Manusia ada mahluk yang nggak pernah berhenti membuat gue terpana dengan segala macam tingkahnya, segala macam sifatnya, dan segala macam keribetannya.
Kali ini gue mau cerita sedikit tentang pandangan gue terhadap manusia. Entah itu manusia lain, maupun gue yang terakhir kali gue check masih berupa manusia. Beberapa hari yang lalu gue nge-tweet. Manusia itu membuat terlalu banyak judgement, kata gue. Kita menilai diri kita nggak mampu untuk melakukan sesuatu atau banyak hal. Kita menilai diri kita tidak lebih dari sampah, sementara orang-orang lain banyak yang lebih pintar dan lebih sukses dari kita. Selain mencari keburukan diri sendiri, kita juga senang sekali mencari keburukan orang lain. Kalau kita bertemu sama seseorang, yang pertama kali kita lakukan adalah meng-scanning dirinya dan mencari celanya. Entah itu muka ataupun bagian fisik lainnya. Setelah selesai meng-scanning fisiknya, kita lanjut dengan meng-scanning hidupnya.
Dulu pun gue begitu. Gue manusia yang penuh dengan pikiran buruk. Entah itu ke diri gue maupun ke orang lain. Apapun yang gue lakukan, gue tidak mencari baiknya, tapi malah mencari kurangnya. Gue mencari-cari perbedaan antara bayangan yang gue punya dengan realita yang ada dan mencoba mencari letak kesalahannya. Acap kali gue melihat diri gue di kaca, yang gue liat adalah betapa besarnya jidat gue yang menyebabkan gue harus menutupinya dengan poni dan menyesali kenapa gue nggak bisa punya tulang pipi seperti layaknya wanita-wanita dewasa pada umumnya.
Alhasil gue nggak pernah bersyukur. Gue nggak pernah mengapresiasi apa yang diri gue lakukan dan apa yang gue punya. Gue nggak pernah menghargai diri gue sendiri.
Ternyata orang yang tidak menghargai diri sendiri biasanya juga tidak menghargai orang lain. Karena perlakuan gue ke orang lain juga nggak jauh beda. Setiap kali ketemu orang, yang gue cari selalu kurangnya. Mengukur-ngukur proporsi wajahnya. Kalau jidatnya lebih lebar dari "ideal"nya, jidatnya lah yang menjadi fokus pertama gue. Begitu juga kalau lengannya lebih gemuk dari pergelangan tangannya, kalimat "Gendut juga ni cewe." sudah terucap di dalam hati.
Begitu pula dengan apapun yang orang lain kerjakan dan hasilkan. Pasti gue cari kurangnya. Pasti gue cari di mana salahnya.
Karena begitulah manusia. Suka mencari kekurangan. Nggak tau caranya menghargai diri sendiri, tapi minta dihargai orang lain. Padahal kita ini adalah mahluk yang paling nggak bisa melakukan hal tersebut.
Tapi lama-kelamaan gue bosan dengan kekeruhan gue dalam memandang manusia. Gue berlatih untuk paling tidak nggak memberi penilaian terhadap apapun.
Melihat diri di kaca sekarang hanya sekadar melihat diri di kaca tanpa mengukur-ukur proporsi pipi gue dengan bagian wajah lainnya. Melakukan sesuatu hanya sekadar berbuat baik tanpa mengintip apa yang orang lain sudah atau sedang lakukan. Melakukan sesuatu hanya sekadar ingin menikmati hidup dengan menyebarkan kebaikan tanpa membentuk pengharapan yang berpotensi untuk bikin gue jadi manusia paling sialan sedunia, yaitu manusia yang sudah diberi banyak berkah tapi masih bisa mencari apa yang bisa dikeluhkan.
Terlebih ketika gue melihat orang lain, melihat apa yang dikerjakannya. Ada usaha yang teramat keras di sana, yang nggak dia tunjukkan kepada gue, yang nggak dia tunjukkan di dunia maya. Ada berpuluh-puluh malam dilewatinya tanpa tidur, yang nggak dia share di lini masa Instagram-nya.
Orang-orang lain termasuk gue, hanya melihat hasilnya. Hanya melihat hasil dari usaha kerasnya, tanpa mengetahui seberapa berat beban yang harus dipikulnya. Hanya melihat hasil dari jerih payahnya, yang bahkan masih kami cari-cari kekurangannya.
Terlebih ketika gue melihat orang lain, melihat apa yang dikerjakannya. Ada usaha yang teramat keras di sana, yang nggak dia tunjukkan kepada gue, yang nggak dia tunjukkan di dunia maya. Ada berpuluh-puluh malam dilewatinya tanpa tidur, yang nggak dia share di lini masa Instagram-nya.
Orang-orang lain termasuk gue, hanya melihat hasilnya. Hanya melihat hasil dari usaha kerasnya, tanpa mengetahui seberapa berat beban yang harus dipikulnya. Hanya melihat hasil dari jerih payahnya, yang bahkan masih kami cari-cari kekurangannya.
I don't want to be that person who thinks she knows better, who thinks everything has to be the way she wants.
I don't want to be that person who cannot see the good side in others. Who will always complain about what other people did, but doesn't realize that she has not done anything yet.
I don't want to be that person who cannot see the good side in others. Who will always complain about what other people did, but doesn't realize that she has not done anything yet.
Banyak yang mencurahkan hatinya ke gue karena mereka kecewa dengan keadaannya kini. Tidak sesuai dengan usaha yang sudah diberikan, katanya. Lalu apa sebenarnya tujuannya kamu berusaha? Hanya supaya bisa dapetin apa yang kamu mau?
