11/23/2011
Videos of Artchipelago 2011
2CM2G at Artchipelago 2011 Berlin
Suara gue kampret abis, gak ada merdu-merdunya. Emang kurang cocok nyanyi di full band gitu ternyata. Lebih oke kalo akustik. Tapi saluutt buat 2CM2G yang cuma latihan dua kali. Nice to play music with you guys :D
And this is the highlight of Artchipelago 2011, enjoy :D
11/22/2011
Coretan
Hidup itu nggak gampang. Kita dipaksa untuk selalu kämpfen, berjuang, gontok-gontokan. Kadang apa yang kita mau, nggak selalu terpenuhi. Banyak alasan. Entah karena orang lain, atau emang einfach "kita nggak bisa dapetin itu.". Banyak temen, dikelilingi keluarga yang kelihatannya harmonis, buat gue mungkin itu nggak cukup. Jujur, mein Leben gefällt mir gar nicht. Bukan gue nggak bersyukur, tapi emang nggak sreg sama hidup gue sendiri. Okay, gue emang cukup beruntung. Gue nggak kesulitan ekonomi, nggak perlu cari makan untuk esok hari, atau cari kardus untuk alas tidur. Lebih dari itu, lagi. Hidup gue bukan cuma diliat dari aspek ekonomi atau whatever they called.
Manusia. Manusia itu mahluk yang katanya paling sempurna. Dikasih akal dan pikiran sama Tuhan, sampe terkadang mereka suka sotoy. Berasa paling tau dan nunjuk-nunjuk ke muka manusia lain. Satu hal, beribu manusia, beribu macam karakternya. Yang kita pikir kita "tau" dia, ternyata nggak. Untuk manusia-manusia tertutup, yang tau betul siapa dirinya, di "sotoy"in itu nggak enak. I know exactly who I am. Nggak ada satu orang pun yang kenal gue. Untuk seseorang, atau mungkin beberapa orang, mereka bertanya-tanya apa yang ada di otak gue. Apa? Harus kalian tau? Gue nggak melontarkan apa yang gue mau. Gue cuma ngebuat sesuatu menjadi lebih baik, menurut gue. Egois? Iya mungkin. Mungkin gue egois, kelihatannya. Tapi mereka nggak mencoba ngebuka pintu lebih jauh lagi biar tau maksudnya. Bukan nggak mencoba, mereka nggak mau. Balik lagi ke atas, manusia itu sotoy.
Mereka nggak perlu tau apa yang gue rasain, alamin, apa yang gue lihat. Karena itu semua nggak penting. Menurut mereka, mungkin gue keras kepala. Iya gue keras kepala. Gue lakuin apa yang menurut gue bener. Jelas. Yang kadang bikin orang nggak habis pikir. Cara gue menimbang-nimbang dan menilai suatu hal, cuma gue yang tau. So, isi otak gue ya cuma gue kan yang tau?
Bersosialisasi dan kontak sama orang lain bukan favorit gue. Terserah, gue bukan orang yang friendly atau warm dan gue nggak mau jadi orang itu. Gue bukan karakter The Sims yang bisa di buat sempurna. Mungkin manusia di sekitar gue anggap sebagai penghibur. Bukan sebagai seseorang yang bisa di curhatin sedalem-dalemnya. Karena nggak ada yang ngerti cara pikir gue. Mereka pikir gue terlalu aneh atau bahkan nganeh.
Percuma. Buang-buang waktu menurut gue. Pada akhirnya yang dilakukan orang-orang itu adalah ngejudge gue. That's all. Membuat penilaian sendiri. Lo pikir lo kenal gue?
Nggak.
Gue ngejalanin hidup itu sendiri. Kalau gue gagal, cuma gue yang nanggung sedih, malu, dan marahnya. Kalau gue berhasil, cuma gue yang bisa ngerasain senengnya. Gue mati pun akan sendiri. Terbaring di liang kubur sendiri. Begitu juga dengan lo, atau kalian. Jalanin aja hidup lo, nggak perlu ngasih tau siapa gue. Gue tau gue siapa. Gue kenal betul manusia seperti apa gue itu.
Sekarang gue tanya lagi, lo kira lo kenal gue?
