:::::::This post will contain just rant, pure rant. If you want something positive, just skip this one or check out my other posts!:::::::
Oke, pertama-tama gue mau bilang, WOW GILA UDAH LAMA BANGET NIH GUE NGGAK NGEBLOG?! Hampir dua bulan blog ini ditinggalin. Semoga nggak lantas ditungguin sama mahluk ghaib. Last time I checked sih belom ada sarang laba-laba ataupun sarang tikus, so it's all good.
Ada yang peduli kabar gue nggak? Gue lagi sakit karena ternyata ampe sekarang gue masih capek. I don't know guys, but I never stop working. Ini lah realita jadi freelancer, lo akan kerja terus dari Minggu ke Minggu. The only time you get to rest is when you sleep at night. Kerjaan online udah numpuk, ditambah kerjaan offline. Kemaren ini gue liputan mulu tiap hari. It was fun! Tapi tentu melelahkan. Because as you know I have no helper or assistant. All things are done by me. Dari kerjaan ke kantor pos ngambil paket, sampe ke maintaining semua social media platforms gue yang for some people just part of their lives, but for me it's my job LOL. Btw, bentar lagi gue bakal cabut lagi untuk liputan for another two weeks. Not that far, cuma ke Belanda sama Belgia alhamdulillah. Tapi lusanya gue harus langsung cabut ke Filipina dua minggu. Bye life.
Anyway, I told you this post should be a rant. Imma start now. So, if you are an influencer, especially a vocal one, lo akan dapet certain persona atau branding atau label dari followers lo, even if you do not have intention to have a certain label given to you. Kalo lo sering vocal tentang politik, lo akan dapet citra kalau lo kritis dan anaknya politik abis, enlighten, dan woke abis pokoknya (wth). Kalo lo sering nge-share kajian atau ayat-ayat, lo akan dicap sebagai muslim influencer yang alim dan syari. Kalo lo sering posting fashion related stuff dan barang-barangnya branded, lo akan dicap sebagai sosialita dan orang tajir. You get my point.
That's what I am struggling with right now. Gue merasa makin ke sini gue makin nggak ada kemerdekaan untuk menjadi diri gue sendiri. Then again, if you are a public figure, one thing that you will lose is that; lo nggak bisa menjadi diri lo sendiri. You have to be aware that you should be responsible, you have to be a good example especially if your followers are young people. TAPI, gue aware gue bukan orang yang reckless. Even when I wasn't a public figure, I was a pretty responsible human being. Selalu mencoba menjadi warga negara yang baik, teman yang baik, saudara yang baik, etc. No particular reason, I just don't find the reason kenapa gue harus jadi orang yang tidak baik. That's all.
But now, because I have lots of followers, a lot of them are being ridiculous dan menuntut gue untuk menjadi orang yang bukan gue banget atau lebih tepatnya menjadi orang yang mereka mau. They saw how I speak in my videos, how I pose in my photos, then they QUICKLY gave me these certain labels; girly, kalem, lemah lembut, alim. So, when I don't act like that, they will be somewhat pissed and I don't understand that. They expect too much from me. They expect me to be this holy figure yang nggak boleh sama sekali membuat--what they think is--kesalahan atau sesuatu yang negatif.
Karena beberapa hari yang lalu gue ngetwit sesuatu yang--in my point of view--twitnya gue banget. I know myself so well. Dari dulu gue orangnya tomboy. All that girly clothes that I wear on my Instagram, I wear them because they were sent to me. Dan somehow fashion industry memang tend to design clothes for women yang girly-girly gitu lah. There is not a lot of choice for boyish women. Makanya kalau lagi nggak diendorse, gue selalu pake sweatshirt and jeans because I could care less about how I dress. Dan salahkan juga komuk gue yang kayak orang baik-baik dan perempuan banget. Kayaknya banyak yang ketipu sama komuk ini.
