muda di indo yang emang harus dikasih motivasi kak, hehe. Kebanyakan yang salah arus ...

    ReplyDelete
  12. Halo kak Gita :) Blognya kak gita satu2nya blog yang sangat menginspirasi aku :''''( tadinya aku jarang baca artikel2 blog tapi setelah baca semua postingan blognya kak Gita aku jadi tertarik buat terus baca2 di blog. Semua postingannya kak gita aku setuju semuaaaa apalagi yang ini, aku sering mikir hal kaya gini tapi aku gabisa ngungkapinnya dalam bentuk apapun rasanya susah menyusun kata2nya, tapi lega banget skrg kak Gita nge-post ini rasanya apa yang ada dalam hati dan pikiran aku selama ini ikut tercurahkan :) terus menginspirasi, Kak :) you've been our inspiration..

    ReplyDelete
  13. Asli kak, setiap isi blog kak gita itu semua unek-unek aku yang pengen aku keluarin. Cuma kadang bingung aja mau gimana nyampeinnya dan akhirnya orang salah nangkep, yang ada dikatain sombong, belagu, padahal lo ngga cantik, pinter dan lainnya. Beberapa kali aku jg diperlakukan sama kaya kak gita dan itu risih bgt. Apalagi kalau yang komen orang dari entah berantah. Makannya sekarang ini semua akun, aku protect. Bwt, aku tau kak gita dari kapan taun, dan akhirnya banyak yg baca/liat blog,ig,youtube kak gita. Alhamdulillah .. sukses selalu kak buat kegiatan di Berlin, Jerman-nya. Semoga anak muda Indo yg liat vlog, blog, ig kak gita bisa merubah mental dan cara berpikir anak muda Indo yang sekarang ini lagi hilang jati dirinya. Terimakasih kak gita.

    ReplyDelete
  14. Kalo menurut gue sih, belajar cuek dan bodo amat aja git masalah itu hehe. Itu konsekuensi jd org social media. Ngapain lah terlalu dipikirin, ada hal yg lebih penting ketimbang itu. Lagian kan gak bisa juga kita ceramahin org satu-satu. Org kaya gitu sih kyknya berani di social media aja bertemu orgnya langsung mana berani wkwk
    Btw tampilannya baru ya, lebih fresh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin gue naturally suka mikirin hal-hal kurang bener yang masih terjadi di sekitar gue aja. Tapi menurut gue itu persoalan yang penting. Karena kalo nggak dipikirin, disinggung, dan dibicarakan, mungkin akan ada waktu di mana orang-orang/society menganggap hal itu adalah sesuatu yang lumrah. Dan siapa tau laki-laki yang biasa melakukan hal-hal yang gue sebutkan di atas nggak sadar kalau yang dia lakukan itu kurang pantas. There should be someone who can tell them tho.

      Thank you! Supaya pembaca lebih pewe baca blog ini hehe

      Delete
    2. Setuju kak Git! Jgn maunya selalu fokus dgn masalah yang besar, menyepelekan hal-hal kecil yang kelamaan dibiarkan bisa dianggap biasa jadinya hal kecil yg tdk normal itu dibiarin begitu sj. Memang harus ada yg memulai untuk mengingatkan. Bahayakan klo jadinya se-Indonesia yg ngelumrahin hal yg kecil ini. Sedih ngeliat orang-orang yg suka pakek jurus cuek sm hal-hal kecil seperti ini, bermasa bodo ria. Salut cara berfikir kak gita yg kritis :)

      Delete
  15. Woalah, gue telat kak gita punya blog juga.. hehe
    Gue tahu kak git gimane rasanya.. gue pernah ngalamin hampir mirip gitu meski masih di anggap wajar tapi itu effect nya sampai sekarang.
    Jadi dulu tuh gw pernah upload foto gitu di facebook dan tanpa sadar ada orang yg ambil foto gw terus dia orang juga share dengan caption yang ga pantes gitu lah. Nah sejak saat itu gw block akun itu orang. Dan sampai sekarang pun kalo ada orang yg gw rasa itu ganggu gw langsung block / delete contact nya. Gw bukannya ngerasa sok cantik atau gimane cuma bener!! Gw risih bgt sama org kaya gitu.
    Dan akhirnya, buat antisipasi gw jarang bgt upload foto, trus sampe2 semua foto yg pernah gw upload sebelumnya gw lock.

    Ya itu sih gw terlalu ekstrim emang,
    Tapi sesekali lo boleh bersikap tegas kak git,hehe...
    Blog nya keren kak git, waiting for the next story...

    ReplyDelete
  16. Alhamdulillah kak, dari social media gue bisa tahu banyak bgt orang dan sebagian besar telah berhasil menginspirasi gue dalam berbagai hal. Termasuk kak gita, dari kuliah di Jerman, blog sampe gaya jilbab semuanya sangat bermanfaat bgt. Tapi memang, semua ada resikonya. Gak sedikit juga "kelihatannya" cuma mikirin perasaannya sendiri, dan gak peduli sm org lain. Pdhl respect ke orang lain itu sangat berperan buat kemajuan semua orang. Apalagi kita ini tinggal di Indonesia, yg memang seharusnya punya rasa peduli dan toleran ke orang lain. I always respect you kak Gita! Terus menginspirasi and just keep being you!

