Gue nggak tau dimana gue harus nulis uneg-uneg ini dan gue nggak tau mesti curhat ke siapa tentang hal ini. Terus gue jadi inget kalau gue punya blog yang bisa gue tulis tentang apa aja. Nyahnyahnyah.
Kali ini temanya agak sensitif, tentang agama. Kenapa gue mau curhat tentang agama? Karena gue udah nggak kuat lagi ngeliat kanan-kiri gue, di twitter, facebook, sosial media mana pun nyudutin agama gue. Intinya gitu. So, disini gue nggak mau nulis tentang apa yang bener dan mana yang salah. Gue pure 100% pingin curhat.
Jadi gini, gue terlahir islam. Nyokap-bokap dan keluarga gue semuanya islam. Terlebih dari sisi nyokap gue islamnya kuat banget. Harusnya ya gue religius banget dong ya. Tapi waktu gue masih labil dan masih baru dateng ke Berlin, bisa dibilang pikiran gue liberal banget. Didalam diri gue memperbolehkan aja minum alkohol asal nggak mabuk, karena gue pikir Allah SWT melarang kita ngelakuin sesuatu karena akan ada efek samping yang buruk. Selama nggak ada hal buruk terjadi, ya sah-sah aja. Begitu juga dengan makanan. Gue bener-bener nggak hati-hati sama makanan. Gue emang nggak makan babi, tapi gue asal makan daging sapi atau ayam yang nggak di sembelih pakai nama Allah alias halal. Dulu (juga) gue pikir "Yaa selama nggak babi nggak papa.". I'm that type of person yang nggak mau asal percaya aja sesuatu kalau nggak ada alasan atau buktinya. Jadi gue pasti nyari info tentang semua larangan yang ada di agama gue, sebelum gue mau nerapin. Gue tapi kenapa babi haram, karena dia tinggal di lumpur dan DNA nya mirip manusia dan blablabla (based on my research on the internet and other sources). But still, gue tetep nyeleneh dengan memperbolehkan diri gue makan daging apapun asal bukan babi dan yang hidup di dua alam. I totally forgot kalau sapi akan tetap haram kalau nggak di sembelih secara islam. Nggak cuma urusan makanan doang, gue pun selalu mencoba nge-deny apapun yang sebenernya dilarang. Selalu mencari pembenaran.
So basically gue dulu liberal lah pikirannya.
I'm not saying that now I'm a perfect muslim yang menjalankan semua wajib dan sunnah. Gue masih nggak nutup aurat, gue masih pacaran, gue masih suka salaman sama yang bukan muhrim, dan lain sebagainya. Tapi sekarang gue at least sangat mengerti akan semua larangan dan terapan dalam agama gue, karena itu semua make sense. Gue ngerti kenapa merokok itu tidak diperbolehkan, gue mengerti kenapa musik sebenernya haram, apapun itu lah. Karena gue selalu ingin terus belajar dan terus berjalan ke arah yang Tuhan gue mau. So, gue suka nanya-nanya sama temen gue yang ilmunya lebih tinggi, gue suka baca kajian-kajian apa, atau nonton video di YouTube. Gue mau untuk terus nerapin wajib dan sunnah yang gue tau. Gue tau hidayah itu bukan didapat, tapi hidayah itu dicari. Akhirnya gue pun sekarang terus coba ngelepas ego gue, gue coba buka pikiran gue untuk menerima itu semua. Karena kalau gue masih dengan ego gue sebagai manusia, yang paling nggak suka kalau dilarang, nggak suka nggak bebas, gue nggak akan pernah bisa jalan ke arah Jannah. Karena gue akan makin cinta sama dunia dan makin nggak rela untuk ngelepasin segala hal yang bersifat dunia. Walaupun gue masih sering nge-keep sifat manusiawi gue yang maunya nyeleneh-nyeleneh nggak jelas.
Dulu juga gue berpikir religion is like p*nis, so you don't have to show it to everybody. Terus lama-lama gue mikir, "Harusnya gue bangga kalau gue memperlihatkan status gue. Harusnya gue bangga mendeklarasikan diri gue kalau gue itu muslim. Bukannya malah nutupin.". Dulu gue paling nggak mau orang tau kalau gue tahajjud, atau kalau gue sholatnya cukup sering. Ibadah gue jalan terus kok, but I didn't want anyone to find out about it, karena nanti mereka memberi label ke gue : Gita itu islam banget.