Manusia. Manusia itu mahluk yang katanya paling sempurna. Dikasih akal dan pikiran sama Tuhan, sampe terkadang mereka suka sotoy. Berasa paling tau dan nunjuk-nunjuk ke muka manusia lain. Satu hal, beribu manusia, beribu macam karakternya. Yang kita pikir kita "tau" dia, ternyata nggak. Untuk manusia-manusia tertutup, yang tau betul siapa dirinya, di "sotoy"in itu nggak enak. I know exactly who I am. Nggak ada satu orang pun yang kenal gue. Untuk seseorang, atau mungkin beberapa orang, mereka bertanya-tanya apa yang ada di otak gue. Apa? Harus kalian tau? Gue nggak melontarkan apa yang gue mau. Gue cuma ngebuat sesuatu menjadi lebih baik, menurut gue. Egois? Iya mungkin. Mungkin gue egois, kelihatannya. Tapi mereka nggak mencoba ngebuka pintu lebih jauh lagi biar tau maksudnya. Bukan nggak mencoba, mereka nggak mau. Balik lagi ke atas, manusia itu sotoy.
Mereka nggak perlu tau apa yang gue rasain, alamin, apa yang gue lihat. Karena itu semua nggak penting. Menurut mereka, mungkin gue keras kepala. Iya gue keras kepala. Gue lakuin apa yang menurut gue bener. Jelas. Yang kadang bikin orang nggak habis pikir. Cara gue menimbang-nimbang dan menilai suatu hal, cuma gue yang tau. So, isi otak gue ya cuma gue kan yang tau?
Bersosialisasi dan kontak sama orang lain bukan favorit gue. Terserah, gue bukan orang yang friendly atau warm dan gue nggak mau jadi orang itu. Gue bukan karakter The Sims yang bisa di buat sempurna. Mungkin manusia di sekitar gue anggap sebagai penghibur. Bukan sebagai seseorang yang bisa di curhatin sedalem-dalemnya. Karena nggak ada yang ngerti cara pikir gue. Mereka pikir gue terlalu aneh atau bahkan nganeh.
Percuma. Buang-buang waktu menurut gue. Pada akhirnya yang dilakukan orang-orang itu adalah ngejudge gue. That's all. Membuat penilaian sendiri. Lo pikir lo kenal gue?
Nggak.
Gue ngejalanin hidup itu sendiri. Kalau gue gagal, cuma gue yang nanggung sedih, malu, dan marahnya. Kalau gue berhasil, cuma gue yang bisa ngerasain senengnya. Gue mati pun akan sendiri. Terbaring di liang kubur sendiri. Begitu juga dengan lo, atau kalian. Jalanin aja hidup lo, nggak perlu ngasih tau siapa gue. Gue tau gue siapa. Gue kenal betul manusia seperti apa gue itu.
Sekarang gue tanya lagi, lo kira lo kenal gue?
11/06/2011
Artchipelago 2011
Tahun ini, seperti biasa, PPI Berlin ngadain pentas seni tahunan yang udah sejak tahun 2007 dilaksanain. "Artchipelago" adalah nama yang tahun ini dipilih dan diharapkan bisa terus dipakai di pensi-pensi selanjutnya. Untuk kami, pelajar-pelajar Indonesia domisili Jerman, khususnya Berlin, acara ini dijadikan sebagai ajang silahturahmi dan tentu aja sebagai penyalur bakat-bakat kami. Karena disini kami bisa melombakan band kami, foto-foto kami, dan film pendek kami. Walaupun hadiahnya nggak banyak, yang paling penting adalah senang-senang di perantuan hehehe.
Acara diadain tanggal 29 Oktober 2011 di Kulturfabrik Moabit dan berlangsung dari jam 4 sampai tengah malam. Antusiasme yang diberikan besar banget. Buktinya banyak band yang ikut berkompetisi dan semuanya keren-keren. Dari nge-jazz sampai yang bikin moshing, dari yang ngebikin pingin tepuk tangan sampai ikutan nyanyi, semua ada. Tapi akhirnya Nyombeks and Friends lah yang keluar sebagai band terfavorit. Begitu juga dengan lomba fotografi bertemakan Berlin yang dimenangkan oleh Putra Agung Mahendra, dan The Intersects yang berhasil menjadi pemenang kompetisi film pendek pada malam itu. Nggak cuma ada kompetisi aja, mahasiswi-mahasiswi jurusan mode desain juga unjuk gigi nampilin hasil rancangan mereka yang bertemakan batik. Karena temanya adalah "Indonesia", nggak lupa pula untuk nampilin tari-tarian khas tanah air. Contohnya adalah tari saman dan tari topeng.