    ReplyDelete
  17. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  18. Terima kasih sudah menyuarakan isi pikiran saya, kak Git! Every woman should get the same respect regardless how they look, unfortunately only few people understand this. Gakpapa kak Git, at least sekarang kita bisa dengan mudah bedain mana yang punya etika dan mana yang enggak.

    ReplyDelete
  19. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  20. Well it's been men things. And it will be always theirs. Street harrasments, cat-calling on girls. It's just something what men always do. If they always judge you by cover, well you can probably ask your boyfriend right now why he's willingly spending the rest of his time to be with you.
    I dont ask you to put up with this. But I just want to tell you if this cant be stopped nor be avoided.
    The way to escape this is you can just make up as if this all never there. Or you can simply ignore them

    ReplyDelete
    Replies
    1. I don't think so. Akan sangat tidak adil buat laki-laki yang "lurus" dan tau caranya menghargai lawan jenis karena gue yakin laki-laki seperti itu nggak pernah melakukan tindakan yang men-degrade wanita. So you cannot say it's a man's thing. It's a man without dignity 's thing.

      No, ignoring won't solve anything. Men won't realize what they did. You know what will actually solve this problem? Those guys need to grow up.

      Delete
    2. The question is, Is that possible kak?? Human beings have been on earth for like 2017 years (menurut kalender hijriah). And they, men.. have been acting like this all the time. Do you expect them to change now? No. Reality will tell you the same kak :|

      Delete
    3. nggak juga. di uae yg kek gini bisa masuk penjara bahkan hanya dengan menatap kalo cewe gak suka ya di penjara. tau yg buat siapa?? ulama uae yg gak suka sama kelakuan orang yg nampaknya nir adab dalam agamanya.

      dan kalender hijriyah masih 1400an kalo 2017 disebut masehi. dan muslim di quran juga di perilaku rasul dalam hadist-hadist ya ngelakuin hal yg dibilang kak gita harus dilakuin sama laki-laki.

      "Women are one half of society which gives birth to the other half so it is as if they are the entire society." ibn qayim al jawziyya.

      jadi ya cowok bisa change. dan beberapa ulama islam di masa golden age juga banyak tulisan dalam hal adab menghargai wanita. i wish islamic golden age type ulemma will come again they have best word how to describe it.

      Delete
  21. Setuju banget kak Gita. Saya juga suka risih, melihat beberapa orang di sekeliling saya yang masih aja punya pola pikir seperti itu. Padahal, menurut saya, dengan menghina perempuan lain dengan sebutan jelek atau kata-kata tidak pantas yang lain adalah sama saja menghina bagaimana Tuhan menciptakan mereka. Saya nggak cantik, dan saya juga nggak merasa jelek. Tuhan telah menciptakan kita dengan sempurna. Tetapi kebanyakan orang suka menilai kita dari tampilan luarnya saja. Padahal, menurut saya, perempuan itu yang berharga adalah bagaimana pola pikirnya, bagaimana pengetahuannya, dan masih banyak aspek lain yang lebih berharga menurut saya daripada hanya tampilan luar. Maaf kak Gita kalau kebanyakan. Hehe. Sukses terus buat kak Gita. Semoga Allah selalu melindungi kak Gita dimanapun berada. Terus menginspirasi ya kak Gita. 😊😊😊

    ReplyDelete
  22. I'll say git.. Gw banyak setuju sm tulisan ini,termasuk ttg feminist. Hehee.. Well, fenomena ini bikin kita para wanita, khususnya gw mikir berulang2 ketika mau ngepost foto diri.. Well, lo pasti pernah baca lah artikel yg bilang "foto2 selfie/foto cantik kita itu bisa menjadi dosa kalo bikin lawan jenis jadi membayangkan kita, ngomen macem2 dll". Gw pribadi termasuk orang yg gampang kepikiran sm hal2 yg judgement gt. Hahaa.. Meskipun logika gw jg bilang bahwa judgement ky gitu ga serta merta bener krn gw jg foto pake jilbab, ga pose aneh2 dsb. Mereka aja yg otaknya aneh2, makannya sampai ngebayangin, dll. Tapi gw pernah riset kecil2an di IG gw sendiri. Trnyata foto selfie gw lebih cepet & lebih banyak dapet respon/likers. Dan krn gw udah nikah, gw finally memutuskan utk gak upload foto selfie lagi. Hahaha.. Bahkan upload foto sendirian (gw sendirian di foto itu) aja sekarang gw mikir2 kalo ga ada tujuan penting. Hahaha.. Anw, makasiiih git udah nulis ini. Ini bikin gw lbih sadar kalo nanti gw punya anak cowok harus bener2 gw didik buat respect perempuan dari segala aspek. 😇😇 Btw, gw seneng lo pengen cepet2 nikah. Dan emang bener, gw ngrasa lebih aman setelah nikah & bahkan jadi agak takut/lebih risih sama cowok lain. Semoga hajat lo utk nikah dimudahkan & disegerakan. Aamiin. 😇😇