Banyak juga yang sekadar mengeluhkan penampilannya. Ingin diberitahu bagaimana cara gue memakai kerudung, sampai-sampai ke bagaimana cara gue bersolek. Karena mereka melihat gue sebagai wanita berpipi bulat, berjidat lebar, dan beralis tipis, tapi hal tersebut tidak terlihat salah. Seolah-olah mereka bukan suatu kekurangan.
That's the key, my friend. Gue tau caranya menghargai diri gue sendiri. Gue tau caranya menyayangi diri gue sendiri. Gue tau caranya mengapresiasi diri gue sendiri.
Kekurangan tidak gue lihat sebagai kekurangan, tapi sebagai bagian dari diri gue. I don't hide it. I embrace it.
Kegagalan tidak gue lihat sebagai kegagalan, tapi sebagai kesempatan gue untuk belajar lebih baik lagi.
Hidup gue lihat sebagai tempat gue mencari pengalaman, tempat gue belajar dari orang-orang, tempat gue mendapatkan inspirasi dari sekitar. Bukan tempat gue meraih ini dan itu, menyuapi ego yang selalu haus akan pengakuan.
Hargailah dirimu. Hargailah orang-orang di sekitarmu.
Mulailah untuk melihat indahnya dirimu dan hidupmu. Dan lihatlah selalu kebaikan dari kanan-kirimu.
Ka gita, gmn pandangan kaka thd kegagalan? Gmn mengatasi rasa kecewa sama diri sendiri karna pernah gagal? Gmn caranya bangkit dr kegagalan dan gmn caranya memotivasi diri sendiri? Gmn cara kita menghargai diri sendiri wkt kita gagal? Gmn cara berdamai dgn org yg jd penghambat kita buat jd sukses ka gita? Terimakasih banyak :')
ReplyDeleteMenurut aku sii caranya ubah pola pikir kita dulu seperti yg ka gita bilang " kegagalan ga diliat sebagai kegagalan tapi sebagai kesempatan belajar untuk lebih baik lagi "
Deletemaaf yaa gue ikut2 komen, tapi gue fokus ke pertanyaan " gimana caranya kita berdamai sama org yg jd PENGHAMBAT (?) kita utk sukses ?
Deletegue pengin bilang , gada seseorang yang mampu menghambat siapapun untuk sukses selain dirinya sendiri, dan gada seseorang yang mampu menyakitinya melebihi dirinya senseiri. menurut gue itu terjadi karena kita yg salah :)) monmaap kalau agak sok tau, tapgue pikir semua pertanyaan yg lo tanya bakalan kejawab kalau lo baca opininya ka gita di blog ini dengan cermat.
I agree with you 10000%! Beuaty is relative and depends on the eye of the beholder. Every creation of Allah is perfect.
ReplyDeleteIt's still a sad reality that Indonesians still judge from the outward apperance first.. hopefully this will change asap aamiin
I love every your thoughts kagit, semoga sukses selalu kak gitaa
ReplyDeleteI see u here..
DeleteBener banget! Mau gimanapun bentuknya kalo kita bersyukur pasti bakal kerasa nikmatnya buat kita atau orang lain sekalipun. Paling susah emang buat jadi orang yang ikhlas dan bersyukur, tapi mungkin emang itu ujian manusia��
ReplyDeleteSetuju
ReplyDeleteFirst! *ala ala ig*
ReplyDeletelebih excited kalo ada tulisan dibanding video baru. mungkin karena intensitasnya berbeda ya.
#generasisalahfokus
btw, aku mengamini apa yg kak gita tulis diatas, dan (tentunya) mengalami juga.
here's a good quote i heard when i was in high school "You are what you think, believe to Allah, be positive" dan kalimat itu berhasil bikin tingkat percaya diri lebih tinggi.
maap jika komen ini nirfaedah, ingin ngepresensi diri (aja) 😁😅 ❤❤❤
INDEED
ReplyDeleteHuhuu setujuu kak! Menohok bgt si kak soalnya aku tipe orang yang suka ngatain diri sendiri hehehe :'(. Semangat menebar inspirasi kak gita!
ReplyDeleteParah sih kak. Tulisannya menginspirasi gue bngt. Gue selalu lihat kekurangan orang lain dan kekurangan diri gue sendiri. Apalagi gue sering menyesal karena udah belajar, berusaha keras, dan berdoa tapi tak kunjung menjadi nyata mimpi2 gue. Tapi ternyata stlah baca tulisan ini, gue harusnya jngan sesali itu. Ka git bener bngt, hidup itu untuk mncari pengalaman dan belajar. Gue mau nangis bacanya��
ReplyDeletesip, setuju banget kak git. gue udah berusaha buat nggak melihat kekurangan2 yang ada di diri gue, tapi kadang orang lain lebih sibuk mengomentari "gendutan ya," atau "kok sekarang gendut", atau "itu pipi atau bakpao". padahal gue sendiri udah nyamaaaan dengan diri gue sendiri :D
ReplyDeleteKuncinya adalah bersyukur 👌👌👌
ReplyDeleteThanks for always inspiring people kak git, keep do it.
ReplyDeleteBetul tuh Kak Git, saking kurang bersyukurnya, kadang manusia tuh lupa berempati karna terlalu sibuk ngurus kekurangan diri, ya gak sih.
ReplyDeleteKak Gita I need Your Opinion 'bout broken home, or physicology disorder because of broken home or something else.
duh ini tulisannya berasa nampar gitu :') karna aku juga lagi ngerasa suka banget cari2 kekurangan diri sendiri, suka ga pede ini itu gara2 menilai buruk2nya aja. makasih ya kak tulisannya, keep writing and keep inspiring! :)
ReplyDeleteYes agree. To thine ownself, be true - Shakespeare
ReplyDeleteKeep inspiring kak gita❤❤❤
ReplyDelete(New) point of view. dan gue sukak :)
ReplyDeletekeep inspiring people, kakkk !