So now after finally ngerti kenapa ini boleh-kenapa itu nggak boleh, gue jadi sadar kalo hati gue lemah (Lah kok tiba-tiba ke hati?). Gue rasanya mau nangis kalo orang mikir islam itu identik dengan orang miskin, orang yang tertutup sama majunya dunia sekarang, orang yang cuma taunya aqidah, syariat, tajwid, tapi nggak tau informasi, nggak tau pengetahuan umum. Gue berasanya sakitt banget kalau ngeliat temen gue yang ngomong kalau jilbab syar'i itu kayak ninja and then they laughed. I mean why are you laughing? Is that even funny? Gue pribadi mau banget someday berhijab syar'i. Do you have problem with that?
Banyak juga sekitar gue yang beropini kalau politik itu nggak boleh dicampuradukan sama agama. Mereka juga menyebut-nyebut istilah "Islamisasi". Kayaknya mereka fobia banget sama islam. Karena mereka pikir kalau hukum islam di praktekan, maka yang non islam akan dibumihanguskan atau apa lah. No! Seandainya aja mereka yang ngomong itu ngerti apa itu islam, mereka nggak akan pernah ngomong itu. Karena islam itu sangat toleransi. Kita nggak anti kristen, kita nggak anti katolik, bahkan kita nggak anti sama atheist. Seperti di surat Al-Kafirun, "Agamaku agamaku, agamamu agamamu.". So why do you have to be that afraid?
Nggak jarang juga orang-orang yang "islam banget" di ceng-cengin. Dikatain onta lah, arab lah. Lucunya, orang-orang yang nyudutin islam itu banyak yang non muslim. Ada sih temen gue, dia non muslim. Tapi dia kayaknya iseng banget suka ngurusin agama gue. Rasanya gue pingin nanya "Lo pakar islam banget ya? Kesannya tau banget apa yang lo omongin.".
Intinya mereka yang nggak suka, berpendapat kalau agama gue itu terlalu strict, nggak fleksibel, dan ketinggalan jaman. Mereka berpikir kalau agama lah yang harus menyesuaikan zaman, bukan sebaliknya. I totally disagree! Kita itu diturunkan ke dunia sama yang diatas dikasih pedoman. Kita dikasih buku "How To Survive In This Life". In this case it's Quran. We have to look it up everytime. Bukannya malah bilang "Ah elah semuanya aja dilarang. Ini dilarang. Itu dilarang. Semuanya di atur-atur.".
My point is, buat orang-orang yang suka nyudutin kami, why are you doing that? Apa untungnya buat kalian? Nggak bisa kah kalian coba berpikir dan bertoleransi terhadap apa yang kami yakinin? Kenapa yang nggak mau pacaran harus di-ceng-in? Kenapa yang nggak minum di bilang nggak gaul? Kenapa orang-orang yang berusaha untuk makin baik malah dibilang sok alim?
Life would have been better if we can tolerate and understand each other. Gue ngerti kok kalau temen gue tiap minggu nggak pernah bisa di ajak jalan karena dia harus ke gereja. Gue nggak berhak complain. Gue pribadi nggak akan pernah mau ngurusin keyakinan orang dan tata cara hidup orang, karena gue nggak ada hak untuk ngelakuin itu. Nggak masalah kalau kalian berbeda pendapat dengan gue, it's normal. I don't care if you are liberal or ahmadiyah or whatever you name it. As long as we don't make a fuss over it, semua akan baik-baik aja toh?
hahaha curhatnya dalem bgt buk ?
ReplyDeletexD
JK, no offense.
tp ngerti kok gw, berat ya tinggal di tempat yg minoritas... :)
hmph.
sholat, setau ku cuman itu yg akan menyelamatkan kita dari api neraka.
and those questions actually go the same way to many muslims in indonesia who keep 'ceng-ceng'-in non muslim. even worse, calling them kafir. i just hope one day they realize how it feels to be a minority, and start tolerating each other :)
ReplyDeleteMaaf mba atau mas, kafir itu sebutan untuk mereka yang bukan beragama muslim. Tidak ada stigma buruk didalamnya, hanya bukan beragama islam saja.
Deletesuka sekali postingan ini.
ReplyDeleteJangankan non-muslim, kadang sesama muslim juga masih aja ngejek. Pake jilbab syar'i dibilang ketinggalan jaman, suka ke pengajian dibilang tua. Emang bener harusnya jaman yang ngikutin agama, bukan agama yang ngikutin jaman ;)
asik sih lo git, di sana tapi malah nambah nilai-nilai keislaman lo. kalo lo suka baca buku yang berbau sejarah tapi diceritain dengan simple dan santai, coba baca buku judulnya "Destiny disrupted: a history of the world through islamic eyes" yg ngarang tamim ansary namanya. itu nyeritain dari jaman kekhalifahan khulafaur rasyidin sampe 9/11. bagian terserunya menurut gua pas golden agenya islam dan nunjukin betapa pentingnya peradaban islam bagi perkembangan dunia saat ini. menurut gua ngebuka pikiran banget sih, karena gua di hi aja disuruh pelajarin buku ini buat dalemin islam dan politik global (awalnya gua pikir ini apaan si paling buku2 aneh sok konspirasi lagi haha! ternyata malah bagus).