    ReplyDelete
  23. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  24. Hai, kak git. wanna tell you soemthing bout how i adore you sejak kak gita aktif di soundcloud. Kalo ga salah, berarti bener, waktu kaka ikutan kontes nyanyi (uda lupa tuh apa) mungkin masa masa kaka cover american boy asek banget nyombeks ria *actually this's not important at all what i say*

    yang mau saya omongin sebenernya how i can feel with every post you write. karena saya emang suka baca blog2 orang sedari dulu, dan ka gita salah satunya. saya setuju banget sama post ini, walaupun sebenernya masih ada kurang kurang setuju tapi ga begitu banyak. tentang how man treats a woman. jaman sekarang dimana saya masih blm sepengalaman ka gita, saya ngerasa laki-laki terlalu dikelabui oleh kecantikan-kecantikan semata ka git. bahkan mereka lupa kalo perempuan yg dlihat pertama adalah akhlak. menurut saya, perempuan yang cantik adalah yang cantik pemikirannya. bukan yang kesana kemari mamerin muka dan get attention. walopun sebenernya saya jg masih suka dapet perhatian but harus dg porsi yg sopan dan tidak terlalu berlebihan. mungkin bukan perhatian, tapi respon positif yg didpatkan. saya juga pernah dpt dm dari bbrp orang yg saya ga kenal, dan sangat2 risih. btw bout having a relationship like ka gita, pasti lebih risih dpt begituan. tapi emang satu2nya cara yg bs dilakukan adalah mengutarakan at least, ntah itu dibaca ato tidak, karena dg itu semua dpt diperbaiki. tetep nulis ka git! so happy to read your post.

    with love,
    sabila.

    ReplyDelete
  25. Sabar ya git, begitulah sistem di otak manusia masa kini diinstal. Everything judged by the cover. Tapi, semakin banyak kamu bicara, semakin banyak pula yang bakal tergugah, I guess. Niatkan semua hal yang kamu bagi di sosmed sebagai bentuk ibadah. Allah nggak liat jasad ataupun pakaian kok, Allah liatnya ke hati dengan keimanan. Semangat berjihad.
    Btw salam kenal, ich bin Ratna, ich komme aus Yogyakarta. Ich will nach DU gehen, fur AuPair programme.
    Request video tentang aupair donk. Kali aja Gita punya teman yang AuPair juga 😁
    Danke, auf wiedersehen

    ReplyDelete
  26. waah, why you always spread your positive energy? you had share them to the world undirectly. tetep nulis bahasan-bahasan yg beginian ya kak git, biar kami lebih banyak guidance hehehe keep inspiring

    ReplyDelete
  27. setelah baca ini gue jadi sadar kalo semisal gue emang harus memperbaiki mind set gue terhadap sesuatu dan ga harus memangdang fisik aja,
    thanks for sharing ka, you relized me :)

    ReplyDelete
  28. Prihatin ya ka dg kondisi spt ini. Kadang wanitanya sudah berusaha untuk menjaga dirinya. Tapi sangat di sayangkan kebanyakan laki-laki skr (ngga semuanya) masih belom paham bagaimana cara memperlakukan lawan jenisnya dengan BAIK.
    Apa dia tdk pernah berfikir bgmn rasanya jika saudara perempuannya, pasangannya, atau mungkin anak perempuannya suatu saat diperlakukan seperti itu?
    Bukankah seorang laki-laki yg BAIK seharusnya bisa menjadi pelindung sekaligus pembimbing untuk keluarganya?
    Bagaimana dia bisa melindungi bahkan membimbing keluarganya jika dr yg terkecil sj (memperlakukan lawan jenis dg baik) belum bisa ia lakukan???

    ReplyDelete
  29. Halo Kak Gita. Saya jadi ingat celetukan salah satu temen cowok yang bilang "perempuan berdandan supaya dilihat laki-laki". Sangat disayangkan sih kalo dia berpendapat dalam konteks negatif karena tidak semua cewek dandan untuk itu kan?
    Cewek juga ingin merasa proud of herself karena memperhatikan dirinya. Saya berharap sih pola pikir cowok seperti itu sih harus dirubah.