Selain tomboy, gue juga kalo ngomong ya cukup nyablak. I mean, suara gue toh udah kayak abang-abang dan gue kalo ngomong juga nggak ada ekspresi atau nadanya. And I am high tempered. Gue orangnya relatively chill, but I get annoyed easily. I get annoyed whenever I get stupid questions, whenever I encountered stupid people. Dan sedihnya gue harus encounter those two things in my daily life. Jadi intinya gue annoyed terus. Siapakah baskom gue untuk mengeluarkan segala komplen? Paul. He's a very good listener. People who know me in real life know that. Malah mereka suka ngeceng-cengin gue kalo lagi ketemu, karena di Instagram gue keliatannya kalem dan cewek banget. Yha, foto memang bisa menipu.
Okay, back to the twitter story. Lalu, ada beberapa orang yang merespon, katanya twit gue itu kok tumben negatif dan nadanya seperti annoyed dan marah-marah. It wasn't even that bad. Tapi seakan-akan buruk banget karena itu tadi, some people expect too much from me. Gue nggak X (add any adjective here), mereka sendiri yang ngelabelin gue sebagai X. So when I show them I am not X, they will complain. Sooooo.... Why did you then give me that X label in the first place, people?
Then it got me thinking, followers gue yang segambreng itu clearly have nooooo idea who I really am. Because I've been like this my whole life. And I was really annoyed when some people who never met me, never talked to me in real life, complained about the way I am. Meanwhile, orang-orang yang kenal gue beneran santai aja because like I said, I've been like this my whole life. Ngerti kan gimana keselnya? Kesel aja karena kenapa beberapa orang act like they really know me. Like, what's with that sotoy thing you got there?
It's okay kalau gue emang ngebranding gue sebagai orang yang lovely, bubbly, cheerful, tapiii seinget gue, gue nggak pernah merasa melakukan pencitraan seperti itu. Dari awal main medsos sampe sekarang gue selalu jutek. Gue jarang senyum dan selalu awkward. But why do some people think I am lovely, bubbly and cheerful?? Please someone explain it to me right now T_T
The same goes to kealiman. Satu-satunya alasan kenapa gue paling ogah dakwah-dakwah di media sosial pake ayat adalah gue nggak suka dakwah pake ayat. If you wanna show the beauty of Islam, then do it through your action not your mouth. Dan gue juga paling males kalau dikasih branding atau label sebagai orang yang sudah berhijrah. Karena stage atau level Islam gue sekarang sangat jauh dari standar hijrah yang orang-orang tau. Hijrah itu erat kaitannya dengan pake kerudung syari. But me, sampe sekarang gue nggak ada kepikiran atau rencana untuk pake kerudung syari. Hijrah itu erat kaitannya dengan gerakan anti pacaran. Meanwhile gue merasa fine-fine aja kalo ada orang pacaran. I don't care. Hijrah itu erat kaitannya dengan nontonin kajian ustadz-ustadz seperti Khalid Bassalamah di YouTube. I have no interest at all. The only ustadz yang gue dengerin adalah Nouman Ali Khan dan kadang Omar Suleiman. Tapi gue pernah dibilangin sama follower gue di Instagram, katanya NAK pengikut Sufism dan Sufism adalah termasuk golongan sesat. Well, I am sesat then.
Even if you saw me talking about Islam on my blog, Instagram or Twitter, it was just for me. Blog gue fungsinya sebagai diary. Sebagai tempat gue numpahin segala macem uneg-uneg. Bukan sebagai alat buat ngajarin atau nasehatin orang. Begitu juga dengan Twitter gue. I've been using Twitter since it first came out and I've been using it as a platform to rant and to do monologue atau ngomong sendiri, but in a smaller scale. It's more simple to rant in 140 characters. Kadang-kadang gue males nulis di blog karena kepanjangan. Sebenernya semua media sosial gue pake sebagai diary gue sih. Kecuali postingan yang ada iklannya, ya. Kalo itu buat nyari duit.