Keren banget kak gita tulisannya!!������ Pas diawal bacaan mikir2 apasih yang mau dibahas kak git tentang penilaian, tentang manusia. Oh ternyata tentang 'menghargai' toh. Makasih kak gitaaa tulisannya jadi bahan untuk introspeksi diri juga:)
ReplyDeleteKa git ga tau kenapa ketika aku baca tulisan ka git, hati ama pemikiran aku kaya dapet pencerahan buat mengolah apa yang ada di kehidupan ini, aku sampe follow semua akun nya ka git. Pokonya walaupun tulisan ini mungkin ga berefek luar biasa buat ka git. Semoga sama tulisan ini bisa nambah semangat ka git buat nyebar kebaikan2 yg ka git punya.
ReplyDeleteMenyayat hati. Terimakasih sudah menjadi inspirator yang baik untuk kami, kak git. Semoga apapun kebaikan yang kakak usahakan semakin bermanfaat untuj sesama dan semoga hidup kakak semakin berkah.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHidup itu udah ribet, kenapa harus dibikin ribet lagi krna ngurusin kekurangan orang lain atau diri sendiri..
ReplyDeleteKunci hidup itu banyak2in bersyukur...
Setuju banget kak gitttttt "hargai dirimu, hargai orang2 disekitarmu".
Jangan lelah untuk berbuat baik, karena kebaikan2 itu nntinya juga akan kembali datang kepada dirimu.
Nice post mb, izin share yaa ��
ReplyDeleteGua suka tulisan lo kak!
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSlalu menginspirasi . Sangat di butuhkan org seperti ka gita kya gni pemikirannya . SEANDAINYA...SUKSES TERUS eonni����
ReplyDeleteKalau menurutku kak Gita, basically people judge. Gaada yg salah ketika manusia menilai suatu hal, karena emg fitrah manusia begitu. Yg salah adalah ketika orang-orang yakin atas penilaiannya. Ketika orang-orang merasa penilaiannya itulah yg paling benar padahal bisa jadi kenyataannya berbeda 180 derajat.
ReplyDeleteTerbaik !
ReplyDeleteSetiap baca tulisan kak git gue selalu terpana sama pemikiran lu kak bikin hati adem dan dapet ilmu baru terus. Semenjak ngikutin vlog sm blog kak git cara pandang gue lama2 ikut berubah kak cara pandang gue terhadap hidup dan juga terhadap agama gue sendiri. Kak git pernah bilang 'hidup kita gak harus sama kayak orang lain' dan kata2 itu selalu terngiang di benak gue and makes me enjoy my life. Keep inspiring kak!
ReplyDeleteIntinya hargai diri lo & hargai orang lain 😌
ReplyDeletesama, aku juga selalu ngeliat kekurangan diri, terus ngebanding bandingin sama orang lain, kalau ketemu orang yang lebih baik bakalan jadi pesimis, begitu juga kalau ketemu orang yang lebih buruk bakalan optimis seharian itu. jujur sih aku sering banget gak ngehargai apa yang ada di diri aku entah itu sesuatu yang aku kerjakan atau apapun itu, tapi sekecil apapun yang orang lain punya atau perbuat pasti aku hargai, karna aku kayak ngerasa gak enak banget gak dihargai gitu, haa
ReplyDeletemesti lebih banyak belajar bersyukur nih, he
Hai kak git salam kenal aku Hesuya ten HESUYA TEN
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteBerdamai dengan diri a
ReplyDeleteSendiri
Menurut gue penilaian2 terhadap diri sendri turut andil karena pattern yang dibuat oleh masyarakat di Indonesia. Misalnya SD harus 6 thn, SMP & SMA 3 thn, Kuliah 4 thn, umur sekian udah harus nikah, dll. Kalau diluar pattern itu ya harus siap dinyinyirin.
ReplyDeleteMisalnya aja kuliah gk lulus tepat waktu dicap malas/bodoh,dll, padahal bisa aja emang sibuk kerja, salah jurusan (bisa sampe salah jurusan karena pattern itu td, yg bilang kalo umur 18 harus kuliah jadinya asal pilih jurusan "ya daripada nunda kuliah",dll). Emang bener kita jangan mendengar omongan org yg negatif, tp hal-hal negatif yg ditujukan ke kita secara terus menerus dan konsisten cepat/lambat,sadar/tidak akan masuk ke otak (sama kaya iklan) apalagi otak manusia sangat cepat menangkap hal2 negatif.
Karena penilaian2 itu hidup org indo hidup dengan banyak tekanan (sosial) dan sudah terbiasa dr kecil (persaingan yg dipaksakan) dan membuat kita takut gagal (gue gk bisa ini/itu,dll karena ketakutan2 yang mengkrangkeng kita pafahal juga belum dicoba).
Terbiasa dicap/dinilai org lain membuat kita jd lebih sibuk untuk melakukan defens ya dengan cara menilai org lain buruk juga (intinya berusaha menjadi yang buruk diantara yang terburuk) ya kaya lingkarang setan aja.
Makanya gue setuju ama pendapat ka Gita "kita harus membisakan diri untuk tidak menilai org lain" karna hal ini memang harus dimulai dr diri sendiri sampai hal itu jd terbiasa dan menjadi kebiasaan. Karena masyarakat Indo sekarang itu menciptakan sebuah pola ideal menurut mereka dan kalo gk terpenuhi maka mereka akan bertindak seperti Tuhan dengan melakukan "judgement" yang buruk, padahal ideal menurut mereka belum tentu menurut kita.
hahaha.....
nice post git, sory for this comment and grazie ragazzi.