    Nice and inspiring post as always Kak. :)

    ReplyDelete
  30. Being a woman on social media is hard. Banyak resikonya kayak yg kaka jelasin ini. You deserve better feedback. Menurut gua orang2 yang ngasih komentar disgusting itu gatau how to treat a woman (maybe). Dan mungkin orang tua atau lingkungan mereka tidak mengajarkan mereka seperti apa harusnya memperlakukan seorang wanita di medsos atau real life (dont hate me, ini cuma pemikiran gua aja kok). Dalam agama juga di ajarkan bagaimana memperlakukan seorang wanita, apalagi seperti kaka yg berhijab itu gak pantes di liatnya.
    Mereka salah, tapi mereka juga gak bisa di salahin kalau lingkungan mereka tidak mengajarkan mereka seperti itu.
    Soal appearance, gak usah peduliin orang2 sperti itu. Apa yg kita pakai itu mencerminkan diri kita,orang lain bisa memberikan masuka tapi itu semua kembali ke diri kita sendiri seperti apa yg kita inginkan.

    Ps sorry mungkin ini bukan feedback yg baik

    ReplyDelete
  31. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  32. Shut the front door..lo bisa ngoding?? wow how awesome is that!! anyway..Well said Git. and..yup some of us are jerk some are good guys..and some are just random guy selling dirty stuff. *yuck

    the point is, internet is a whole new world. aand um..... i forgot what i was going to say.. btw, i like your writing and i've watched almost all of your vlog, i must say, i'm extremely impressed,great contents you got there,girl. And believe it or not, you and Paul kinda inspired me to be more productive. so keep up the good work! :)

    ps: ga kebayang gmn paul handle perasaannya. bbrp kali stranger flirting ke cewe gue di instagramnya, mendidih coy. teh fucuk!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sedikiit. Dulu gue suka ngotak-ngatik template yang udah jadi, terus gue ganti-ganti dikit lah. Tapi gue nggak ngoding template gue yang sekarang ini lho. Ini gue purchase dari orang haha

      Agreed, susah untuk ngontrol internet user. Jadi kita cuma bisa raise awareness aja buat masalah-masalah yang jarang diomongin kayak begini nih. Wow thank you for letting us now!

      LOL dia ampe skrg masih tahan. Sabar sabar ya ngadepin orang aneh di Instagram!

      Delete
  33. So inspired kak gita... laalaalaaa, anggap saja mereka kurang kerjaan, anggap saja mereka debu yang tak terabaikan sama sekali, anggap saja mereka nasi basi yang bentar lagi bakal dibuang. sometimes, mereka rasa itu hanya lelucon bahkan bahan obrolan biasa , tapi mereka gak berpikir kalau secara gak langsung mereka mengubah sikap mereka menjadi pribadi yang tak berguna, dengan menguntit dan mengurus kehidupan orang lain especially wanita.

    salam buat kak gita :*

    ReplyDelete
  34. this is already happen git, i like this article.

    ReplyDelete
  35. finally, I got it! thanks for sharing kak Git!
    ngebaca tulisan ka Git itu selalu mikir "gokil, ini iya banget. ini gue banget" haha.
    jangan bosen bosen sharing kak :)

    ReplyDelete
  36. Thanks for every single things you put these on the right place. I love visiting your blog as my daily morning routine for reading something important (gives so much motivation for me). I also like visiting your youtube channel, because you made the great videos. I like knowing about Germany more and many other things. I know how you told us about what you're feeling, cause I'm as a girl, ever think and feel the same ways. that's why I always agree with everything you talked about. nice to meet you here ka gitaaaa :)

    ReplyDelete
  37. Replies
    1. Hmm akan lelah juga kalau harus ngcheck follow request terus. Lebih asik kalo ga perlu digembok tapi tau sama tau gimana mesti bersikap

      Delete
  38. Keep inspiring kak git! Vlog dan blog kak git mengajarkan gue kalo jadi cewek cerdas itu emang lebih cool ketimbang jadi cewek gaul(?) Haha bukan bermkasud ngatain kak gita gak gaul loh ya. Semoga gue bisa jadi mahasiswi di Jerman suatu saat. Amin yaAllah.

    ReplyDelete
  39. Keep inspiring kak git! Vlog dan blog kak git mengajarkan gue kalo jadi cewek cerdas itu emang lebih cool ketimbang jadi cewek gaul(?) Haha bukan bermkasud ngatain kak gita gak gaul loh ya. Semoga gue bisa jadi mahasiswi di Jerman suatu saat. Amin yaAllah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha tapi aku aslinya emang ga gaul kok lol. You spoke the truth :))

      Delete
  40. Bener sih kak, terkadang yg buat kesel ketika feedbacknya itu di dunia nyata. Ada temen cowok pernah bilang "emangnya kalian yg cewek2 ga suka digituin." Dan asli gw speechless dengernya. Ga semua cewek berpenampilan atau bersikap dgn apa yg dia inginkan buat dpt opini atau flirting dari lawan jenis. Ya misal dandan krn emang mau nyenengin sendiri aja. Semangat terus kak git!!!

    ReplyDelete
  41. emang udah naluriah lelaki melihat wanita dari penampilannya. Dalam hal "judging" ini, wanita emang lebih mature karena biasanya mereka lebih memedulikan karakter pria ketimbang penampilan.

