11/23/2011
Videos of Artchipelago 2011
2CM2G at Artchipelago 2011 Berlin
Suara gue kampret abis, gak ada merdu-merdunya. Emang kurang cocok nyanyi di full band gitu ternyata. Lebih oke kalo akustik. Tapi saluutt buat 2CM2G yang cuma latihan dua kali. Nice to play music with you guys :D
And this is the highlight of Artchipelago 2011, enjoy :D
11/22/2011
Coretan
Hidup itu nggak gampang. Kita dipaksa untuk selalu kämpfen, berjuang, gontok-gontokan. Kadang apa yang kita mau, nggak selalu terpenuhi. Banyak alasan. Entah karena orang lain, atau emang einfach "kita nggak bisa dapetin itu.". Banyak temen, dikelilingi keluarga yang kelihatannya harmonis, buat gue mungkin itu nggak cukup. Jujur, mein Leben gefällt mir gar nicht. Bukan gue nggak bersyukur, tapi emang nggak sreg sama hidup gue sendiri. Okay, gue emang cukup beruntung. Gue nggak kesulitan ekonomi, nggak perlu cari makan untuk esok hari, atau cari kardus untuk alas tidur. Lebih dari itu, lagi. Hidup gue bukan cuma diliat dari aspek ekonomi atau whatever they called.
Manusia. Manusia itu mahluk yang katanya paling sempurna. Dikasih akal dan pikiran sama Tuhan, sampe terkadang mereka suka sotoy. Berasa paling tau dan nunjuk-nunjuk ke muka manusia lain. Satu hal, beribu manusia, beribu macam karakternya. Yang kita pikir kita "tau" dia, ternyata nggak. Untuk manusia-manusia tertutup, yang tau betul siapa dirinya, di "sotoy"in itu nggak enak. I know exactly who I am. Nggak ada satu orang pun yang kenal gue. Untuk seseorang, atau mungkin beberapa orang, mereka bertanya-tanya apa yang ada di otak gue. Apa? Harus kalian tau? Gue nggak melontarkan apa yang gue mau. Gue cuma ngebuat sesuatu menjadi lebih baik, menurut gue. Egois? Iya mungkin. Mungkin gue egois, kelihatannya. Tapi mereka nggak mencoba ngebuka pintu lebih jauh lagi biar tau maksudnya. Bukan nggak mencoba, mereka nggak mau. Balik lagi ke atas, manusia itu sotoy.
Mereka nggak perlu tau apa yang gue rasain, alamin, apa yang gue lihat. Karena itu semua nggak penting. Menurut mereka, mungkin gue keras kepala. Iya gue keras kepala. Gue lakuin apa yang menurut gue bener. Jelas. Yang kadang bikin orang nggak habis pikir. Cara gue menimbang-nimbang dan menilai suatu hal, cuma gue yang tau. So, isi otak gue ya cuma gue kan yang tau?
Bersosialisasi dan kontak sama orang lain bukan favorit gue. Terserah, gue bukan orang yang friendly atau warm dan gue nggak mau jadi orang itu. Gue bukan karakter The Sims yang bisa di buat sempurna. Mungkin manusia di sekitar gue anggap sebagai penghibur. Bukan sebagai seseorang yang bisa di curhatin sedalem-dalemnya. Karena nggak ada yang ngerti cara pikir gue. Mereka pikir gue terlalu aneh atau bahkan nganeh.
Percuma. Buang-buang waktu menurut gue. Pada akhirnya yang dilakukan orang-orang itu adalah ngejudge gue. That's all. Membuat penilaian sendiri. Lo pikir lo kenal gue?
Nggak.
Gue ngejalanin hidup itu sendiri. Kalau gue gagal, cuma gue yang nanggung sedih, malu, dan marahnya. Kalau gue berhasil, cuma gue yang bisa ngerasain senengnya. Gue mati pun akan sendiri. Terbaring di liang kubur sendiri. Begitu juga dengan lo, atau kalian. Jalanin aja hidup lo, nggak perlu ngasih tau siapa gue. Gue tau gue siapa. Gue kenal betul manusia seperti apa gue itu.