Betul kak, setuju. Memang terkadang sulit buat menghargai setiap apa yang ada di diri orang lain, tapi bukan berarti kita gak bisa.Terkadang dominasi lingkungan yg bikin kita berpikiran negatif, tapi tetep faktor utama dan yang paling kuat ada pada diri sendiri. Mau tanya nih, menurut kak Gita lebih baik atau apa ya istilahnya, menjadi 'ah masa bodoh' atau 'memperhatikan namun menahan diri' dalam menilai orang lain?
ReplyDeleteSetuju kak!
ReplyDeleteDulu aku juga sama aja penyakitnya, gampang nyinyirin diri sendiri. Jadinya emang bikin repot sendiri. Misalnya, mau pake baju yang kayak gini, "aduh ga pede" dsb dsb. Apalagi kalo liat ada yang "lebih" dikit, jatohnya minder banget. Haduh parah deh wkwk. Tapi makin kesini jadi mikir, buat apa sih? Akhirnya alhamdulillah udah mulai bisa berdamai, untuk nggak gampang nyinyirin diri sendiri. Haduh aku tobat wkwk.
Oiya ini oot sih tp salah satu yang jadi inspirasi aku untuk bisa lebih menghargai diri sendiri itu salah satunya dari videonya kak Gita loh hehe yang judulnya apa ya lupa :( pokoknya tentang self-love gitchu. Makasih ya kak ehe ehe ehe<3
Huaaaa bener juga sih git, gue termasuk orangv yang kaya gitu selalu menilai diri gue kok ga ada bagus nya di banding dia, padahal kalau bisa lebih bersyukur gak akan merasa kekurangan atau membanding2kan diri kita sendiri. Mantep git, jadi bikin gue lebih berpositif thingking, menghargai diri sendiri dan orang lain. Selalu menginspirasi gue deh git❤
ReplyDeleteﻋﻠﻴﻚ ﺑﺘﻘﻮﻯ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﺮ ﻭ ﺍﻟﻌﻠﻦ
ReplyDeleteﻭ ﻗﻠﺒﻚ ﻧﻈﻔﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺟﺲ ﻭ ﺍﻟﺪﺭﻥ
"PerintahNya lakukan dan tinggalkan larangan......
Dan hatimu bersihkan dari shifat kotoran....."
ﻭﺇﻥ ﺗﺮﺽ ﺑﺎﺇﻟﻤﻘﺴﻮﻡ ﻋﺸﺖ ﻣﻨﻌﻤﺎ
ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﺗﻜﻦ ﺗﺮﺿﻰ ﺑﻪ ﻋﺸﺖ ﻓﻲ ﺣﺰﻥ
"Bila ridho bagian, hidupmu kecukupan.....
bila tiada ridho hidupmu kesusahan....."
Kira kira begitulah sepenggal syair karangan seorang Imam besar pada zamannya :)
Setuju kak Gita. Kita terlalu banyak ngeluh. Inilah itulah seharusnya ginilah, atau gue ga mau kayak gini, ini bukan yg gue mau dan yg lain. Padahal, apapun itu emang udah direncanain sama Tuhan. Cause if ur plan ga berjalan lancar,pasti Tuhan udah siapin be better plan for our. Kita terlalu banyak ga bersyukur. Kita suka ngeribetin hal hal ga penting. Kita yang buat susah dan sulit diri kita sendiri.. Semoga kita semua lebih tau cara menghargai diri dan bersyukur dengan keadaan yang ada.
ReplyDeletesetuju parah sih ini mah kak, yap hidup itu tempat pengalaman dan belajar, hidup bukan untuk mencari tau siapa diri kamu tp hidup untuk membentuk diri kamu sendiri. kagitt❤❤
ReplyDeleteassalamualaikum kak gita, makasi bgt udh nulis ini ya kak bener bener jd pengingat utk diri sendiri, utk jadi pribadi yg lbh bisa bersyukur & ga sikit sikit ngeluh, always inspiring kakgit❤
ReplyDeleteJujur kak aku speechless, kayaknya gamau komen apa2, cuma mau bilang makasih ya kak gita:)
ReplyDeletekak gue kalo baca tulisan lo itu kok kayak pas aja ya, ketika gue mikirin suatu hal yg udah lama di otak gue. pas aja jawabannya ada diblog kak gita, kyk semacam insting gitu kali ya
ReplyDeleteLess is more ya git? :") Love yourself first! 💖 Pengen ketemu ihhhhhh rasanya... Sampe kapan sih di jakarta :((
ReplyDeleteDEFINETLY ME KA GIT!! gue dari kemarin lagi mikirin ini. gue ngerasa jadi manusia yang ga pernah bersyukur sama diri gue sendiri. kaya gue kurang banget mengapresiasi diri gue sendiri. yang akhirnya ngaruh ke lingkungan, gue jadi jarang apresiasi orang-orang di sekitar gue. gue nilai semua biasa, biasa aja ga ada lebihnya. tapi mulai sadar kalo ga mulai dari diri sendiri, gimana mau buat perubahan ke orang lain juga. thumbs up for semua orang yang terus mencoba intropeksi diri dan berkembang ke arah yang baik ^^
ReplyDeleteThankyou kak gita :)
ReplyDeleteHidup gue lihat sebagai tempat gue mencari pengalaman, tempat gue belajar dari orang-orang, tempat gue mendapatkan inspirasi dari sekitar
ReplyDeleteThat's right! "hidup gue lihat sebagai tempat gue mencari pengalaman, tempat gue belajar dari orang-orang, tempat gue mendapatkan inspirasi dari sekitar" aku setuju dengan itu pada hakikat manusia adalah makhluk pembelajar itulah yang membedakannya dengan makhluk lain, bahkan belajarpun bisa dimanapun, di pinggir jalan, di pasar, gak cuma disekolah saja, itu semua kembali pada diri kita mau atau tidak balajar pada lingkungan sekitar? open mindset
ReplyDeletethat's right! "hidup gue lihat sebagai tempat gue mencari pengalaman, tempat gue belajar dari orang-orang, tempat gue mendapatkan inspirasi dari sekitar" aku setuju dengan itu pada hakikat manusia adalah makhluk pembelajar itulah yang membedakannya dengan makhluk lain, bahkan belajarpun bisa dimanapun, di pinggir jalan, di pasar, gak cuma disekolah saja, itu semua kembali pada diri kita mau atau tidak balajar pada lingkungan sekitar? open mindset
ReplyDeleteOrang-orang butuh orang seperti ka gita, untuk mengingatkan atau menegur sebelum banyak orang semakin merasa kurang,lemah, bahkan gagal. Thankyouu :* hahaha
ReplyDeletekeren.. banyak menginspirasi, terimakasih kak git
ReplyDeletecuman ini yang pengen gue omongin..''KUN ANTA TAZDAD JAMALA..jadilah diri loe sendiri maka loe akan lebih indah..''