Maka dari itu gue suka heran kalau orang-orang sangat mengasosiasikan gue dengan muslim alim atau Islam yang Islam banget, because I am clearly not alim. Look at me! Dan pada saat gue berlaku yang tidak sesuai dengan agama, for example gue memperlihatkan ankle gue karena gue sangat suka pake kaos kaki pendek, cepolan kerudung gue yang buat beberapa orang kayak punuk unta, gue pake kerudung nggak nutupin dada, gue minum nggak duduk, and so on, mulailah gue dapet protes dari orang-orang. Hhhhhh lelah.
Ada satu twit di @tubirfess yang bilang "Gita suka nyinyirin orang yang belom berhijab, tapi dirinya sendiri berdua-duaan sama cowoknya di kamar.". That one tweet really annoyed me. Gue paling nggak peduli orang mau pake jilbab atau enggak. Apalagi makin ke sini gue makin sering berdialog sama muslim lain, gue makin belajar buat ngehargain apapun keputusan orang. Yang penting gue tau apa responsibility gue ke Tuhan.
Kalo kasus ini gue rasa adalah sifat naturalnya manusia, yang mana kita paling males menjaga keaslian suatu kalimat yang kita dengar dari mulut orang untuk menghindari fitnah. This is not the first time kata-kata gue dipelintir seenaknya. Ini nggak pertama kalinya gue mendengar sesuatu yang salah tentang gue, dari hasil seseorang yang membuat conclusion tentang yang berhubungan dengan gue seenak jidat. Karena gue sangat aware gue nggak pernah seumur-umur nyinyirin orang karena belom pake jilbab. Gue selalu bilang, jilbab itu kewajiban tapi suka-suka lo mau ngejalanin kewajiban tersebut atau tidak. See? It's clearly different than "nyinyirin orang yang belom berhijab".
Okay. That's all I wanna say. Gue nggak tau ini postingan apaan, tapi ya gue cuma mau ngomel doang. Ah, satu lagi. Jangan banyak expect apa-apa dari orang. Apalagi sama seorang figur di media sosial. Disantaiin aja semuanya, jangan dibikin kaku. Takutnya nanti kita semua lupa bahagia. Bye!
hai ka git!
ReplyDeletegue pernah jadi salah satu orang yang ngelabelin orang lain, terutama public figure. Dan selalu aja jadi hilang respect or gak suka saat orang itu ngelakuin hal yang menurut gue "harusnya dia gak gitu". but that was long time ago.
Alhamdulillah perlahan gue sadar, kayaknya akan amat sangat lebih berfaedah kalo gue lebih concern sama hidup gue sendiri dibanding hidup orang.
btw gue baru mulai baca blog ka git. dan disambut dengan postingan ini,
yang meskipun isinya cuma rant (LOL) but I totally love this post.
Gimana caranya bisa perlahan sadar seprti itu ?
DeleteGue ini termasuk orang yg ngelabelin orang lain
Gue mau seperti itu yg perlahan jadi berubah buay ga jadi nitizen yg suka ngelabelin orang lain apalagi ngelabelin yg negatif
Tapi ko gua gabisa bisa 😭
@ani wardiyani gua termasuk orang yang sering banget bulak balik baca postingan di blog ka gita dan yutubnya juga. lama-lama gua kaya semakin sadar aja gitu dan apa yang ka gita omongin, open minded ke guanya. intinya sih, ka ani coba perlahan-lahan supaya melihat orang itu jangan dari sisi sebelah matanya aja. kenapa ko dia bias begitu ya, coba liat dari sisi sebelahnya. karna dibalik sesuatu pasti ada sebab, dan itu natural. menjadi seorang public figure emang bener-bener gak mudah dan banyak tantangannya. dan ya bener kata kagita, dia sekarang kya susah buat mempost sesuatu yang emg ada dipikiran dia. internet adalah tempat semua orang bisa menghujat, respon baik bahkan sampe masuk ke lambe turah. coba liat video kagita di youtube yang judulnya "The hate you give". itu bener-bener open minded. selamat menonton :)