    Kalo specifically ngomongin soal di sosmed, ya seperti yg lu bilang. Ni cowok makhluk visual.. di IG/ youtube, mereka cuma bisa lihat visual lo.. bukan karakter.Tambah parah kan?

    so, what should you do?

    educate them.

    sebagai lelaki, aku ngerasa kaumku cuma ga paham sih.. Dulu aku pernah komen2 disgusting gitu.. Kenapa?

    karena aku pikir itu ga disgusting. Tapi flirting biasa yg harapannya sih bikin cewe suka. Tapi setelah tahu temen2 cewek gue, kakak gue, dapet komen2 kayak gitu dan sebel.. My perception changed.. a lot.

    salah satu cara edukasinya ya bisa dg kasih disclaimer di bio. "dilarang komen gombal" semacam itu dah..

    sama satu lagi.

    Tahu ga Git? Riwayat nabi Muhammad dan sahabatnya. Si sahabat ini suatu hari ketahuan "jelalatan" lihatin ukhti-ukhti lewat. Apakah nabi negur ukhti2nya biar pake cadar dan kembali ke rumah? Nope...

    Dengan lembut dia memegang kepala sahabatnya supaya pandangannya ga ke arah cewek2 itu. which means?


    Sebaiknya pria juga jaga pandangan. huhu..

    NB:

    Bukti lelaki emang makhluk visual.. barusan aku kepikiran. "What if ni si gita ga cakep? Lu masih semangat komen gini ga?"

    And you know the answer..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasi Juan udah berbagi pandangan. FYI, cewek juga ngeliat orang pertamanya dari penampilan lho (mungkin gak semua. tapi buanyak). Cuma kita nggak saying it out loud. Misal kita liat ada cowok ganteng di Instagram, sangat kecil kemungkinannya kita langsung flirt cowo itu atau komen-komen yang inappropriate. Kalo ditanya kenapa, nggak tau juga. Kalo berkaca dari diri sendiri, gue emang tipe yang ngga ada keinginannya untuk komen-komen di foto orang, di artikel, atau di postingan orang :)). Jadi mungkin ini balik lagi ke masing-masing kali ya.

      Iyaa betul, cewek risih sebenernya digituin. Ada yang suka, banyak yang nggak nyaman. Sama satu lagi, banyak cowok punya persepsi cewek dandan itu buat nyenengin cowok. Salah besar ituu... Cewek dandan buat nyenengin mata dia sendiri hahaha


      Hahaha oh, well. Selama komennya masih appropriate nggak ada yang salah, kok.

      Delete
  42. at least, Im so interesting to you. you still keep moving foward with everything happend to you. Your sharing story so inspiring, I think. I don't see you as a selebgram like people said, but I see you as Gita only. I wanna be your friend. I am 24 years old like you, and you give me like "suddenly self-motivated" and i said to myself "Im not alone". we dont have same story at all, we are different, Git. But, thanks with your unconscious motivated. :)

    This is my first comment at blog (someone's blog), after I m being a silent reader. I think, after I read I wanna make some blog, I try to write (again). I wanna do whatever what I want to do.

    Nice to meet you Gita :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. I'm so honoured being the first blog to be commented on :))

      Thanks Florentika for your encouraging words!

      Delete
  43. Semoga cepet nikah ya Kak aamiin :)

    ReplyDelete
  44. Halo Gita, gue Anas dan gw cowok, sebagai sesama orang yang sama2 sedang berusaha banyak berkarya (walau gue di bidang lain dan nggak/belum seberpengaruh lo).. saran gue sederhana sih: just ignore them.

    gue ngeliat apa yang lo buat di channel youtube lo dan blog ini misalnya, itu ngasih banyak value dan itu yang paling penting. untuk saat ini, saran gue adalah tetep dalam keadaan "produce only" dan bikin karya sebanyak dan sebaik yang bisa lo hasilkan.. komen2 nggak jelas, haters, judgmental people.. lo gak punya obligasi untuk mengkonsumsi apa yang mereka bilang.. itu aja, sukses selalu Gita..

    ReplyDelete
  45. Udah sering mikirin ini sebelumnya, tapi ngga cuma di sosial media aja di real life pun semua orang terlalu peduli sama penampilan seseorang. kenapa ya yang lebih cantik/bening atau apapun itu pasti selalu didahuluin.sampe abang abang makanan pinggir jalan pun pasti bakal ngeduluin yang lebih bening. Gak munafik juga siapa sih cewe yang gamau dibilang cantik, tapi suka kesel juga sih sama ungkapan2 orang "untung cantik" terus kalo dia cantik dia segalanya gitu?....saran nih kak git, jadiin ini konten youtube dong biar orang orang yang pada males baca juga ikut mikir soal ini..sukses terus kak gita:)


    //seriously ini bener bener mikir berkali kali buat comment di blog kak gita apa ngga, baru pertama kali buka blognya dan such an inspiration for me thankyouuu

    ReplyDelete
  46. Menurut aku si juga tergantung sama apa yg kita share ke sosmed si.kalo kita ngeshare baik dapet feedback nya juga baik kalo kita ngeshare yang jelek kita juga dapet feedback yang jelek juga.kak gita aja yang di komen kek gitu aja risih apa lagi kalo kaka liat komenan para lelaki di ig nya selebgram yg ngeshare foto foto vulgar,mereka para lelaki dengan mudahnya komen yang berbau seksual gitu.jadi kita sih sebagai perempuan harus lebih peduli sama diri sendiri aja si.

    kalo kamu tanam bibit yang jelek ya hasilnya jelek.
    Kao kamu tanam bibit yang bagus ya hasilnya bagus.