ReplyDeleteso proud buat dearly kaka gita savvvvv,jadi kenapa gue bilang salut ama loe ka karena gatau kebetulan apa egak kemaren pas gue lagi down banget gue ga sengaja buka youtube,disitu gue searching ttg apa lah gajelas awalnya masuk d vlog temen ka gita,d situ ada recomended vlognya ka gita so gue iseng buka trs buka salah satu video loe ka git,dan pas banget ama keadaan gue yg lagi homesick kangen mama,pngen pulang,puasa ama keluarga,n gabetah abis ama kuliah di jurusan yg sama sekali yg ga gue suka..
yang loe ungkapin di video loe dominan benernya ka,mski ada jg yg ga sesuai ama gue but gue di sini mau ucapin thank you bangett for inspiring me while am got down,gue yg msh satu negara aja suka ga kuat idup sendiri apalagi ka gita yg jauh d europe sonoo...
thank youuu so muchhh,anja!!!gue bakal jd better dr diri gue sendiri,soal menilai orang gue orgnya egp an,i have sooo many story want to tell you,but i cant write here..narsis bgt klo gue minta biar ka gita bs jd tempet curhatgue,haha..i just can make a wish,one day we can meet in a good and cozy place to share and tell 'bout this life,hard and heavy but life also funny..
good luck buat loe ya ka,tunggu aku d germany next year...aameenn...doakan..:):*
Tambahan kak git :)
ReplyDeleteKalam Mutiara
Al-Habib Sholeh Al-Hamid
(Tanggul)
Hiduplah engkau seberapa pun lamanya,
namun engkau pasti akan mati.
Cintailah Siapapun dan apapun yang engkau sukai,
namun engkau pasti akan berpisah dengannya.
Berbuatlah semaumu,Namun engkau pasti akan menerima balasannya.
Barangsiapa yang ridho dengan rizqi yang Allah ta'ala telah berikan
maka ia akan tenang didunia dan akhirat.
Barang siapa dapat menundukkan nafsu syahwatnya,
maka ia menjadi orang yang mulia di dunia dan akhirat.
Barangsiapa merasa cukup, sehingga tidak mengharap pemberian orang lain & dapat memelihara lisannya,
maka dia akan selamat di dunia dan akhirat.
Seseorang akan naik derajatnya karena hasil perbuatannya
Bukan karena ucapannya
Sesungguhnya air hujanlah yang menumbuhkan bunga,bukan suara petirnya yang keras...
Git, ngebaca post dari kamu ini.. aku mau rekomendassin lagu yg masih 'nyambung' sama post kamu ini. coba deh denger lagunya jkt48 yang judulnya Yuuhi wo Miteiruka dan Boku wa Ganbaru. itu lagu yg bikin aku sadar utk mencintai diri sendiri, apa adanya.
ReplyDeleteSuka sekali sama isi blog ini. simple dan nggak bertele-tele. kak Gita idolaku :)
ReplyDeleteKita sama-sama punya jidat lebar ya Kak :)
ReplyDeleteDulu waktu aku masih SD, masih polos. Aku pikir cuma aku yang 'orang' didunia ini yang punya jidat lebar. Karena aku perhatikan seluruh murid satu SD gak ada yg jidatnya lebar kaya aku. Sampe aku perhatikan anak-anak SD tetangga, disana ada sih, tapi itu laki-laki. Kurangnya pengetahuan membuat aku kala itu merasa 'kayanya cuma aku deh, yang jidatnya lebar' kelas 4 SD aku mulai minder karna aku bener-bener sadar ternyata cuma aku yg bener-bener punya jidat lebar. Nggak banyak yang bully sih, tapi bukan berarti nggak ada. Satu, dua orang kaka kelas suka bgt bully aku ketika mereka malakin pulpen/pensil tp nggak aku kasih, dan dia itu semuanya laki-laki. Aku makin sakit hati aja. Sometimes, aku pengen kaya anak2 cewe lain yg suka mengejepit poninya kebelakang, dulu jaman kelas 5 SD aku gaya itu lg trend, pada ngikutin gayanya Revalina S. Temat yg jadi bawang putih di film Bawang putih bawang merah itu. Alhasil aku cuma ngikutin beli bandana warna putih doang, dipake tp tetep dengan poni yang kedepan.
Bener2 minder apalg kalo udah ada acara renang buat penilaian penjas. Kadang jadi bahan olok-olok anak-anak cowo kalo pas mandi kelihatan jenongnya.
Semua rasa sakit itu gak aku luapin kesiapa2, aku pendem sendiri aja, karna mau curhat keorang pun aku minder.