DeleteSabar aja ya Mbak Git, akupun kalo ada di posisimu pasti bakal uanyel(alias jengkel banget) sama mereka2 yang nyinyir, kayak hidupnya uda paling bener aja. Lagipula mana ada sih manusia yang sempurna, kalau gak suka atau ga sependapat ya udah ga usah nyinyir kecuali, ngasih saran yang membangun. Aku jadi keinget Jalaluddin Rumi mengatakan, ''Kebenaran adalah selembar cermin di tangan Tuhan, jatuh dan pecaj berkeping-keping. Setiap orang memungut kepingan itu, memperhatikannya, lalu berpikir telah memiliki kebenaran secara utuh''. Tetep semangat ya mbak Gita semua itu pasti ada hikmahnya, maju terus salam dari Blitar
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSabar aja ya mbak Git, akupun kalau ada di posisimu pasti bakalan uanyel alias jengkel banget sama mereka2 yang nyinyir, kayak hidupnya udah paling bener aja. Kalau ga suka/ga sependapat ya udah (kecuali ngasih saran yang membangun yang ga bikin down tentunya). Lagipula mana ada sih manusia yang sempurna. Aku jadi keinget Jalaluddin Rumi mengatakan, ''Kebenaran adalah selembar cermin di tangan Tuhan, jatuhdan pecah berkeping-keping. Setiap orang memungut kepingan itu, memperhatikannya, lalu berpikir telah memiliki kebenaran secara utuh''. Tetap semangat mbak Gita semuanya pasti ada hikmahnya. Maju terus berkaryanya yaaa... Salam dari Blitar
ReplyDeleteAssalamualaikum ka git , finally nge post juga. Honestly , gue selalu nungguin kata mutiara lo :) tetep semangat ya ka even respon mereka kyk gitu. Terus didoain aja siapatau bisa jd amal jariyah lo nntinya.
ReplyDeleteBtw sama deh , lo ga ngerasa ga ada kemerdekaan as a public figure , dan gue juga ngerasa banyak cewe yg kemerdekaannya itu mulai hilang atau bahkan dirampas. Soon , kalo luang buat blog lagi ya ka ttg merdekanya wanita. Soalnya makin kesini merdekanya wanita hilang spt wanita ga cantik ga akan dapet posisi atau entahlah. But , terimakasih ka git kata2 lo selalu support gue. Dan tetep semangat buat aktivitas lo. Jgn lupa makan hehe :))
Setuju banget sama pendapat lo, kak gita kalau ada waktu luang buat blog tentang kemerdekaan wanita.
DeleteHai ka git
ReplyDeleteAku juga pernah diposisi seperti itu.
Sejauh ini orang orang hanya bisa comment sesuatu tentang orang lain,terlalu memikirkan hidup orang lain tanpa mereka tidak sadar bahwa setiap orang punya jalan hidupnya masing masing. Padahal aku selalu memandang positif orang dari segi ka gita contohnya aku ga mikirin hal hal negatif tentang ka git.aku selalu ambil sisi positif dari setiap orang mana yang harus nya dapat di jadiin pelajaran ,mana yang seharusnya cuma hanya di cukup tau kan saja.
Ternyata kalo selalu mikirin perkataan orang cuma bikin kesel.so enjoy my life aja sih aku mulai sekarang.hhee semangat kak git
Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga kak heheh, sempet nyesel juga kenapa gak dari dulu tau kak gita yang inspiring banget, sukses selalu kak :D
ReplyDeleteini yang gua suka dari kak gita, selalu menghargai dan benar2 mengenal diri sendiri, ga pernah peduli sama omongan org lain (negatif), dan selalu melakukan apa yang diinginkan dirinya, honestly gua banyak ketemu orang seperti kak gita, dan menurut gua orang seperti ini jugalah yang banyak ngasih gua pelajaran untuk terus mencintai dan mengenal diri gua tanpa ada campur tangan siapapun, karena hidup itu kita yang jalani, enak atau tidaknya dan baik atau buruknya cuma kita yang tau bukan orang lain! sooo, enjoy your life
ReplyDeleteHalo kak, yg penting adalah jadilah diri sendiri. Lakukan APA yg sesuai dengan jati diri kakak. Jangan mengorbankan diri kakak demi popularitas ya.