Disela-sela acara, diadain juga Doorprize yang berhadiah voucher makan di restoran-restoran Indonesia di Berlin. Sebagai band bintang tamu pada Artchipelago, Not Called Jinx "menenangkan" hiruk-pikuk penonton dengan akustikannya mereka. Not Called Jinx ini adalah band asal Jerman dengan bassist cowok asal Indonesia yang baru-baru ini ngeluarin album pertama yaitu Phoenix Arising dan habis nyelesain tur Eropa mereka. Pensi kali ini agak beda dari tahun lalu. Karena tempatnya lebih besar, pengunjung jadi merasa lebih nyaman. Kalau mereka lagi bosen ngeliat panggung, mereka bisa ke area bazar untuk makan jajanan-jajanan khas Indonesia atau sekedar duduk-duduk aja. Dengan Conan dan Komeng sebagai pemandu acara, Artchipelago jadi sukses bikin orang ketawa-ketawa karena lawakan mereka.
So, see you guys next year :-)
Acara diadain tanggal 29 Oktober 2011 di Kulturfabrik Moabit dan berlangsung dari jam 4 sampai tengah malam. Antusiasme yang diberikan besar banget. Buktinya banyak band yang ikut berkompetisi dan semuanya keren-keren. Dari nge-jazz sampai yang bikin moshing, dari yang ngebikin pingin tepuk tangan sampai ikutan nyanyi, semua ada. Tapi akhirnya Nyombeks and Friends lah yang keluar sebagai band terfavorit. Begitu juga dengan lomba fotografi bertemakan Berlin yang dimenangkan oleh Putra Agung Mahendra, dan The Intersects yang berhasil menjadi pemenang kompetisi film pendek pada malam itu. Nggak cuma ada kompetisi aja, mahasiswi-mahasiswi jurusan mode desain juga unjuk gigi nampilin hasil rancangan mereka yang bertemakan batik. Karena temanya adalah "Indonesia", nggak lupa pula untuk nampilin tari-tarian khas tanah air. Contohnya adalah tari saman dan tari topeng.
Disela-sela acara, diadain juga Doorprize yang berhadiah voucher makan di restoran-restoran Indonesia di Berlin. Sebagai band bintang tamu pada Artchipelago, Not Called Jinx "menenangkan" hiruk-pikuk penonton dengan akustikannya mereka. Not Called Jinx ini adalah band asal Jerman dengan bassist cowok asal Indonesia yang baru-baru ini ngeluarin album pertama yaitu Phoenix Arising dan habis nyelesain tur Eropa mereka. Pensi kali ini agak beda dari tahun lalu. Karena tempatnya lebih besar, pengunjung jadi merasa lebih nyaman. Kalau mereka lagi bosen ngeliat panggung, mereka bisa ke area bazar untuk makan jajanan-jajanan khas Indonesia atau sekedar duduk-duduk aja. Dengan Conan dan Komeng sebagai pemandu acara, Artchipelago jadi sukses bikin orang ketawa-ketawa karena lawakan mereka.
So, see you guys next year :-)
10/10/2011
Geiles Abenteuer
Halo A Cup of Tea!
Waktu menunjukan pukul 12:49 siang dan bisa dibilang gue baru bangun. Nggak biasanya gue bangun siang kayak gini. Secapek-capeknya gue, pasti bangunnya pagi. Paling siang jam 9. Tapi ini besonders, gue kecapean banget,
banget.
Well, hari Jum'at pulang StudKoll gue nemenin temen ke Gravis dulu. Abis itu cabut ke rumah untuk packing. Nggak lama kita langsung pergi lagi ke KBRI karena harus latihan saman dan rapat Artchipelago. Btw, Artchipelago itu acara pentas seni anak-anak PPI Berlin yang bakal dilaksanain tanggal 29 Oktober 2011. Okay, abis dari KBRI, kita-kita langsung cabut ke Ostbahnhof. Karena jam 2 pagi kita mau ke Cologne, jadi semua pada ngumpul di sana biar gampang perginya. Belom aja gue sempet tidur, kita udah harus ke Hauptbahnhof. Sekitar jam 2.41 pagi kereta kita dateng, dari sini lah perjalanan dimulai...