Sekarang gue tanya lagi, lo kira lo kenal gue?
Manusia. Manusia itu mahluk yang katanya paling sempurna. Dikasih akal dan pikiran sama Tuhan, sampe terkadang mereka suka sotoy. Berasa paling tau dan nunjuk-nunjuk ke muka manusia lain. Satu hal, beribu manusia, beribu macam karakternya. Yang kita pikir kita "tau" dia, ternyata nggak. Untuk manusia-manusia tertutup, yang tau betul siapa dirinya, di "sotoy"in itu nggak enak. I know exactly who I am. Nggak ada satu orang pun yang kenal gue. Untuk seseorang, atau mungkin beberapa orang, mereka bertanya-tanya apa yang ada di otak gue. Apa? Harus kalian tau? Gue nggak melontarkan apa yang gue mau. Gue cuma ngebuat sesuatu menjadi lebih baik, menurut gue. Egois? Iya mungkin. Mungkin gue egois, kelihatannya. Tapi mereka nggak mencoba ngebuka pintu lebih jauh lagi biar tau maksudnya. Bukan nggak mencoba, mereka nggak mau. Balik lagi ke atas, manusia itu sotoy.
Mereka nggak perlu tau apa yang gue rasain, alamin, apa yang gue lihat. Karena itu semua nggak penting. Menurut mereka, mungkin gue keras kepala. Iya gue keras kepala. Gue lakuin apa yang menurut gue bener. Jelas. Yang kadang bikin orang nggak habis pikir. Cara gue menimbang-nimbang dan menilai suatu hal, cuma gue yang tau. So, isi otak gue ya cuma gue kan yang tau?
Bersosialisasi dan kontak sama orang lain bukan favorit gue. Terserah, gue bukan orang yang friendly atau warm dan gue nggak mau jadi orang itu. Gue bukan karakter The Sims yang bisa di buat sempurna. Mungkin manusia di sekitar gue anggap sebagai penghibur. Bukan sebagai seseorang yang bisa di curhatin sedalem-dalemnya. Karena nggak ada yang ngerti cara pikir gue. Mereka pikir gue terlalu aneh atau bahkan nganeh.
Percuma. Buang-buang waktu menurut gue. Pada akhirnya yang dilakukan orang-orang itu adalah ngejudge gue. That's all. Membuat penilaian sendiri. Lo pikir lo kenal gue?
Nggak.
Gue ngejalanin hidup itu sendiri. Kalau gue gagal, cuma gue yang nanggung sedih, malu, dan marahnya. Kalau gue berhasil, cuma gue yang bisa ngerasain senengnya. Gue mati pun akan sendiri. Terbaring di liang kubur sendiri. Begitu juga dengan lo, atau kalian. Jalanin aja hidup lo, nggak perlu ngasih tau siapa gue. Gue tau gue siapa. Gue kenal betul manusia seperti apa gue itu.
Sekarang gue tanya lagi, lo kira lo kenal gue?
11/06/2011
Artchipelago 2011
Tahun ini, seperti biasa, PPI Berlin ngadain pentas seni tahunan yang udah sejak tahun 2007 dilaksanain. "Artchipelago" adalah nama yang tahun ini dipilih dan diharapkan bisa terus dipakai di pensi-pensi selanjutnya. Untuk kami, pelajar-pelajar Indonesia domisili Jerman, khususnya Berlin, acara ini dijadikan sebagai ajang silahturahmi dan tentu aja sebagai penyalur bakat-bakat kami. Karena disini kami bisa melombakan band kami, foto-foto kami, dan film pendek kami. Walaupun hadiahnya nggak banyak, yang paling penting adalah senang-senang di perantuan hehehe.