ReplyDeletewow ka git, pernah banget gue ada diposisi lu bisa dibilang sering akhirnya gue senyumin aja udah dan gue bilang lu tau gue tapi lu gatau story gue. end
ReplyDeletesingkat banget ya ka comment gue :) (keepinspiringbuatgueyaka:*^^)
Gila ! baru beres marathon seluruh blog ka gita. What a journey,keliatan banget pendewasaannya dari tahun ke tahun. Makasih banget udah mengajarkan untuk jadi lebih baik dalam menyikapi keadaan di sekitar baik lingkungan maupun orangnya, juga dalam akademis karena aku orangnya pemalesan dan kurang peduli aja dengan hasil akademis yang didapat walaupun amburadul tetapi bukan jadi penghalang untuk "sukses" asalkan kita berani dan benar benar dalam melakukan sesuatu
ReplyDelete10 hours worth
Semangat kak
ReplyDeleteI feel you kakgit. Keep being your self!!! Do not living on people's eyes.
ReplyDeleteAssalammualaikum
ReplyDeleteGita, kita mungkin seumuran, overall aku suka liat vlog km dr jaman awal2 dlu blm byk subscribe smpe skrg jd public figure. Suka beberapa pendapat km, tp ada jg beberapa yg tdk sama. Gak msalah sih, kita smua manusia dr histori beda, kluarga beda, pemikiran beda dan brgkli latar blakang lainnya yg berbeda.
Setuju soal byk org yg suka melintir berita, judge sbelum kenal, msh inget bgt pas jaman job hunter, adek tingkat yg asik ngobrol nyeletuk, “kak dlu tak pkir judes bgt lho, gak pnh nyapa adek tgkat dan kenalan, tp aslinya humoris dan nyenengin.” Trus aku nanya tnyta dy dpt persepsi gt krn dr muka dan crita organisasi himpunan yg dmn aku ngga terlibat dsitu krn kebetulan bkn ank organisasi jg, lbh suka ikt panitia kecil krn aku emg punya anxietas thdp byk suara, ngga nyaman dg byk suara sahut-sahutan, suka panik jd aku kyk smcam tertutup, tp ane ngasih garansi klo ane bkn tipe pilih2 temen atau adek tingkat, klo bs aku bantu ya aku bantu (beberapa tmen alhamdulillah sadar klo emg aku anaknya diem tp gak suka manfaatin org), dan bersyukur aku skrg ada di lingkungan temen2 yg bs dbilang dpt dpercaya meski tmenku g byk2.
Aku jg tipe short-tempered org terdekat, trutama masalah berisik bgt, moody kdg2 tp bedanya moody ini aku gak suka lampiaskan ke org tp lbh ke nangis, tp alhdamdulillah skrg bs ngatasi dg sholat dan mendekatkan diri ke Allah SWT. Dulu jg sama aku tipe org yg suka pake pakaian seenakmya meskipun berjilbab. Ane berjilbab jg bkn paksaan atau ikut tren tp dr kesadaran mentoring pas kelas 2 SMA. Tapi iman kan emg naik turun jd tetep jilbab, tp pakaian msh jeans dan kaos yg agk ketat, dan itu menurut ane aib masa lalu, ckup bt disimpan dan di share ke yg lain jgn ngulang kesalahan sm kyk aku dulu. Skrg udh mulai mengurangi gak pke kaos, lbh suka kemeja, celana kulot atau bahan kain, pake jilbab g nerawang, meski kdg msh sparuh nutup dada atau engga, tp aku sgt appreciate dri aku bt berubah ke arah lbh baik, dan smoga kak gita jg ke depannya.