ReplyDeleteeh sorry jadi panjang, tetep mangat git. cheers.
albar
bener tuh..Orang tuh kalau udah bareng-bareng seneng aja nyela orang lain. aneh dikit dikomentarin.
ReplyDeleteBanyak hal lain juga yang kejadiannya kayak gitu, pergaulan, trend, gaya hidup. seandainya semua orang di bumi ini tuh mikir, kalau mereka ngerasa tau ilmu yang bener belum tentu hidup mereka juga udah bener persis dengan apa yang seharusnya mereka lakuin, atau malah disisi lain ga lebih baik dari orang yang dianggap ga bener. apa lagi hal yang 'dianggap ga bener' itu tuh dalam kadar ga merugikan orang lain disekitarnya. kalau seandainya kayak gitu tentunya perbedaan kecil kemungkinannya nimbulin permusuhan.Tapi kenyataannya sisi manusiawi orang kadang berkata lain, apalagi mereka berada di dalam kelompok mayoritas dominan. banyak orang males ngebicarain sesuatu dengan baik-baik dan berusaha memahami pemikiran orang lain karena mereka udah stick sama pemikiran kalau mereka itu paling bener (karena banyakan) dan seharusnya orang lain juga kayak mereka. itu yang kejadian di bumi manapun tiap hari. Hukum sosial yang kejam.
duh, curhat saya.
turut prihatin. Semoga kejadian kayak gini bikin imannya makin kuat ya kak Gita.
Git gw suka baca posting loe yang ini, salut sama semangat elo untuk bisa lebih baik dan lebih baik lagi sebagai seorang muslimah. Semoga Allah SWT selalu melindungimu di sana.
ReplyDeletehmmmm, tulisannya menarik bikin mikir juga, ngerti banget rasanya waktu jaman ngeband dulu, pengen mukulin temen yang ketawain hijab syar'i atau celana ngatung.
ReplyDeletesemoga semua diberi hidayah yang baik
gue jadi ngebayangin, tinggal di tempat dimana Islam jadi minoritas mungkin gak beda jauh situasinya dengan jaman Rasulullah saw pertama kali nyebarin islam dulu, terlebih dari sisi perlakuan orang pada islam. kalau menyikapinya dengan sabar dan konsisten seperti Rasulullah dan para sahabat, bukan gak mungkin kamu bisa jadi jalan hidayah bagi mereka di sana. keep istiqomah ya git :)
ReplyDeletegue jadi ngebayangin, tinggal di tempat dimana Islam jadi minoritas mungkin gak beda jauh situasinya dengan jaman Rasulullah saw pertama kali nyebarin islam dulu, terlebih dari sisi perlakuan orang pada islam. kalau menyikapinya dengan sabar dan konsisten seperti Rasulullah dan para sahabat, bukan gak mungkin kamu bisa jadi jalan hidayah bagi mereka di sana. keep istiqomah ya git :)
ReplyDeletepostingan keren ka.. jujur guaa itu orang kriten-katholik. nah di agama kita aja tuh masih sering ada yang komententar negatif. padahal sesama agama. apalagii yang beda agama.
ReplyDeletejadi hal kaya gitu mah wajarr namanya juuga orang sirik.
Kak Git, Ich bin Citra und wohne in Halle. Seit Lange gucke ich deine Webseite immer, besonders wenn es neues Post gibt. im Laufe der Zeit möchte ich mit dir kennenlernen. Du bist mein Vorbild sozusagen aber ich habe doch meine eigene Personalität. Ich bin kein Follower hehehe. was ich sagen möchte, dass ich dieselbe Meinung habe wie du. Als ich in Deutschland angekommen bin, habe ich mich unterschieden, Kopftuch zu tragen. Aber ich denke immer frei, wahrscheinlich bisschen liberal. Das ist ein Vorgang des Lebens. Vielleicht willst du die Entscheidung treffen, Kopftuch zu tragen. Freue mich sehr drauf.
ReplyDeleteCurhatannya bagus git. Tetep sabar dan hadapin dgn kepala dingin. Jgn sampek smua omongan org itu sampek ngurangin semangat ibadah gita atau nyemarin hati gita dan kita smua. Trus berusaha untuk menjadi org2 yang beruntung bukan org2 yg merugi.