    Thxyou kak gita sudah menginspirasi.
    Btw aku suka video nya kak gita yang ngomongin perbedaan jerman sama indo baren bang danu yang bahas fly wings (wings emang buat fly yak wkwkwk)

    ReplyDelete
  47. baca blog kakak jadi pengen bikin tulisan sendiri. danke kak!

    ReplyDelete
  48. baca tulisan kakak jdi bikin semangat nulis lagi. ternyata nulis ga harus ribet y. cukup dengan apa yg kita rasain ( tentu yg positif buat org banyak) udah deh.. hahaha

    ReplyDelete
  49. Baru ngeh lo ada blog, dan gw langsung marathon bacanya.

    Anyway, gw suka tulisan lo yang ini. Karena gw pernah terjebak di grup wa yang isinya ada 1-2 orang yang klo ngomongin perempuan mulutnya minta dicabein banget. Ujung kekesalan gw adalah ketika dia share gambar yang sungguh-sungguh ngga sopan & bikin ga nyaman. Langsung gw tegur dengan galak, krn yg lain pada diem2 aja ga respon.
    Cerita lain sama temen gw. Pinter, sedang mengejar gelar Doktor, tapi lagi-lagi, mulutnya minta dicabein klo pas ngomong depan perempuan. Gada filternya. Bener kata lo, "berpendidikan bukan berarti pinter."

    ReplyDelete
  50. Yup bener banget ka git, gue yang cuma baca di comment section aja risih banget sama komenan flirting kaya gitu apalagi kaka yang ditujunya.
    Dan gue pun pernah ngalami hal kek gini bahkan si cowo itu sampe neror gue dengan terus ngechat gue pake kata2 umpatan yg kasar banget karena gue gapernah bales chatnya dia.
    Btw ini pertama kalinya gue komen di blog kaka, semangat ya kak buat skripsinya dan makasih banget udah ngeinspirasi gue :)

    ReplyDelete
  51. Yup bener banget ka git, gue yang cuma baca di comment section aja risih banget sama komenan flirting kaya gitu apalagi kaka yang ditujunya.
    Dan gue pun pernah ngalami hal kek gini bahkan si cowo itu sampe neror gue dengan terus ngechat gue pake kata2 umpatan yg kasar banget karena gue gapernah bales chatnya dia.
    Btw ini pertama kalinya gue komen di blog kaka, semangat ya kak buat skripsinya dan makasih banget udah ngeinspirasi gue :)

    ReplyDelete
  52. kadang emang suka aneh, di luar negri yg islamnya minoritas bisa menghargai perempuan yg menggunakan kerudung, mereka gak pernah mencoba untuk 'mengganggu' perempuan yg pake kerudung. tapi di Indonesia yg islamnya mayoritas masih aja ada yg suka ganggu, sekalipun si perempuan udah nutup auratya rapat rapat tetep aja digangguin

    ReplyDelete
  53. kak gita, aku liat kkak prtama kali d youtube. and so inspiring for me. aku suka nulis dan baru nulis d blog sjak baca tulisan2 kak gita. aku prnh nnton video kkak d youtube, kkak ceritain bgaimana kkak discuss sm orang2 yg awalnya kkak fikir mereka trlalu radikal soal agama. sampe keseringan discuss akhirnya kkak nangkep, knpa islam begini begitunya. knpa ada orang yang begitu getol membela agamanya. kkak mikirnya "lo islam, gapapa minum alkohol dikit tp ttp shalat". lupa persisnya kyak gmna. Intinya lewat discuss kkak jadi faham smua hal ttg islam yg sbelumnya ga kkak tahu. kalo ga salah sih videony Q&A knpa kkak pake hijab gt deh. dan dari situ aku mulai subscribe youtube channel, smpai follow ig kak gita. dan untuk tulisan yg ini aku ngrasa kagum lagi pas baca, "bagusny emg cewek d rumah aja pakai cadar". ga nyangka aja sh kak, kkak bener2 dapet feel islam so deep. Ga tau knpa, risih emang kalo ada cowok yg ga kita kenal tiba2 ngechat d sosmed kita. Ada perasaan kita ga d hargai, pdhl kita kerudungan, ada saatny kepengen nikah biar save. Semoga Allah mmpermudah jalan kak gita. Btw, di Indonesia lagi rame banget orang2 pada ngomongin nikah muda. gmna pndapat kak gita?ada beberapa orang yg karena pendidikannya tinggi trus bener2 ngejar karier dlu banyak juga cewek yg mikir, "ngapain sekolah tinggi2 kalo cm jd ibu rumah tangga".