Aku tahu gak smua org bs berubah langsung instan jd langsung baik, smua itu proses, kyk kita bertumbuh, mulai berat badan bayi 3 kg smpe 2 digit kg. Mulai gundul sampai punya rambut bgs, mulai dr tk smpe jd kepala keluarga. Itu namanya perjalanan dan amat sangat disesalkan klo kita judge org yg berjalan ke arah lbh baik spti Gita hanya gegara beberapa hal. Manusia memang tempat salah dan dosa, yg berhak menentukan itu baik atau tidak baik secara objektif itu Allah dan ditulis sm malaikat pencatat amalan. Jadi alangkah lbh baik klo msl kita ingin mengingatkan org lain, cb ditelisik lg uraian kata2nya apabila dilempar ke diri sendiri, klo km msh marah dan jengkel dg kata2 itu tandanya km blm bs melempar kritik pedas ke org tsebut.
Buat Gita semoga bs dkasih lbh baik lagi manage emosi dan kritikan dr netizen, diambil yg positif yg negatif ditinggalkan, dulu pernah baca di IG klo kita slalu berharap dpt pujian, dukungan dan smgat dr org lain itusm aja kita org gila krn pd dasarnya kita tak pnh bs berharap dr manusia, bahkan dr dokter aja pas kita dioperasi jg blm tentu bs dharapkan pdhal dy punya skill, krn pengharapan yg berhak hanya ke Allah SWT.
Anggap aja kak Gita kritikan netizen ato bad mouthing sebagai ladang amal, klo minta mereka berubah bakal susah, minta ke Allah aja supaya mereka dimaafkan dan disadarkan.
Soal bkin vlog dkamar dg Paul di kamar, sedikit ada benarnya apabila vlog lbh baik dilakukan di tempat terbuka saja spti taman dan rumah makan mungkin, krn beberapa pengikut kakak mungkin bs salah paham jg. Kebetulan jg ngikut vlog Sakti dan Vina krn mereka sdh menikah jd gak masalah sebenarnya msl vlog drumah breng2. Terlepas dr itu semoga Paul jg diberi yg terbaik, hidayah dan dipantaskan untuk calon jodohnya nanti.
Maaf jika komen ini membuat tersinggung atau krg pantas kata2nya, ini juga sebagai reminder bersama dan saya pribadi. Semoga pengikut Gita semakin cerdas dan bs memanfaatkan waktu dg baik untuk hal yg lbh baik. Saya jg sdg mencoba ke arh lbh baik, smoga Allah SWT slalu mendukung smua yg sdg berbuat baik saat ini, aamiin.
setuju banget sama kamu
Deletesetujuuu
Deletemba ini adalah salah satu yang mba gita maksud di tulisan di atas. apapun yang mba gita lakukan, sebagai penonton atau pendengar apa gabisa positive thinking sedikit? masalah dia ngevlog dalem kamarnya Paul, itu urusan dia. kenapa kita yang tubir? toh dosanya buat mereka juga?
Deletemengingatkan itu baik, maka dari itu saya ingatkan juga mba untuk urus hidup sendiri aja dulu ya. masalah asumsi dan persepsi yang diterima netizen, masalah netizen sendiri. :)
Karena intinya manusia itu ga perlu ngejelasin ke orang lain kita itu gimana. Sekarang lagi zamannya orang yang apa-apa harus dijelasin "kenapa gak pake ini? kenapa lo kaya gini?" Dan pada akhirnya sekarang harus diuraikan juga, semacem ga ada privasinya sih.. Jujur sih gw aja yang bukan public figure, harus ngebuka alasan gw atas pribadi gw melakukan apa yang dirasa menurut mereka ambigu. Intinya manusia sekarang sedikit demi sedikit mulai jahat..
ReplyDeleteGita, lo keren! Stay nyablak, stay funky. Video 'YouTube creators for change' really touched me. God bless you (and me).
ReplyDeleteSetelah baca, dapet refleksi diri :) thanks git
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHai ka gitaaa :') btw aku baru tau ka gita beberapa waktu yang lalu
ReplyDeletesuka sama beropininya dan tulisan tulisan ka gita
terus kasih tulisan tulisan yang inspiratif ya ka, btw kapan nih balik Indo dan garda terdepan buat sama sama memajukan negara ini :)
Hai Kak Git! Terus semangat berkarya.
