Sebenci-bencinya gue sama tanah air gue beserta isinya, gue tetep kangen sama Indonesia karena itu tempat gw berasal.
Mungkin bagi kalian yang suka baca blog gue, yang suka ngepoin gue, atau yang kenal gue luar dalam. Pasti tau kalau gw itu dari dulu suka mengomentari negara gue beserta orang-orangnya. Dikarenakan kekacauan dan ketidakteraturannya, gue pun suka emosi terhadap hal-hal tersebut.
Dulu gue kira dengan gw pindah negara, gue akan puas. Membayangkan tidak ada lagi yang namanya kemacetan, panas matahari, dan kotornya udara Jakarta, nggak heran kalau gue waktu itu tidak sabar untuk ingin cepat-cepat pergi.
Setelah hampir 2 bulan gue disini, bisa dibilang gue kangen
rumah gw. Mungkin lebih baik kalau gue bilang, gue kangen dengan orang-orang didalamnya. Entah mengapa setahun lalu asam-manis hidup gue benar-benar melekat dipikiran. Setahun lalu gue akhirnya menemukan alasan kenapa gue harus cinta sama Jakarta. Gue nggak cinta kotanya, gue cinta kisah dan cerita gue alami disana.
Kegembiraan dan kesedihan yang pernah gue alami benar-benar menjadi belati yang tajam, yang cukup menusuk disaat gue lagi sendirian.
Seperti sekarang, gue seharusnya lagi ngerjain tugas. Tapi lagu-lagu yang tershuffle di iTunes mem-flashback banyak cerita. Gue pun meninggalkan tugas gue beberapa saat untuk nulis blog, aktivitas yang dulu biasa gue lakukan.
Lagu-lagu ini mewakili setiap kejadian yang gue alami.
Blue Smile nya Oren Lavie membawa gue ke bulan Maret-April 2010, bulan paling manis di tahun itu. Nggak tau kenapa lagu ini selalu bikin gue gundah, sampai sekarang. Sewaktu iTunes memutar lagu Endah n Rhesa yang berjudul
When You Love Someone, gue jadi keinget masa-masa PDKT Efdian sama Qya.
When you love someone, just be brave to say that you want her to be with you. When you hold your love, don't ever let it go. Cause you'll lose your chance to make your dreams come true. Sementara lagu-lagu Incubus, sudah pasti kalian tau kemana lagu ini membawa gue. Bukan kemana, melainkan
kepada siapa.
Gue kesel, gue marah. Gue cepat lupa akan suatu hal. Gue butuh bekerja sama dengan otak gue untuk bisa mengingat-ingat lagi kejadian yang udah lewat, tapi yang muncul cuma serpihan-serpihan kejadian yang
blurry.
Gue kangen nyokap, sahabat-sahabat gue,
teman spesial gue. Gue suka cara mereka bikin gue stress, marah, kesel, sedih, senyum, ketawa sampai nangis. Gue nggak bisa nemuin kalian dibelahan dunia manapun. Orang-orang yang gue temui disini, nggak ada yang bisa gantiin kalian.
Kalian terlalu berharga.
Payah ya, baru 2 bulan aja udah kangen rumah.