Selama di kereta kita ya biasa lah.. Pasti cerita-cerita, ngakak-ngakak, saling menyampahkan satu sama lain. Oh ya, kita ke Cologne berduabelas ; Gue, Devi, Cathy, Alham, Cuki, Ghaida, Inggi, Ghazy, Richi, Didi, Tika, dan Harry. Rencana awal adalah jalan-jalan ke Cologne dan malemnya tidur di stasiun (Hauptbahnhof). Karena kita adalah pelajar, jadi pasti pingin yang murah-murah. Makanya kita beli tiket kereta Schöneswochenendeticket (Tiket weekend). Tiket ini harganya 39 EUR untuk sekali jalan dan bisa dipakai berlima. Karena kita berdua belas, jadi kita belinya 3 tiket dan masing-masing orang bayar sekitar 10 EUR. Murah kan? Tapi ada nggak enaknya. Tiketnya cuma bisa dipakai untuk Nahverkehr aja, jadi cuma bisa naik kereta Regional-Express (RE). Jarak dari Berlin ke Cologne lumayan jauh dan kalau naik RE, kita harus selalu umsteigen atau pindah-pindah kereta. Beda sama naik ICE yang bisa langsung sampe. Intinya perjalanannya makan waktu sekitar 10 jam.
Yang bikin bete adalah kemaren lagi super dingin. Nggak tau di Cologne doang apa emang gimana, yang pasti kita-kita menggigil. Bayangin, lo pagi-pagi udah ke stasiun dan harus turun-nunggu-naik kereta baru. Iya sih, kita pada pake jaket. Tapi kemaren jaket Winter aja nggak ampuh buat ngangetin badan. Pas di Königslutter, keretanya telat dateng dan kita udah kedinginan. Berhubung kita pinter, kita-kita pada berlindung di dalem lift. Tapi diketawain sama Ghaida & Cuki, katanya itu maksimal banget. Belom lagi pas mau ke Braunschweig Hbf, kita semua ketiduran di kereta. Sampe-sampe si petugasnya ngebangunin kita, karena keretanya udah ampe ujung. Berhubung ada gangguan, kita harus lanjutin perjalanan pake bis. Karena kita ketiduran, kita ketinggalan bis yang baru 4 menit yang lalu jalan. Bener-bener sial..... Dan gue ingetin lagi, saat itu dingin banget.
Setelah umsteigen beberapa kali, jam 3an kita akhirnya nyampe Cologne dan langsung di sambut sama Dom yang kerennnn banget. Abis isi perut dan foto-foto di dalem Dom, kita jalan-jalan naik kereta-keretaan keliling Cologne. Ternyata kotanya keren, lebih keren dari Berlin. Di sana ada museum coklat, jembatan Hohenzollenbrücke atau Locks of Love nya Jerman. Hari udah semakin gelap, cuaca udah makin nggak menentu. FYI, Jerman itu Wetter nya jelek banget. Kalo nggak ujan, mendung. Jarang cerah dan hangat. Kita pun mulai luntang-lantung nggak jelas. Akhirnya kita mutusin untuk cari hotel atau apapun yang bisa di inepin semalem. Ternyata kita dapet sial, hari itu lagi ada Messe yang di ikutin orang-orang dari berbagai negara. Hotel pun penuh, kalo pun ada harganya 2x lipat. Masih luntang-lantung, kita sempet terpikir untuk ke Düsseldorf atau Hannover buat cari hotel, tapi nggak jadi dan satu-satunya pilihan adalah tidur di stasiun. Kita pun ke McD buat ngecharge hape, makan, dan sekaligus ngangetin diri. Ternyata disitu nggak ada colokan dan hape kita udah pada mati. Setelah beberapa jam, Cathy sama Richie ditugasin untuk cari hotel. Akhirnya ditemukan hotel A&O yang harga 3 Doppelzimmer itu 250 EUR which means cuma bisa 6 orang yang tidur disitu. Setelah berembuk, cewe-cewe check-in duluan dan tidur sampe subuh, abis itu baru gantian yang cowo-cowo ke hotel dan cewe-cewe ke stasiun. Jam 6 pagi yang cewe-cewe keluar dari hotel untuk gantian shift sama yang laki, eehh ketauan sama resepsionisnya. Jadi nya nggak bisa.