ReplyDeleteMemang begitulah orang-orang, pernah ada teman saya yang bilang kalau dia itu takut ngomong sama saya karena saya itu orangnya cuek, dingin terus galak. Padahal saya nggak ngapa-ngapain dia.
Hello kak git!
ReplyDeleteJust do your self, be your self. Karena menurutku, sebaik baiknya orang yang membantu koreksi kesalahan apa yang diliat dengan ngejudge orang, lebih baik dengan cara yang baik memberi informasi, membantu dan gausah ikut campur pilihan apa yang akan diambil oleh orang yang bersangkutan
Setuju kakak, memang kakak sangat menginspirasi. Slow tapi pasti :)
ReplyDeleteHeran lho saya, kenapa ya? Ka Gita yang awalnya ga mau jadi artis tapi sekarang bisa jadi selebgram, kerja sbg (katakanlah model). Lah saya yang jungkir balik demi polowers boro-boro diendors, yang ngepolow aja berkurang terus. Hahaha 😆. Lucu aja, makasih ya Ka, mau berbagi kisah.
ReplyDelete"Dan pada saat gue berlaku yang tidak sesuai dengan agama, for example gue memperlihatkan ankle gue karena gue sangat suka pake kaos kaki pendek, cepolan kerudung gue yang buat beberapa orang kayak punuk unta, gue pake kerudung nggak nutupin dada, gue minum nggak duduk, and so on, mulailah gue dapet protes dari orang-orang."
ReplyDeleteMaaf ya Kak Gita, di samping bagaimana cara orang-orang memberi komentar ke Kak Gita, saat ada hal baik yang bisa di ambil seperti mengingatkan tentang cepolan kerudung, angkle yg keliatan gara2 kaos kaki pendek, bukankah bagus kalau di jadiin self reflection juga? Bukankah itu baik kalo nantinya Kak Gita jadi tambah baik :) Lalu kak, aku udah nonton video beropini tentang lepas kerudung, Kak Gita bilang kalau hijab bukanlah pilihan melainkan kewajiban dan Kak Gita berusaha melihat sesuatu dari sudut pandang agama, kalau boleh aku menghubungkan dengan pacaran yang dalam Islam di larang, bagaimana tanggapan Kak Gita? Terimakasih :)
setuju, coba kak gita lebih terbuka akan nasihat dari orang lain, walaupun orang itu adalah orang yang kakak bilang "sok tahu" akan hidup kakak, berpikir positiflah bahwa orang itu ingin yang terbaik untuk kakak. Mungkin itu adalah hidayah yang diberikan oleh Allah SWT.
DeleteSetuju pacaran dilarang. Tapi jaman sekarang juga bahaya kalo mau maen langsung nikah nikah aja. Mbak emang berani? ya sudahlah toh dosa dy yang nanggung mbak. mending sibuk perbaiki diri sendiri :D
Deleteiya mba setuju memang bahaya kalau maen langsung nikah, dan di islam kan emang udah ada caranya ya kalau menuju pernikahan gimana, jadi daripada langsung maen nikah atau belum siap untuk nikah ya perbaiki diri dan mempersiapkan diri dulu :)
Deleteada baiknya kalau memang mau memberi nasehat itu ke orang-orang yang dekat dengan kita terlebih dahulu ehehehe. bukankah orang yang hatinya jernih selalu melihat kebaikan orang lain?
Deletebeberapa orang mungkin gak bisa kak kalau langsung di judge atau halusnya di nasihatin sama orang yang gak dikenal, itu kenapa kak gita suka kesel, mungkin aslinya kak gita memang sedang mencoba untuk berhijrah menjadi yang lebih baik dan itu sesuatu yang susah loo untuk dilakukan, malah ditambah-tambahin nasihat2 yang sebenarnya pada ga tau kak gita lagi mencoba memperbaiki diri atau tidak, dan gabisa dong semua orang bisa perfect langsung jadi orang baik gituu, butuh proses, dan setiap orang berbeda-beda kak cara nya mereka untuk ber hijrah, jadi jangan langsung nasihatin atau judge kak gita juga, mungkin baik niatnya tapi yaa gimana yaa, kak gita juga masih struggle dong buat bisa jadi orang yg baik, jadi kayak yauda biarin kak gita dengan sendirinya dengan caranya dia juga, dan lagian ini juga diary kak gita, boleh dong dia curhat, masak orang gak boleh mengeluh? capek kalii kudu pakai topeng tiap saat...