    ReplyDelete
  54. Haloo git
    Mau sedikit berkomentar sebagai seorang pria, berhubung mayoritas komentar dr cewe semua. Meskipun ini anonymous, tp asli gw laki. Hahahaha
    Mostly gw sependapat sama opini lo, tp ada beberapa yg kurang setuju. Salah satunya tentang keutamaan wanita di rumah dan wanita bercadar. Agak sedikit merendahkan ajaran islam. Meskipun ada perbedaan pendapat jg mengenai hal itu.
    Terus pendapat gmana pandangannya cowo yaa emang begitu. Kalo bisa dianggap pandangan serigala yaa emang serigala. Dan gw punya banyak temen cowo dan mayoritas gue kalo ngumpul pikiran dan obrolannya emang liar2. Kalo bukan karena cowo tersebut yg menjaga pandangan dia sendiri dengan agama dan pendidikan dan ditambah kalo cewe itu ga menjaga dirinya sendiri (disini bukan menyempit ke aurat aja yaa), kasus yg udah lo sebut dan temen2 cewe yg komentar pasti bakal terjadi..
    Intinya porsi kedua belah pihak udah seimbang ko, jd ga ada alesan "yaa jd cowo tuh harusnya bla bla bla" atau "jd cewe jga harusnya menjaga bla bla bla"

    Mayoritasnya pendapat gw lebih condong ke agama sih. Karena kan Islam udah sangat sempurna. Jadi yuk mari sama2 belajar lagi :)

    ReplyDelete
  55. I adore you so much kak:( please make a dua for me to study abroad someday just like you!:)♥♥

    ReplyDelete
  56. Hallo kak git,,
    Btw postingannya bagus bangett, sumpah ini tuh sama persis kayak yang aku alamin. Awalnya aku mikir mungkin aku yang terlalu berlebihan sama lawan jenis yang gak aku inginin ngomong/manggil aku dengan sebutan yang hanya orang2 terdekat aja yang harusnya ngomong/manggil aku kek gitu.

    Jadi ini lebih ke apa yaa, kalo kakak tuh di social media, tapi aku di Bbm gituu, dan sebenarnya dia bukan orang asing juga sih, cuman lebih ke teman SMA aja. Jadi kan udah lama gak komunikasi, dan pas komunikasi baru sehari atau dua hari nih anak udah panggil "sayang" aja, aku risih aja sih sama nih cowok, kan gak etis sih menurut akuu, itu sebenarnya kalo baca di komentar teman kakak di atas katanya biar si cewek seneng dan itu sebenarny mereka gak tau kalau sebenarnya itu malah bikin si cewek jadi jijik. kesannya kayak alay aja sihh. Terlebih kayak gak menghargai aku sebagai cewek dan itu jujur risih bangett..

    Btw thanks postingannya yang sudah mewakili perasaan aku kak, Danke

    ReplyDelete
  57. Assalamualaikum Gita.. bagus bgt opininya. Menurutku perilaku ga respek itu akibat kurangnya pendidikan. Jangankan jomblo, aku aja yg udah nikah pernah digodain saat sedang bersepeda pagi-pagi dengan suami. Astaghfirullah...
    Tapi kemudian aku inget lg ada dimana. Aku sedang berada di kota terpencil di pedalaman pulau Sulawesi dimana tingkat mutu pendidikannya msh rendah.
    Nah kalau ternyata di kota dan di kalangan berpendidikan aja perilaku ga respek ini masih ada, itu pun sama juga akibat tidak mendapat didikan moral dan akhlak yg benar sejak dini.

    Respek ga selalu linier dengan apa yg dipakai ditubuh. Belum tentu bercadar menimbulkan respek. Respek itu dari kesadaran diri, dari otak dan hati yg diasuh dan dididik dengan baik sejak kecil.

    Wanita adalah kelemahan terbesar laki-laki. Saya tahu fakta ini dari agamawan, psikolog, juga dari lelaki yg pernah saya tanyai soal ini. Otak laki-laki itu sangat sensual. Ga heran kalo liat cewek pasti liat mukanya dulu, liat bodynya. Itu terjadi secara alamiah di otak mereka. Apakah itu buruk? Enggak. Itu kan nature mereka. Dan pastilah ada hikmahnya kenapa Allah ciptain mereka begitu. Makanya Nabi saw memalingkan wajah sahabatnya ketika dia menoleh kedua kali pada seorang wanita yg lewat dihadapannya. Nabi ajarkan untuk menundukkan pandangan seperti yang diperintahkab Allah dalam Al Quran. Begitulah seharusnya adabnya.
    Masalahnya.. kebanyakan lelaki dan perempuan ga terlatih dengan adab ini. Diperparah dengan ga terlatih dalam adab berlisan dan bersikap sopan.
    Di bbm atau watsapp misalnya, jamak kita lihat orang sembarangan sharing cerita, joke, gambar atau video yg berbau pronografi. Ga cuma di kalangan lelaki. Tapi perempuan juga ada yg ga risih bercanda yg berbau porno.
    Jadi jelas, akar masalahnya dimana. Lack of adab from lack of education.
    Padahal agama kita ini adalah agama adab. Rasulullah diutus untuk memperbaiki akhlak. Kemunduran umat ini bukan karena miskin ataupun ga menguasai teknologi. Tapi karena melupakan adab.