Karena udah pada males tidur, kita lanjutin jalan-jalan ke Jembatan Hohenzollenbrücke untuk foto sama gembok-gembok itu. Abis puas foto-foto, kita jalan lagi ke Altstadt dan lagi, foto-foto. Hari udah siang, kita laper dan mau makan. Kata salah satu temen, di sini ada restoran Indonesia. Kita capcus lah kesana. Ternyata restorannya tutup dan berakhir di KFC makanin ayam goreng. Abis dari sana, kita langsung ke Hauptbahnhof menuju Berlin. Jam 10an malem kita udah sampe Berlin lagi dan langsung ke Seestrasse untuk makan malem di Arirang. Arirang itu restoran Korea dan makanan kemaren lumayan enak dan bikin kenyang. Sebelom ke rumah, gue ke Ostbahnhof dulu buat ngambil buku di rumah Cuki dan gue sampe rumah jam 1 malem. Tepar...
And here I am writing this blog on the bed. Still tired and really wanna back to sleep~
Adios.
8/25/2011
It's 2:42 PM. Wait, I don't see that street with lots of cars. Ah,
gue udah di Berlin.
Tanggal 22 Agustus 2011 sekitar jam 6 sore, gue terbang naik Emirates dari Jakarta ke Dubai. Di anter sama nyokap, Ray, dan temen-temen. Makan nasi padang dulu di bandara, duduk di pojokan bareng-bareng mereka. Tatap muka untuk terakhir kali nya.
Besok harinya Ray ulang tahun. Disitu gue bingung mau seneng apa sedih. Gue cuma bisa kirim SMS aja, karena Internet nggak ada.
Berhubung udah di Berlin lagi, gue jadi banyak mikir lagi. Terus sekarang gue banyak pikiran. Was-was karena bentar lagi udah mulai college, was-was karena gue harus LDR lagi, takut kita nggak kuat ngejalaninnya. Life's hard if you think too much. Well, it has been a great month in Jakarta. Hope I can see you very soon.
8/05/2011
Week 1 in Jakarta
Halo pembaca! Gila juga nih udah lama banget gue nggak nge-post (padahal baru satu minggu). Maksud gue, nge post sesuatu yang beneran dikit. Selama ini gue kan ngepostnya ngasal aja gitu hehehe.
Okay. Alasan gue adalah karena gue lagi ada di Jakarta. So I don't have much time buat ngeblog atau nge game di depan laptop. Beside, laptopnya juga gue tinggal di Berlin.
Gue nyampe Jakarta tanggal 26 Juli sore hari dan besoknya gue ulang tahun. Tempat pertama yang gue kunjungi adalah SMA gue yaitu SMA 78. Bukan, bukan karena gue kangen. Tapi karena nyokap gue nyuruh gue kesitu aja buat sekalian nemenin Adek gue. Abis dari 78, gue makan Es Pisang Ijo sama Ray hehehe. Maklum, gue ngidam banget sama itu makanan. Begitu ada waktu, langsung sikaatt.. Abis dari sana gue ke rumahnya Aeng. Jadi sekitar beberapa hari sebelom kepergian gue ke Jakarta, gue minta tolong Squid untuk mengatur teman-teman kami. Ceritanya gue mau ngagetin mereka. Si Squid speak nya, mereka-mereka mau buat video ulang tahun untuk gue. Ehhh.. Disaat ngumpul-ngumpul, gue dateng. Surprise!
Kocak adalah ngeliat ekspresi muka mereka yang melongo beberapa detik, abis itu teriak-teriak. Cumi duluan teriak karena dia udah ngeliat gue dari jendela. Terus si Mami melongo parah, lebih lama dari yang lain. Aeng juga ngelongo sambil bilang "Loh??? Bang?!?!". Dan yang lain-lain yang kalo di inget-inget lagi, bikin gue tersenyum hihi. Yang paling lucu menurut gue adalah si Poet. Asli, dodol banget. Jadi dia dateng paling belakangan dan pas masuk rumah, gue sengaja ngumpet di belakang kursi biar dia nggak ngeliat gue. Ehhh ternyata dia lagi telfonan gitu. Terus gue keluar dari persembunyian, dia ngeliat gue. Dia nggak nyadar. Gue udah senyum-senyum. Dia nengok ke gue lagi. Kali ini dia teriak "Allahu Akbar!!". Gue dan yang lain langsung ngakak. Lalu kita berpelukan dan nggak lama dia nangis. Entah karena kaget, apa terlalu seneng melihat dirikuh.