ReplyDeleteCurhatannya bagus git. Tetep sabar dan jaga emosi, jgn sampek omongan semua orang itu ngerusak ibadah gita dan sampek ngilangin semangat ibadah gita dan kita semua.
ReplyDeleteTetep berusaha git, untuk menjadi orang - orang yang beruntung, bukan termasuk orang - orang yang merugi.
ketika berbicara agama seseorang selalu sepihak, ketika berbicara keyakinan kita akan selalu universal tidak ada keberpihakan disana,sesuatu yang vertikal dan horizontal baiknya selalu seimbang :D, dari yang di curhatin gita ada satu point yang membawa gita menjadi toleransi... tetep berproses.. inti semuanya adalah proses
ReplyDeletenow you know how it feels to be that minority, glad you know how to handle it. good luck! :D
ReplyDeleteBismillah [semoga dibaca :)]
ReplyDeleteAssalamualaikum teteh, perkenalkan saya Muhammad Ansyari Rizky salah satu mahasiswa di Universitas Padjadjaran, dan saya salah satu aktivis dakwah Muslim. Semoga Comment saya bermanfaat dan bisa menjadi motivasi buat teteh dan juga buat saya.
Saya selalu berorasi kepada orang banyak, bahwa prestasi terbaik saya di dunia adalah ketika saya menjadi seorang muslim dan lahir dari keluarga muslim. Saya sangat bangga menjadi seorang Muslim, tapi pertanyaannya apakah saya bisa membanggakan Muslim dihadapan orang-orang yang selalu berkomentar negatif terhadap muslim? Hari ini ribuan orang termasuk muslim dan non muslim, mengecam bahwa muslim itu teroris, tapi tetap bangga menjadi Muslim, karena saya ingin buktikan bahwa muslim bukan seperti itu. Sekali lagi saya bangga menjadi muslim, dan ingin menjadi muslim yang membanggakan lewat prestasi, lewat akhlak, dan menjalankan perintahNya serta menjauhkan larangannya.
Ketika membaca tulisan yang ini,saya jadi malu, selama ini saya berdakwah dikalangan mayoritas mengubah pola pikir yang hedon menjadi muslim banget itu adalah beban dakwah yang harus saya jalankan. Saya malu karena teteh hidup orang yang rasis kalau saya bilang dalam hal agama, dan teteh mampu bertahan. Justru saya menjadi lebih termotivasi lagi untuk mengisi semangat ini dengan terus berdakwah dengan cara-cara yang kreatif, karena Islam itu mengajarkan banyak hal dalam kehidupan ini. Masa lalu, hari ini, dan masa depan itu sudah tertulis dalam ayat-ayah suci Al-Qur'an.
"Menjadi Muslim adalah menjadi kain putih, lalu Allah mencelupnya menjadi warna ketegasan, kesejukan, keceriaan, dan cinta, rahmat bagi semesta alam. Aku jadi rindu pada pelangi itu, pelangi yang memancarkan celupan warna Ilahi. Telah tiba saatnya, derai berkilau Islam tak lagi terpisahkan dari pendar menawan seorang Muslim. Dan saksikan, bahwa aku seorang Muslim." - Salim A. Fillah
Inilah kata-kata yg selalu membuat saya bersemangat menyebarkan indahnya agama Allah (:
Semoga kita bisa sharing-sharing, apalagi saya pengen melanjutkan S2 di Jerman. kalau diperbolehkan sharing-sharing ini email saya teh --> m.ansyari.rizky@gmail.com
Semoga bermanfaat.
Wassalam
Allahuakbar (:
Bismillah
ReplyDeleteAssalamualaikum Wr.Wb
Perkenalkan nama saya Muhammad Ansyari Rizky, mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran. Saya salah satu mahasiswa yg bergerak menjadi aktivis dakwah, karena saya pikir pemuda itu harus bisa berdakwah dan menyebarkan indahnya muslim.
ketika membaca curhatan teteh, saya merasa malu, karena selama ini saya berdakwah terlalu nyaman karena orang-orang yg saya hadapi tidak rasis, paling yg rasis yg non muslim. Sementara teteh menjalani aktivitas di wilayah yang sangat rasis terhadap agama islam.
Saya tahu, perjalanan ini sangat pahit, sakit dan sulit, karena saya tahu pasti surga itu manis. Inilah kata-kata yang menjadi motivasi saya ketika menjadi aktivis dakwah islam di kampus. Terus berjuang teteh di jalan Allah, di jalan Muslim, di jalan yang diridhai, semoga tetap sabar dan tawakkal menghadapi, karena sesungguhya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan Allah memberikan ujian, karena kadar iman kita ingin dinaikkan menjadi lebih berat lagi dan berkualitas.