Sampe SMP, masih ada aja yg olok2kin jidatku ini. Walopun smp aku pake kerudung, tp kalo pas mau wudhu tuh suka keliatan sama anak2 karna wudhunya di keran depan kelas. Anak2 cewe sih belum ada yg olok2, cuma kadang ada aja sih yg suka aneh kenapa jidat aku lebar sekali. Tapi ternyata di SMP aku nemuin cewek yg jidatnya lebar juga, dan dia kebetulan teman sekelasku di kelas 8. Aku lihat dia pede2 aja di kuncir gak pake poni. Dan dr dialah aku belajar menerima perbedaan fisikku dg yg lainnya. Tp gak langsung aku pede setelah melihat kepedean temenku itu.
Sampai situ, aku hanya sudah menerima perbedaan fisik saja, aku tahu ternyata masih ada yg jidatnya sama kaya aku.
Dan lagi, setiap terjun kelingkungan baru, aku pasti minder ketemu2 org2 baru yg nantinya akan tau perbedaan fisiku dg yg lainnya, bisa jadi mereka akan mengolok2ku juga, terutama anak cowo. Di SMA juga gitu. Kelas 1 masih minder, kelas 2 mulai sedikit2 terbiasa tp tetep pake poni. Dan barulah kelas 3 aku jadi makin pede. Setelah skrg lulus pun aku jd makin pede kemana mana gak pake poni.
Lucu sih kalo inget masa-masa polosnya karna mikir mungkin cuma aku aja cewek berjidat lebar, tapi ternyata diluaran sama masih banyaaaaak. Sekarang udh makin menerima, makin menikmati dan bersyukur atas apa yg Allah kasih ke aku.
Semua org diciptakan berbeda dengan yang lainnya pasti karna untuk sebuah alasan, kan kak?
Terimakasih sudah menjadi inspirasiku.
nah ngebaca ini tuh antara ngerasa tersindir dan terinspirasi gitu.
ReplyDeletegw umur mau 19 nih kak git , dan gw baru masuk dimana gw MULAI berfikir klo judgement gt ga penting, tapi ky uda ngerasa melekat dalam diri gw . semenjak liat vlog dan blog nya kak gita ky dapet pencerahan yg bkin niat bkin jadi manusia yg lebih baik dan produktif . cuma ky suka khilaf gt, ending nya jd nge judge diri sendiri "wah ini hati gw yg kotor bgt, karakter gw yg salah" . kadang malah jadinya depresi sendiri .
pernah gak sih kak git melewati masa peralihan gini ?
Kak Git, tau gak sebelum ini aku lagi ngedraf tulisan blog soal pencapaian, dan beberapa pertanyaan-yang-penting-gak-penting-dijawab ternyata kakak tulis disini, izin nyomot dikit kata-katanya, tetep kutulis sumbernya kok.
ReplyDeleteDanke ^^
Makasih kak gita untuk reminder yang ngena bgt, jadi bisa buat bahan introspeksi diri para pembaca (terutama aku), supaya lebih bersyukur dengan apa yang udah Allah kasih. Toh Allah gapernah membedakan hamba-hambaNya dari fisiknya, dari duniawinya, tapii dari akhlak dan amalan-amalannya...
ReplyDeleteGw termasuk salah seorang yang tidak pernah ketinggalan ngikutin updatean kak gita di Instagram. Serius, dari sblm kk berhijab, wktu masih sering cover si owncloud, gw udah sering download-in coverannya haha sumpeh. Makin kesini makin happy aja karna lebih bisa mengenal lagi, karakter Gita Savitri Devi, sg vlog2 yg lu bikin kak. Bahkan selalu setelah selesai nnton lgsung kepengin ngerasain tinggal di beda negara bahkan beda benua sekalipun. So, inspiring! Bahas perkara "manusia dan segala aspek yg melekat dalam diri manusia" emg ga ada abisnya. Bukan mau nge judge manusia lain, tp bener kata lu kak, sebagai sesama manusia, bahkan ga cuma manusia aja tp semua makhluk ciptaan Allah kita harus menghargai dan menghormati, sblm menilai org lain, lebih tepat kita emg harus menilai dulu siapa diri kita sebenernya.
ReplyDeleteGw termasuk salah seorang yang tidak pernah ketinggalan ngikutin updatean kak gita di Instagram. Serius, dari sblm kk berhijab, wktu masih sering cover si owncloud, gw udah sering download-in coverannya haha sumpeh. Makin kesini makin happy aja karna lebih bisa mengenal lagi, karakter Gita Savitri Devi, sg vlog2 yg lu bikin kak. Bahkan selalu setelah selesai nnton lgsung kepengin ngerasain tinggal di beda negara bahkan beda benua sekalipun. So, inspiring! Bahas perkara "manusia dan segala aspek yg melekat dalam diri manusia" emg ga ada abisnya. Bukan mau nge judge manusia lain, tp bener kata lu kak, sebagai sesama manusia, bahkan ga cuma manusia aja tp semua makhluk ciptaan Allah kita harus menghargai dan menghormati, sblm menilai org lain, lebih tepat kita emg harus menilai dulu siapa diri kita sebenernya.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBullying everywhere
ReplyDeleteTry to give others benefit of the words => lindakurniast.wordpress.com
ReplyDeleteAnd here am I, tryna to overcome my insecurities — too many insecurities. Dan semoga bisa kayak kak gita sekarang. Wish me luck!
ReplyDeleteGREAT SHARING KAK GIT. THANKS FOR MAKING THIS AWESOME POST.
ReplyDeletesetuju banget sama tulisan kak gita yang satu ini. aku juga punya permasalahan yang sama banyak menilai dan mencari kekurangan diri juga orang lain. Pasti. Entah kenapa perasaan akan takut dengan komentar negatif orang lain selalu bersarang dihati. Baik itu komentar orang lain tentang fisik kita, inetelektualitas maupun kehidupan kita sehari-hari kadang bikin pusing sendiri. Aku pengen banget buat bersikap bodo amat dan cuek tapi masih sangat susah buat aku juga dikarenakan lingkungan mungkin kak. Aku bngung harus mulai dari mana untuk mengubah sikap aku.