Di hari berikutnya (seinget gue), gue ke rumahnya Ray dan abis itu makan ramen! HAHA. Akhirnya gue tau juga rasa ramen itu kayak apa. Ternyata enaaakkk banget. Nyam jadi laper kan tuh. Nah abis ini gue lupa nih gue kemana lagi. Yang pasti gue udah nonton Indonesia-Turkmenistan di GBK (finally ngerasain juga.), ke fX, Sency, PS, Seven Eleven (Gila gue akhirnya officially gaul, karena udah nyobain Slurpee sama Big Bite.), CFD-an siang-siang sampe tangan gue hitam huhu. Gagal deh proses pemutihan gue selama Winter di Berlin. Terus ke Bogor sama nyokap, disana nyicipin Sop Buntut.
Kesan-kesan seminggu di Jakarta : Kadang gue merasa nggak betah. Soalnya gue baru sadar kalo orang di sini, waktunya harus kebuang banget. Lama di jalan karena macet atau einfach jaraknya jauh. Trus udaranya tambah kotor. Buktinya gue nyampe sini langsung pilek, bersin-bersin, sampe akhirnya masuk angin (karena udah lama nggak kena AC), dan bintitan (gue nggak tau ini gara-gara kenapa.). Panasnya juga juara banget. Udara panasnya super lengket huhu (belagu).
Na ja. Auf jeden Fall muss ich meine Zeit geniessen. Ich kann meine Familie, Freund, Freunde wieder sehen, treffen, nicht beim Skype oder im Internet. Tapi tetep, gue gedeg karena disini bahasa Jerman gue lambat laun akan menurun. Bete.
Okay. Ich muss jetzt etwas machen. Wir sehen uns wieder :-)
Okay. Alasan gue adalah karena gue lagi ada di Jakarta. So I don't have much time buat ngeblog atau nge game di depan laptop. Beside, laptopnya juga gue tinggal di Berlin.
Gue nyampe Jakarta tanggal 26 Juli sore hari dan besoknya gue ulang tahun. Tempat pertama yang gue kunjungi adalah SMA gue yaitu SMA 78. Bukan, bukan karena gue kangen. Tapi karena nyokap gue nyuruh gue kesitu aja buat sekalian nemenin Adek gue. Abis dari 78, gue makan Es Pisang Ijo sama Ray hehehe. Maklum, gue ngidam banget sama itu makanan. Begitu ada waktu, langsung sikaatt.. Abis dari sana gue ke rumahnya Aeng. Jadi sekitar beberapa hari sebelom kepergian gue ke Jakarta, gue minta tolong Squid untuk mengatur teman-teman kami. Ceritanya gue mau ngagetin mereka. Si Squid speak nya, mereka-mereka mau buat video ulang tahun untuk gue. Ehhh.. Disaat ngumpul-ngumpul, gue dateng. Surprise!
Kocak adalah ngeliat ekspresi muka mereka yang melongo beberapa detik, abis itu teriak-teriak. Cumi duluan teriak karena dia udah ngeliat gue dari jendela. Terus si Mami melongo parah, lebih lama dari yang lain. Aeng juga ngelongo sambil bilang "Loh??? Bang?!?!". Dan yang lain-lain yang kalo di inget-inget lagi, bikin gue tersenyum hihi. Yang paling lucu menurut gue adalah si Poet. Asli, dodol banget. Jadi dia dateng paling belakangan dan pas masuk rumah, gue sengaja ngumpet di belakang kursi biar dia nggak ngeliat gue. Ehhh ternyata dia lagi telfonan gitu. Terus gue keluar dari persembunyian, dia ngeliat gue. Dia nggak nyadar. Gue udah senyum-senyum. Dia nengok ke gue lagi. Kali ini dia teriak "Allahu Akbar!!". Gue dan yang lain langsung ngakak. Lalu kita berpelukan dan nggak lama dia nangis. Entah karena kaget, apa terlalu seneng melihat dirikuh.