"Menjadi Muslim adalah menjadi kain putih, lalu Allah mencelupnya menjadi warna ketegasan, kesejukan, keceriaan, dan cinta, rahmat bagi semesta alam. Aku jadi rindu pada pelangi itu, pelangi yang memancarkan celupan warna Ilahi. Telah tiba saatnya, derai berkilau Islam tak lagi terpisahkan dari pendar menawan seorang Muslim. Dan saksikan, bahwa aku seorang Muslim. - Salim A. Fillah (:
Semoga kata-kata ini bisa menginspirasi dan memotivasi kita menjadi muslim yang bangga dan bisa membanggakan. Allahuakbar
Saya pengen sharing ke teteh, apalagi saya pengen mengambil gelar Master dan Doktor di Jerman, kalau diperbolehkan ini email saya utk saling contact. m.ansyari.rizky@gmail.com
semoga kita menjadi umat yang selalu bangga dan membanggakan muslim baik dari prestasi ataupun hal-hal yang positif.
Saran: font-sizemya terlalu kecil, visitor susah baca... edit lagi tempalte blognya agar enak dan mudah dibaca, sayang isi artikelnya bagus tapi susah bacanya
ReplyDeleteWow, seriously?? Just don't believe with anything that I've just read. You girl rock. Mungkin lu alasan gua bakal ngerubah pola pikir gua yg selama ini (maaf, banget) terlalu men-judge cewe cantik dan populer yg ga pake jilbab. Selama ini yg gua yakini adalah cewe yg semacam itu pasti jauh, ga ngerti apa2 soal agama, dan sengaja menjauh dari nilai2 agama.
ReplyDeleteSelama ini gua berfikir kalo cewe semacam ini bakal susah dikasih tau, karna doi ngerasa udah nyaman sama hidupnya jadi ga mau diatur2. Tapi ternyata gua salah besar. Ternyata masih ada tipikal cewe semacam lu ini, yg masih punya ruang di hatinya buat taubat dari perbuatan2 yg melanggar.
Dan nggak cuman sampai di situ, ternyata pemahaman lu soal agama juga lumayan dalem, terlepas dari ke-belum-berani-an lu dalam ngelakuin. Tapi justru di situ poinnya, banyak kesamaan antara lu dan gua. Jujur gua agak tau banyak soal agama, yah, seenggaknya dibanding temen2 gua. Tapi gua sendiri ngerasa belum bisa berbuat banyak buat istiqomah jalanin ajaran agama.
Okay cukup, maaf kalo kepanjangan. Abaikan gua, gua cuman orang yg accidentally buka soundcloud lu karna ada temen yg share, googling nama lu dan baca postingan ini. Gua salut sama lu, beneran. Dan gua berharap semoga suatu saat kita sama2 bisa tobat dan menjalankan islam secara kaaffah.
Sekali lagi maaf kalo ada kata2 yg menyinggung perasaan, gua sama sekali ga ada maksud. Oiya, boleh nambah satu lagi kan ya harapannya hehe. Semoga suatu saat gua bisa nemuin cewe yg kaya lu ini.
mba kapan posting lagi, saya sudah berkali-kali buka blog mba gita, tapi belum ada satupun posting terbaru. saya tunggu ya mba gita posting berikut nya yang menginspirasi saya
ReplyDeletesaya hari ini baru aja posting yg baru :)
Deletegua suka pemikiran lu. kebetulan gua ngalamin hal yg sama saat yg bener dianggep aneh dan yg salah dianggep biasa. ketika gua ngejalanin islam dg bener org ngejudge aneh, sok alim lah, sok rajin pdahal mrk cma ngeliat gua solat tepat wktu lsg.
ReplyDeletegua setuju dg lu kalo hidayah itu dicari. alhamdulillah setahun blakangan ini gua dket dg org yg paham islam dg baik, tp gua gak pernah nyari keadaan spt ini, gua cm doa mnta Allah deketin gua dg org yg bisa dketin gua dg surga (doanya agak klise tapi beneran kok hehe) , tpi gua yg masih ngejalanin islam seadanya yg pntg solat 5 wkt, kalo diajak kajian atau ngebahas islam lebh dalem masih sok sibuk ngehindar2 gtu.
belakangan gua sadar kalo itu cara Allah bicara dg kita atas doa kita. gua yakin apa yg terjadi sama lu ini juga cara Allah bicara dg lu utk lebih deket dgNya , tgal kitanya aja baca bahasa Allah itu.