ReplyDeleteterimakasih ka git selalu menginspirasii :')
ReplyDeletehai, aku Arnita di Surabaya. Hampir smua tulisa mu dah aku baca, nemenin wktu luang biar tambah faedah aja daripada scroll ig geje ktika luang. hehe. Oh ya, kalo ada blog temen Gita yang rekomen bgd buat aku baca atau apa aja mnurutmu. tolong kasih tau ke arnitoteles@gmail.com
ReplyDeletethanks ya. smoga lulus, bs s2, bs s3 jg
thankyou kak gita
ReplyDeletethanks to you, now i'm starting to make blog. you're so inspiring and keep doing this to make the millenials generation better in the future!!
ReplyDeleteKA GITA DEMI APAPUN, KENAPA POSTAN KAKAK SELALU BERMANFAAT BANGET. TERLINTAS DI BENAK ALIFAH WHAT IF I CAN TO BE LIKE KA GITA. KAK, DOAKAN SAYA DAN SEMUA MANUSIA, AGAR MEMILIKI SISI PEMIKIRAN SEPERTI INI! LOVE YOU KA GITA! SUKSES DUNIA DAN AKHIRAT KAK!!!
ReplyDeleteKak gw ngakak masa bacanya��
ReplyDeleteGue pengen semua orang indonesia, terutama remaja-remaja, remaja yang lagi menuju dewasa itu baca tulisan ini git. Bukan untuk mempengaruhi mereka, paling enggak membuat mereka berfikir untuk mencintai diri mereka sendiri. btw, gue suka banget tulisan-tulisan lo git karna gak bertele-tele dan langsung to the point. Terus menginspirasi orang banyak git dan sukses selalu:)
ReplyDeleteXo, Pipit
Berharap setiap orang diseluruh indonesia baca tulisan ini karena gue salah satu orang yang kepingin banget "manusia menghargai manusia lain". Khususnya orang indo yang sering kali sangat perhatian terhadap lingkungan dan personality orang lain ketimbang personality diri sendiri. Alih-alih memperbaiki diri mereka malah sibuk membandingkan-bandingkan kebaikan dan keburukan mereka dan akhirnya berakhir jadi kesombongan diri dan full of ghibah kan ya. Padahal hidup itu berputar, Allah selalu melihat setiap perbuatan umatnya dan keadilan pasti ditegakkan.
ReplyDeleteTapi emg begitu adanya sih git? Butuh kedewasaan untuk tidak nyinyir dengan orang lain. Kadang orang yang kelihatan berpendidikan dan pintar pun masih saja bisa menjudge orang seenaknya. Padahal belum tentu dia lebih baik. Manusia harus belajar melihat manusia lain dengan berbagai sudut pandang.
ReplyDeleteJgn lupa bersyukur👌
ReplyDeleteHal sepele yang selalu diabaikan, gue suka pemikirannya :))
ReplyDeletethank you for inspiring me kagit :) sukses terus yaa. . .
ReplyDeleteWah kagit bener banget.. hidup inu udah rumit jangan di bikin rumit.. duh kesindir banget ama jidat luas,alis yang suka diledek bisa liat tuyul..
ReplyDeleteTapi disitulah daya pikatnya wkwk..
Hallo i'm your new fan ka gita.
ReplyDeleteYour thought is awesome! Keep inspiring and keep koret ya kak! :D
Kakak gitaaaaa:')
ReplyDeleteSukses terus kak git ����
ReplyDeleteBtw , gue suka bgt sama pemikiran lo Kak
ReplyDeleteTulisan lo bisa menginspirasi semua orang Kak
Gue suka bgt baca nyaa :)))
Lanjut terus Kak !!!
Btw , gue suka bgt sama tulisan lo Kak
ReplyDeleteTulisan lo bisa menginspirasi semua orang
Lanjut terus Kak!!
Btw, gue suka bgt sama tulisan lo Kak
ReplyDeleteTulisan lo bisa menginspirasi semua orang
Lanjut terus Kak!!
Makasih kak git gua jdi tauu youtubers2 dri seluruh dunia yg sekece kakak jugaa
ReplyDeleteBakalan ngepoi semua org2 yg kk sebutin diblog diatas ���� hidup tanpa gps itu memang seruu
Iyaa kak gue juga ga pake GPS nemu vlog ka git ���� suksess trus kak git proud of youu so muchh
Tulisan ini begitu indah.
ReplyDeleteTetap semangat untuk menginspirasi banyak orang.
Tulisanmu begitu indah.
ReplyDeleteTetap semangat untuk menginspirasi banyak orang.
yeps,sulit ya jadi diri sendiri. kadang gw kepikir suka pengen deh kayak ka gita punya pemikiran diluar pemikiran gw, tpi apapun itu gw belajar mencintai diri gw sndiri. makasih kakgit sdh hadir & menginspirasi banyak orang. ^^
ReplyDeleteSuka sekali tulisannya
ReplyDeletedulu juga sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain, terutama penampilan. tiap liat cewek pasti aku selalu kasih mereka nilai gitu :(
ReplyDeletetapi sekarang perlahan-lahan udah gak begitu lagi, lebih menghargai diri sendiri :)
terimakasih ka git atas tulisannya yang menginspirasi :)
Menurut aku Ubah cara pola fikir dlu aja seperti apa yg ka gita bilang " kegagalan ga diliat sebagai kegagalan, kegagalan diliat sbg kesempatan untuk belajar lebih baik lagi "
ReplyDeleteLove it😍
ReplyDeletethe mindset that I want to have so much
ReplyDeleteReminder untuk kita. Smg semakin banyak org2 muda yg pikirannya terbuka sprti lo git.