Di hari berikutnya (seinget gue), gue ke rumahnya Ray dan abis itu makan ramen! HAHA. Akhirnya gue tau juga rasa ramen itu kayak apa. Ternyata enaaakkk banget. Nyam jadi laper kan tuh. Nah abis ini gue lupa nih gue kemana lagi. Yang pasti gue udah nonton Indonesia-Turkmenistan di GBK (finally ngerasain juga.), ke fX, Sency, PS, Seven Eleven (Gila gue akhirnya officially gaul, karena udah nyobain Slurpee sama Big Bite.), CFD-an siang-siang sampe tangan gue hitam huhu. Gagal deh proses pemutihan gue selama Winter di Berlin. Terus ke Bogor sama nyokap, disana nyicipin Sop Buntut.
Kesan-kesan seminggu di Jakarta : Kadang gue merasa nggak betah. Soalnya gue baru sadar kalo orang di sini, waktunya harus kebuang banget. Lama di jalan karena macet atau einfach jaraknya jauh. Trus udaranya tambah kotor. Buktinya gue nyampe sini langsung pilek, bersin-bersin, sampe akhirnya masuk angin (karena udah lama nggak kena AC), dan bintitan (gue nggak tau ini gara-gara kenapa.). Panasnya juga juara banget. Udara panasnya super lengket huhu (belagu).
Na ja. Auf jeden Fall muss ich meine Zeit geniessen. Ich kann meine Familie, Freund, Freunde wieder sehen, treffen, nicht beim Skype oder im Internet. Tapi tetep, gue gedeg karena disini bahasa Jerman gue lambat laun akan menurun. Bete.
Okay. Ich muss jetzt etwas machen. Wir sehen uns wieder :-)
7/17/2011
7/07/2011
Quatschen Quatschen Quatschen
Hallo! Wie geht's euch? Ich hab anscheinend so lange nicht etwas geschrieben. Nicht weil ich vergessen habe, aber denn ich hatte keine Zeit. Jetzt auch eigentlich. Eine Prüfung muss ich morgen ablegen. Also wünsch mir vielen Erfolg!
Am 2.7 bin ich nach Darmstadt gefahren. Das war so eine sehr lange Fahrt. Genauger gesagt, es dauerte 10 Stunden bis nach Darmstadt. Weil ich das Wochenendticket benutzt habe. Am Montag bin ich zur TU gegangen, um zu immatrikulieren. Aber es fällt noch an meiner Krankenversicherung. Frau Regula, die mit den äusländischen Studenten beschäftigt, sagte, dass ich zu kurz versichert werde. Deshalb muss ich zuerst sie verlängern und danach zeige ich wieder diese Unterlage. Ich war so verzweifelt, denn ich wohne nicht in Darmstadt, sondern in Berlin. Du weisst ja schon, dass es so weit entfernt ist. Ich bin nicht in der Lage, immer hin- und zurück fahren. Aber ich habe Frau Regula gefragt, ob ich bei E-Mail die KV schicken kann. Es geht. Gott sei Dank.
Als ich noch in Darmstadt war, habe ich meinen Antrag auf Verlängerung geschickt und warte noch bis heute drauf. Gestresst bin ich, ja stimmt. Das Büro der Uni ist am 18.7 bis 5.8 geschlossen. Ich habe wirklich keine Zeit.
Fiuh.... Und ich hab noch ein Problem. Na ja, wenn du mein Blog immer ließt, du weisst dass ich immer große Angst vor der Prüfung habe. Morgen lege ich wieder eine andere Prüfung ab. Jetzt ist auch TU (Technische Universität) aber sie befindet sich in Berlin. Der Test findet im Horsaal vom Fach Eletktrotechnik um 12 Uhr statt. Darauf freue ich mich ein bisschen, denn ich brauche mich nicht zu beeilen ^^. Dennoch gehe ich von zu Hause 2 Stunden vorher.
Es wäre besser, wenn ich diese Prüfung auch bestehe. Aber ich bin nicht zuversichtlich. Ein Monat hab ich keine Schule besucht und bislang habe ich allein alles gelernt. Nur mit Grammatik beschäftigt und kein HV geübt. Siehst du? Ich habe immer die Gründe dafür.