gua salut dg prinsip lu dan pemikiran lu. maaf kalo jd panjang malah curhat skalian hehe. tp mgkin bakal asik kalo kita bisa ngobrolin beginian lebih dalem lagi ya :)
Git, tulisan lo keren. Btw kalo bisa sih line space paragraph nya di gedein deh... biar lebih enak lagi baca blog lo :)
ReplyDeleteBE YOUR SELF.. Do the best aja.. :-)
ReplyDeleteBtw kak Gita, itu pacarnya Paulus Andreas seagama gak? kalau gak seagama, mungkin dari situ dulu aja berubahnya. mencari yang seiman. just my two cent.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteKeren tulisannya.. tapi tetep yang paling penting implementasinya kan?? hehee. mungkin di awali dengan hal yang (mungkin) saaat ini gampang tapi kedepannya (mungkin) akan lebih sulit. memutuskan pacar kamu yang gak seiman :)
ReplyDeletehi git! aseli, kayanya lo asik diajak ngobrol bareng deh.
ReplyDeletesalam dari indonesiaaa. :)
Salam kenal, mau numpang nulis boleh ya :D, Kalo menurut gw
ReplyDeleteTuhan itu maha besar, maha kaya, maha bijaksana dan maha sempurna
Buat apa tuhan utus nabi"nya buat bawa agama yahudi, kristen dan islam?
Apakah untuk mengupdate agamanya tuhan, jika demikian tuhan tidak maha sempurna.
Curhatannya gita bikin flashback jaman kuliah, mungkin sedikit berbagi. Manusia dalam hidup terus berproses yang tujuan adalah mengetahui tujuan hidup nya sebenarnya buat apa?
Jika tujuannya Menyembah tuhan?
Sejak jaman dinosaurus bumi dan tata surya udah ada, ga perlu manusia supaya tuhan bisa disembah. emangnya tuhan narsis :p
Bekerja?
Apa bedanya dengan kerbau. kerbau bekerja garap sawah, binatang lainnya bekerja dengan fungsinya masing" dengan kemampuan yang diberikan.
Pada akhirnya, pencarian/belajar kebenaran itu ga akan pernah habis.
Tuhan ngasih banyak agama untuk dipelajari agar bisa yakin sama tuhan, konsep ontologi dalam ilmu filsafat
mangkanya dalam di indonesia filsafat jadi dasar pancasila sila pertama adalah : keyakinan kepada tuhan yg maha esa
Terima kasih git, buat tulisan dan ijin nulisnya. :)
Maaf sebelumnya..
Deletetapi jika anda Islam..
coba buka lagi al-Quran nya..
agama yg disisi Allah hanyalah agama Islam/tauhid..
selain itu sudah termasuk kafir.. syirik..
Kalo anda masih percaya sama al-Quran sih..
allahu a'lam
buat gita, gw punya referensi, nonton video zakir naik, semoga ada tambahan ilmu untuk bekal agamnya, dan menjadi manfaat buat kita semua terkhusus buat gita
ReplyDeleteAs a Christian, saya berani mengatakan bahwa video tsb TERLALU banyak mengutarakan sisi Kristen yang SANGAT tidak benar. TERLALU meng-ada-ada, hanya untuk meneyebar kebencian kepada umat Kristen mas. hati-hati dalam mencari referensi. Mungkin kalo Zakir Naik ada di Indonesia, dan jika beliau adalah Kristen yg sedang mengutarakan hal yang mengada-ada soal agama Islam, saya tidak tahu akan berapa banyak demo di Indonesia. akan berapa banyak kerusuhan di Indonesia.
DeleteSorry gue baru baca post lo yang ini Kak. But I think you should write it in English. Biar yg baca nggak cuma orang indo. Disini mayoritas muslim Kak, dan menurut gue toleransi disini masih lebih aman daripada dari nonmuslim diluar indo. Di non-muslim country, mereka(nonmuslim) jadi mayoritas makanya mereka nggak bisa memandang islam sebagaimana islam itu sebenarnya. Jadi gue pikir mereka harus baca tulisan lo ini, supaya mereka lebih kenal islam dan nggak mandang sebelah mata sama agama kita ini
ReplyDeleteHai kak, berawal dari kepo tulisan kak gita yang lama jadi baca postingan yang ini.