Acara diadain tanggal 29 Oktober 2011 di Kulturfabrik Moabit dan berlangsung dari jam 4 sampai tengah malam. Antusiasme yang diberikan besar banget. Buktinya banyak band yang ikut berkompetisi dan semuanya keren-keren. Dari nge-jazz sampai yang bikin moshing, dari yang ngebikin pingin tepuk tangan sampai ikutan nyanyi, semua ada. Tapi akhirnya Nyombeks and Friends lah yang keluar sebagai band terfavorit. Begitu juga dengan lomba fotografi bertemakan Berlin yang dimenangkan oleh Putra Agung Mahendra, dan The Intersects yang berhasil menjadi pemenang kompetisi film pendek pada malam itu. Nggak cuma ada kompetisi aja, mahasiswi-mahasiswi jurusan mode desain juga unjuk gigi nampilin hasil rancangan mereka yang bertemakan batik. Karena temanya adalah "Indonesia", nggak lupa pula untuk nampilin tari-tarian khas tanah air. Contohnya adalah tari saman dan tari topeng.
Disela-sela acara, diadain juga Doorprize yang berhadiah voucher makan di restoran-restoran Indonesia di Berlin. Sebagai band bintang tamu pada Artchipelago, Not Called Jinx "menenangkan" hiruk-pikuk penonton dengan akustikannya mereka. Not Called Jinx ini adalah band asal Jerman dengan bassist cowok asal Indonesia yang baru-baru ini ngeluarin album pertama yaitu Phoenix Arising dan habis nyelesain tur Eropa mereka. Pensi kali ini agak beda dari tahun lalu. Karena tempatnya lebih besar, pengunjung jadi merasa lebih nyaman. Kalau mereka lagi bosen ngeliat panggung, mereka bisa ke area bazar untuk makan jajanan-jajanan khas Indonesia atau sekedar duduk-duduk aja. Dengan Conan dan Komeng sebagai pemandu acara, Artchipelago jadi sukses bikin orang ketawa-ketawa karena lawakan mereka.
So, see you guys next year :-)
Acara diadain tanggal 29 Oktober 2011 di Kulturfabrik Moabit dan berlangsung dari jam 4 sampai tengah malam. Antusiasme yang diberikan besar banget. Buktinya banyak band yang ikut berkompetisi dan semuanya keren-keren. Dari nge-jazz sampai yang bikin moshing, dari yang ngebikin pingin tepuk tangan sampai ikutan nyanyi, semua ada. Tapi akhirnya Nyombeks and Friends lah yang keluar sebagai band terfavorit. Begitu juga dengan lomba fotografi bertemakan Berlin yang dimenangkan oleh Putra Agung Mahendra, dan The Intersects yang berhasil menjadi pemenang kompetisi film pendek pada malam itu. Nggak cuma ada kompetisi aja, mahasiswi-mahasiswi jurusan mode desain juga unjuk gigi nampilin hasil rancangan mereka yang bertemakan batik. Karena temanya adalah "Indonesia", nggak lupa pula untuk nampilin tari-tarian khas tanah air. Contohnya adalah tari saman dan tari topeng.
Disela-sela acara, diadain juga Doorprize yang berhadiah voucher makan di restoran-restoran Indonesia di Berlin. Sebagai band bintang tamu pada Artchipelago, Not Called Jinx "menenangkan" hiruk-pikuk penonton dengan akustikannya mereka. Not Called Jinx ini adalah band asal Jerman dengan bassist cowok asal Indonesia yang baru-baru ini ngeluarin album pertama yaitu Phoenix Arising dan habis nyelesain tur Eropa mereka. Pensi kali ini agak beda dari tahun lalu. Karena tempatnya lebih besar, pengunjung jadi merasa lebih nyaman. Kalau mereka lagi bosen ngeliat panggung, mereka bisa ke area bazar untuk makan jajanan-jajanan khas Indonesia atau sekedar duduk-duduk aja. Dengan Conan dan Komeng sebagai pemandu acara, Artchipelago jadi sukses bikin orang ketawa-ketawa karena lawakan mereka.
So, see you guys next year :-)
Subscribe to:
Posts (Atom)
©
A Cup of Tea supported by Wordpress and WooCommerce Agency | woogency| All rights reserved.