Okay dann. Ich will jetzt wieder lernen. Ich schreibe noch mal wahrscheinlich über morgen, wenn ich Lust habe :p
Am 2.7 bin ich nach Darmstadt gefahren. Das war so eine sehr lange Fahrt. Genauger gesagt, es dauerte 10 Stunden bis nach Darmstadt. Weil ich das Wochenendticket benutzt habe. Am Montag bin ich zur TU gegangen, um zu immatrikulieren. Aber es fällt noch an meiner Krankenversicherung. Frau Regula, die mit den äusländischen Studenten beschäftigt, sagte, dass ich zu kurz versichert werde. Deshalb muss ich zuerst sie verlängern und danach zeige ich wieder diese Unterlage. Ich war so verzweifelt, denn ich wohne nicht in Darmstadt, sondern in Berlin. Du weisst ja schon, dass es so weit entfernt ist. Ich bin nicht in der Lage, immer hin- und zurück fahren. Aber ich habe Frau Regula gefragt, ob ich bei E-Mail die KV schicken kann. Es geht. Gott sei Dank.
Als ich noch in Darmstadt war, habe ich meinen Antrag auf Verlängerung geschickt und warte noch bis heute drauf. Gestresst bin ich, ja stimmt. Das Büro der Uni ist am 18.7 bis 5.8 geschlossen. Ich habe wirklich keine Zeit.
Fiuh.... Und ich hab noch ein Problem. Na ja, wenn du mein Blog immer ließt, du weisst dass ich immer große Angst vor der Prüfung habe. Morgen lege ich wieder eine andere Prüfung ab. Jetzt ist auch TU (Technische Universität) aber sie befindet sich in Berlin. Der Test findet im Horsaal vom Fach Eletktrotechnik um 12 Uhr statt. Darauf freue ich mich ein bisschen, denn ich brauche mich nicht zu beeilen ^^. Dennoch gehe ich von zu Hause 2 Stunden vorher.
Es wäre besser, wenn ich diese Prüfung auch bestehe. Aber ich bin nicht zuversichtlich. Ein Monat hab ich keine Schule besucht und bislang habe ich allein alles gelernt. Nur mit Grammatik beschäftigt und kein HV geübt. Siehst du? Ich habe immer die Gründe dafür.
Okay dann. Ich will jetzt wieder lernen. Ich schreibe noch mal wahrscheinlich über morgen, wenn ich Lust habe :p
6/13/2011
Karneval der Kulturen 2011
Karneval der Kulturen tahun ini adalah yang pertama buat gue. Jam setengah 2 an gue cabut dari Wedding dan langsung ke U-Bahn Südstern. Pas keluar dari kereta, rame nyaaaaa ampun-ampunan. Keluar dari stasiun ternyata di luar lebih rame lagi. Pas gue dateng, parade nya udah mulai di nomor 9. Setelah nyelip-nyelip kaya tikus, akhirnya berhasil gue ngambil tempat paling depan dan asik moto-moto peserta karnavalnya. Karnaval ini di ikutin oleh sekitar 4700an orang dari 70 negara. Sayangnya Indonesia nggak ikut serta. Padahal gue rela-relain nunggu dari jam 2 sampe jam setengah 6, berdiri, nungguin parade dari Indo. Taunya nggak ada. Umzug atau paradenya di mulai dari Hermannplatz, terus ke Hasenhelde sampe Yorckstraße. Mulai parade dari siang sampe jam 9an malem. Acara ini di adain dari tanggal 10 Juni s/d 13 Juni. Tapi parade nya cuma tanggal 13 aja hehehe.
Kesan-kesan nonton karnaval ini adalah akhirnya gue ngerasain juga ngeliat parade kayak beginian. Ternyata asik juga ngeliatin pada pake baju heboh-heboh, mobil-mobil yang di hias, musik-musik yang di setel. Terus mereka pada joget sesuai tarian dari negara masing-masing. Yang nggak enaknya yaa pegelnya itu dan selama disana hp gue nggak dapet sinyal. Setelah gue menjauh dari daerah karnaval, baru deh internet gue jalan.
Buat yang mau ke Berlin tahun depan, boleh nih di pas-in sama event ini. Seru loh :D
Subscribe to:
Posts (Atom)
©
A Cup of Tea supported by Wordpress and WooCommerce Agency | woogency| All rights reserved.