ReplyDeletekalo menurutku kak, apa yang kak gita utarain itu bener seperti islam tu sebenernya sangat toleran, nggak anti kristen ataupun yang lain.
tapi kak, as a muslim di indonesia aku melihat tokoh muslim yang menonjol banyak yang keliatannya intoleran, sampe-sampe intoleran sama landasan negara sendiri. mungkin itu adalah sekelumit bagian dari islam, tapi bagi kebanyakan oran non-islam yang nggak punya dasar pengetahuan tentang islam apa yang disuguhkan ke mereka, apa yang mereka lihat dan apa yang sering terlihat dari muslim sendiri akan mereka percaya.
dan ga sedikit da'i wanita maupun lelaki yang membahas ajaran agama lain pas dakwah, menurutku itu salah satu sikap intoleran juga karena menyebarkan kebencian pada agama lain.
pada intinya, kita nggak bisa nyalahin orang-orang non yang menyereotipkan islam adalah agama yang intoleran saat banyak tokoh-tokoh islam yang dikenal juga sikapnya intoleran.
just opinion kak. masih belajar juga. cmiiw.
Dek.. maksudnya Islam itu toleran adalah kita tidak boleh mengusik agama lain.. tidak boleh memaksa mereka masuk Islam.. tapi kita tetap berkewajiban berdakwah kepada mereka dan sesama.. dan maksudnya intoleran sama landasan negara itu bagaimana?
Deleteapakah yg kamu maksud adalah org2 yg ingin menegakkan syariat Islam di muka bumi? Apakah mereka yg ingin hukum2 Allah beserta nabi nya di terapkan di bumi ini? Apakah mereka yg kamu maksud?
hmm mudah2an bisa kamu pikirkan baik2..
Kak Gita, menurut kakak tentang bumi datar gimana? menurut sumber- sumber yang kubaca, bumi datar itu meluruskan teori yang menurut mereka melenceng dari seharusnya, which is bumi bulat. Mereka bilang bumi bulat itu orang yang kepengen jadi tuhan di dunia(menjauhkan agama sbg pedoman hidup), Kepengen mendominasi bumi buat kepentingan mereka (kaum elite), banyak pula rahasia dunia yang gak dipublikasikan.
ReplyDeleteSitus yang bahas banyak ada di youtube, channelnya : FlatEarth101.
tetap jalan lurus abaikan yang selalu mencela, tetepberpegang teguh pada iman dan aturan islam. sebagai muslim yang jumlahnya minoritas di negeri orang itu bukan suatu halangan untuk memperlemah keimanan kita kepada Yang Maha Esa, keep going on and always pray supaya dapat perlindungan selalu dari Tuhan. hanya sekedar saran, ada baiknya kalau di konsultasikan kepada orangtua yang lebih faham akan solusinya, bukan berarti sudah mahasiswa bisa mikir dan mengatasi masalah sendiri, sekuat-kuatnya manusia pasti akan membutuhkan bantuan oranglain untuk memecahkan masalah.
ReplyDeleteIslam dijadikan alat politik itu yang bikin rusuh. Kondisi di Indo sekarang kayak gitu. Sedih banget ngeliatnya. Orang dengan santainya ngatain kafir dan bla bla bla. Itu sungguh tidak manusiawi menurut gue. Yang boleh ngecap kafir itu Allah SWT. Yang boleh gejudge masuk surga dan neraka itu ya Allah SWT. So, I agree with "Bagiku agamaku, bagimu agamamu"
ReplyDeleteRegards
Eh.. Ketinggalan banget gw ya coment udah 2017. tapi git tulisan ini masih relevan untuk kondisi saat ini bahkan lebih bagus dishare lavi biar lebih banyak yang baca. Karena saat ini pemahaman orang sudah mulai frontal saling bentur bukan hanya yang beda agama parahnya banyakan yg seagama nih yg saling serang tahu kan sekarang dua kubu yg satu ngaku moderat tapi yg satu dituduh radikal padahal yg dituduh radikal ya di kehidupan nyata sehari-harinya ya orang yg damai kok gak berbuat onar apalagi ganggu tetangganya ya seperti yg lo bilang mereka hanya ngikutin hukum islam.. Berawal dari Istri nyuruh nyari film beauty and the beast terus Sekalian soundtrack nya eh ketemu Gita n Paul cover lagunya. Bagus n bikin curious siapa sih gita n paulus haha 😂. Dan dari tulisan lama lo ini ya nyinggung belum berhijab dan setelah berproses akhirnya sekarang dah berhijab ya..Sukses dan semoga Istiqomah git. Terimakasih. Wassalamualaikum
ReplyDeletekenapa suka baca blog ka gita? karna bikin otak jadi mikir.