    ReplyDelete
  58. kak gita.. ya ampun nggak di vlog nggak di blog, semua isinya mengispirasi. thanks ya kak. ehh btw, aku sampe suka download vlognya lohh,, suka aja kalo disetel berulang ulang..

    ReplyDelete
  59. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  60. Makanya akun sosmed saya private, sering risih dapat koment dr yg ga di kenal 😂

    ReplyDelete
  61. Gue boleh ga si kak ikut komen? Haha. Padahal ini udah komen, ya. Boleh ga bahasnya dari segi agama? Karena yang gue liat lu juga orangnya dah open minded masalah agama. Jadi ga akan tersinggung atau gimana ya? Hehe

    Honestly, permasalahan ini memang udah diketahui gitu loh kak sama Tuhan kita. Dia tuh udah tau kalau fitrahnya para lelaki itu melihat dari fisik paling awal (tapi br*ngs*k dan sikap disgusting ga termasuk bagian dari fitrah, ya. Itumah pilihan). Sampai akhirnya turunlah perintah² yang ga bolehin semua wanita mengumbar aurat, berhias di luaran, dan aneka macam lainnya termasuk pasang foto di sosmed tuh bahaya bgt sih.

    Udah pernah baca blm sih kak Git, masalah cowok yang fetish gtu? Sampai pake foto cewek buat ngebayangin yang nggak²? Serem ya? :(

    Yah gitulah. Cuma gue paham sih sebagai public figure emang kayanya susah buat lo ga show off foto² lo di sosmed ya. Cuma yang gue paham, cewek meski cuma berkontribusi di belakang layar, lewat tulisan atau apapun yang ga berhubungan dengan fisiknya, dia akan tetap bisa mengubah dunia kak.Dan gue percaya lu bisa sih. Udah kebukti dari tulisan ini :p

    Btw. Gue suka banget sama the way lu nulis dan ngevlog. Berharap one day gue bisa diskusi banyak hal brg lo kak. Soalnya gue orangnya suka diajak diskusi hehehe. Nice to know you!

    ReplyDelete
  62. beberapa hal memang berbeda. contohnya saja tiap pikiran orang orang diluar sana, bagaimana kita membuat mereka berpikir dan memperlakukan orang lain seperti yang kita ingin emg sulit ya kak? kdg yg berpendidikan pun tidak seperti seharusnya apalagi usia, yang berusia pun pikiran dan umurnya tidak sesuai . tapi apapun yg bakal terjadi besoknya atau nanti semoga kita ( people who try to be herself no matter what happens ) selalu teguh pada siapa kita

    ReplyDelete
  63. beberapa hal memang berbeda. contohnya saja tiap pikiran orang orang diluar sana, bagaimana kita membuat mereka berpikir dan memperlakukan orang lain seperti yang kita ingin emg sulit ya kak? kdg yg berpendidikan pun tidak seperti seharusnya apalagi usia, yang berusia pun pikiran dan umurnya tidak sesuai . tapi apapun yg bakal terjadi besoknya atau nanti semoga kita ( people who try to be herself no matter what happens ) selalu teguh pada siapa kita

    ReplyDelete
  64. Kakk setuju banget sama kak gita. Aku sebagai perempuan pun pengen banget di respect, sebagai sesama manusia. Jangan di media sosial kak. Maaf, di tempat ngaj* ku pun, saat menyampaikan kajian kbayakan di sela2 waktu mereka akan melontarkan bercandaan tntang tubuh perempuan. Padahal dsitu ada perempuan dan cowok. Trus cwoknya pada hahaha hihi., perempuan nya diem smua. Jujur saat dibegitukan saya ngerasa malu, dan kesel. Org2 itu ko bisa ngomong seperti itu dan ga ngehargain perempuan yg ada saat itu. Saya udah ngasih usul ke ayah saya agar tidak seperti itu, tapi ternyata di tempat ngaj* saya sudah membudaya seperti itu dari dulu. Dan ayah saya bilang untuk mengubah hal itu butuh proses, tenaga pendidik dll. Mnurut kakak gimana? Makasiih kak semangatt selalu🙆

    ReplyDelete

Show your respect and no rude comment,please.

Blog Design Created by pipdig