ReplyDeleteMakasih karena sudah meng-inspirasi kak git. sukses terus! :)
ReplyDeleteThank's kak ngenak banget
ReplyDeleteIndeed.Thkyou kak git for being my inspiration��. Pls visit my blog grtnss.wordpress.com
ReplyDeleteThankyou, Ka Gita.
ReplyDeletedengan tulisan ini lo membuat gue buka mata.
now, gue harus perbaiki diri buat yang lebih baik lagi.
Gitasav 👏👏
ReplyDeletekeren
ReplyDeleteDan disini gw ngerasa malu sebagai orang yang selalu scanning ini dan itu. Terimakasih kak git tulisan kak gita ngebuka mata gw
ReplyDeleteKak tulis tentang gimana jadi dewasa dong
ReplyDeleteGue kok merasa hidup gue gagal mulu ya, kak? hehe :v apa karena gue kurang bersyukur. Kayak.... kok gw gagal mulu, sih? padahal gw udah usaha yang terbaik, kenapa kok gagal terus... awalnya sih iya gue intropeksi dan terus belajar. dan gue ngerasain berkembangnya gue (dalam hal tulis menulis kalo ini) tapi kenapa gue tetap gagal pas ikut lomba - lomba... suatu waktu, gw pernah ngerasa capek pas usaha buat memperbaiki diri kok hasilnya tetap gagal.... kurangnya di mana gue selalu merenung juga, malah kadang sampe nangis karena saking stresnya wkwk.... maaf kak jadi curhat. apa mungkin karena gue terllau gila pengakuan orang ya? lama-lama gue capek kan terus pelan-pelan gw mikir... "lakuin aja hal yang gue suka" terlepas dari gagal mulu, gw udah bodo amat kak,, capek juga mikirin gagal terus hehehe
ReplyDeleteKak git, bagaimana kakak menyikapi ttg mimpi yang sama sekali ga akan terwujud karena gaada kesempatan? Kesempatan dalam banyak hal, contoh kayak waktu, materi, keadaan. Sama sekali gaada kesempatan sedangkan yang namanya mengikhlaskan mimpi itu sulit. Tq kak
ReplyDeleteTulisannya menyentuh, jd berpikir selama ini memang benar selalu menilai orng dalam keburukan :(
ReplyDeleteGmna si cara gita buat bisa move on dri sifat yg kaya gitu?
Selalu ngena banget����
ReplyDeleteSetuju bangeeet Gitaaaa!!! Bahkan saat kita mengapresiasi diri kita jatuhnya emang lebih nyaman juga ke diri sendiri. Ga banyak beban nengatif yang dipikirin. Setuju bangeet Git. Suka banget sama tulisannyaaa ����
ReplyDeleteDengan tulisan kayak gini buat aku makin sadar kalo body scanning/shaming itu fatal akibatnya. Im a kind of girl yang punya pipi gede juga, bahkan sudah terbiasa kalo ada orang yang bilang "kamu kok tembem ya" ataugak ditambah pemanisanya "padahal badan kamu gak terlalu gendut lo". Lama lama jadi risih dengan orang yang suka ngatain gitu. Nggak hanya orang lain, sometimes keluargaku entah ibuku atau tante, paman sering bilang gitu. "Tembem banget sih, makanya jangan suka tidur" "banyak makan yaa"....dll. Kadang sedih liat orang yang suka judge fisik orang lain, padahal nobody perfect. Nggak ada orang yang sempurna di dunia ini, dengan ngatain orang lain berarti mereka sudah menganggap dirinya perfect. Entah kalian bilang baper atau apa tapi jelas kalo mereka anggap ini lelucon itu fatal aja sih. Sometimes mereka nggak tau orang yang dikatain gendut, dll itu juga sedang struggling buat nurunin berat badan, they dont even know it. Mereka gak tau korban body shaming ini bisa membuat korban nya down, minder, atau bisa juga depresi. Aku bersyukur sih bisa dikenalin dengan konten-konten Ka Gita. Which is reflected banget sama cerita ku. Mulai sekarang mulai membiasakan diri untuk tidak body shame orang lain, because everyone or everygirl is beautiful with their own way. We should accepth this.
ReplyDeleteHalo kak Gita. Aku Dinda. Kalau boleh bilang, aku lebih suka tulisan2 kakak sih daripada nonton di youtube. Karena tulisan sederhana dan juga mudah dipahami gini bikin aku jadi banyak belajar dari kakak dan opini yang kakak sampaikan lewat tulisan itu sangat menginspirasi sekali.
ReplyDeleteThank you kak for reminding me (and everyone) untuk jadi orang yg lebih baik lg lewat tulisan ini. Semoga kebahagiaan selalu menyertai kakak. Keep doing your best. :)
Seneng kalo kak gita bahas ini lagi ��
ReplyDeleteWaktu nonton di youtube yg bahas tentang beginian, aku langsung praktekin pelan2. Lama-lama juga bisa, walaupun kadang juga suka kalo udah kebawa temen yg suka ngomongin kekurangan orang. Bener banget, omongan kak gita di youtube. Walaupun terkesan narsis,tapi itu lebih sehat.
Tapa aku masih suka sebel sama orang2 yg masih suka menilai kekurangan orang lain, karena aku salah satu yg sering dinilai kekurangannya karena aku pesek. Tapi aku jawab aja kalo ada yg ngatain, "berarti kamu sedang menilai kekurangan ciptaan Allah SWT"
Terus nulis di blog sama buat beropini di youtube ya kak git...
Semangat ������
Gomawo!!!
Insyaalloh berkah ka gita nulis beginian banyak manfaatnya
oke gw nangis baca ini
ReplyDeleteU
ReplyDelete