ReplyDeletekenapa suka baca blog ka gita? karna bikin otak jadi mikir
ReplyDeletemenginspirasi banget:"3
ReplyDeleteizin buat bikin cerpen bisa ga ka git:"33
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSetuju pake banget kak..!!! Hm.. jujur aku sepemikiran sama kak Gita. Setuju bukan karena emang terinspirasi, tapi aku memang punya pendapat yang sama dari dulu. Suka heran sama orang-orang yang ngerendahin agama kita. "Why?" Padahal mereka juga islam. Kenapa harus merendahkan agama sendiri? Kenapa harus malu?
ReplyDeleteHarusnya bangga dong.. Dikira yang ikut kajian, jadi anggota rohis itu cuma buat orang yang udah baik? Nggak. Kajian itu buat orang yang pengen jadi baik,bukan cuma buat orang yang udah baik. Maaf ya kak aku malah jadi ikutan curcol. Makasih banyak kak udah jadi penyalur aspirasiku secara nggak langsung. Semoga Allah memberikan petunjuk dan hidayahNya selalu hingga nyawa terpisah dari raga. Aamiin.
mudah mudahan gita selalu diberikan semangat dalam menuntut agama.
ReplyDeletejika ada niat utk lebih baik dan menjaga diri lebih terjaga,maka jngan ditunda tunda, segera laksanakan.:)
Aku setuju, tapi gak semua orang kristen, katolik atau bahkan atheis kayak gitu. Mereka yang ngeceng cengin itu, menurut aku mungkin mereka yang belum bisa menerima perbedaan yang ada di sekitar mereka. Mereka hanya tau tau aja tentang agama mereka tapi gak bener bener mengerti jadi dalam nanggepin perbedaan itu mereka asbun aja. Mereka gatau gimana cara menerima perbedaan itu karena ya menurut mereka agama mereka yang paling benar. Kayanya setiap orang yang beragama selalu menganggap benar dan yakin sama agama mereka. Tapi ada kok yang mereka yang mngerti tentang bagaimana harus menyikapi itu semua, mereka yang menghargai perbedaan, mereka yang menghargai sudut pandang orang lain dan gak memaksakan apa yang dia yakini ke orang lain. Dan seperti cerita ka Git, mereka yang minoritas di Indonesia merasakan hal yang sama☺
ReplyDeleteJadi inget Hadist "islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing"
ReplyDeletegue punya temen yang nyokapnya udah berusaha buat syar'i. dengerin ceritanya, gue jujur ngerasa iri, pengen banget nyokap gue kayak nyokap dia, bisa syar'i (in this case nyokap gue ga kerudungan sedangkan gue kerudungan, beliau belum berkerudung karena beberapa hal yang harus jadi pertimbangan matang matang), sedangkan temen gue ini malah ngeluh nyokapnya syar'i. emang ada apa, sih sama berpakaian syar'i? dia bahkan cerita kalo dia ngelarang nyokapnya bercadar kalo ambil rapor ke sekolah dan semacamnya, menurut dia 'serem'. emang sih, cadar itu sunnah, tapi nggak usah dibilang serem juga, kan? kenapa kita, sesama muslim, suka ngejudge sodara seiman kita? why don't we respect their decision? as long as keputusan mereka untuk hal yang baik dan dicintai Allah, kenapa harus dilarang-larang? kenapa malah dijudge, bukannya didukung?
ReplyDeleteawal tau ttg gita dr adek, dikasih liat lwt instagram. sorry, awalnya agak gak suka, kok isinya endorse smua. akhirnya mulai trtarik sm gita wktu main di chanel youtube yg bagian 'beropini'. trus, lama-lama penasaran sm blog ini.
ReplyDeleteBanyak hal yang bisa didapet. Skrg secara pribadi, aku mulai jd terbuka bt berfikir dan berpendapat.
Ya pada intinya kita harus sama sama tolerate, baik itu muslim ke non muslim atau non muslim ke non muslim. We just need peaceful life that full of tolarate
ReplyDeleteBagus bgt kak tulisannya 🤗smoga bisa menginspirasi 😊
ReplyDeleteBagus bgt kak tulisannya 🤗smoga bisa menginspirasi 😊
ReplyDeleteanyway... setelah berhijab gw sih makin bangga dengan identitas gw ini.
ReplyDeleteKenapa setiap kali ada postingan sejenis ini ada aja yang bilang gini. Ini bukan tentang pemeluk agama mana ngebully pemeluk agama mana, just don't make a fuss with each other. To be fair muslim juga banyak yang diperlakukan tidak adil di Eropa sana, tapi ga semua orang yang berbeda agama di Eropa saling serang, baik secara fisik maupun perkataan. Di Indonesia juga gitu. she just wants to say that keadaan bakal jadi jauh lebih baik kalo kita ga saling merendahkan. That just it.
ReplyDelete