Deletesetuju buat komen diatas yang mending memberi nasihat ke orang2 yang terdekat dulu yang kita tau situasi dan kondisinya, daripada asal nasihat tp lo gatau struggle dibalik kak gita yang seorang influencer:)
iyaa mending kalo mau memberi nasihat itu ke orang2 terdekat yang kita tau situasi dan kondisinya gimana kak, mungkin skrg kak gita lagi struggling nih buat jadi orang yg lebih baik, tapi malah di nasihat2in kayak gtu sama netizen, somehow malah bikin down buat beberapa orang, jadi mending biarin aja kak gita gimana caranya dia untuk berhijrah menjadi orang yg lebih baik dengan cara kak gita sendiri bukan paksaan dari para followers kak gita, dan cara berfikir orang berbeda2 kan? ga semua bisa setuju nih sama kata si A kudu ada bukti dan kudu masuk akal, bisa aja kak gita orangnya seperti itu, jadi ga bisa langsung menelan mentah2 sebuah informasi drmana saja, toh ga bisa instan juga untuk jd orang perfect, butuh proses...
DeleteYeay bikin blog wkwkw
ReplyDeleteGapapa kak Gita, anggap aja mereka yang "nyinyirin" kakak soal agama dll itu tandanya mereka peduli sama kakak, mereka mau mengingatkan kakak, tapi mungkin cara ngomong sama bahasanya aja yang kesannya kayak nge-judge. Jadiin aja ini buat nambah rasa bersyukur kakak karena dikelilingi oleh orang-orang yang masih peduli sama kakak untuk selalu berbuat baik, sekaligus untuk self reminder juga. Tinggal tergantung gimana cara kakak ngerespon semua kepedulian mereka, apa harus dibawa sewot atau dibawa nyantai^^
ReplyDeleteHave a nice day kak Gita, semoga kita bisa ketemu langsung terus kakak tanda tangan di buku Rentang Kisah punyaku. Aku udah nyiapin tempat khusus untuk tanda tangan kakak wkwkwk
"jangan pernah expect orang-orang apalagi figur di media sosial" hhhh setuju bgt. Dan why kita harus berharap bgt sama orang yg cuma kita tahu kehidupan "media" nya aja ?? like, kita cuma tau 1:100 dari cerita2 kehidupan nyata dia kaleee
ReplyDeletesaya belum baca semuanya, semoga kak gita juga ga baca komen ini. amiin
ReplyDeletesehat selalu ya mbak gita, semoga Gusti Allah melingkupi hari-hari mbak gita dengan banyak kebaikan!
ReplyDeleteAssalamu'alaikum...
ReplyDeleteBuat ka Gita tetep menginspirasi yaa.. don't think what people would think about, because you are you and they are they.
ku pembaca yang menerimamu apa adanya. ku paham, karena ku juga jutek haha, dengan pakaiaan gue yang gamisan dan jilbab syari, teramat susah untuk mikirin apa pendapat orang tentang kita, yah bodo amatlah sama mereka gita. jangan abisin energi lu
ReplyDeletePada hakikatnya orang2 yang suka nyinyir emang ga bakal pernah enyah dari bumi ini, karena kalo semua udah "adem" ya tandanya kita udah dekat sama akhir zaman. Walaupun ada aja yang suka nyinyirin kak gita, tapi akan tetap ada orang yang berdoa untuk kebaikan kak gita. Be the best of yourself, kak gita :)
ReplyDeleteGue ngakak banget di bagian sufism adalah sesat, padahal orang-orang sufi adalah orang-orang yang tawadhu menjalani hidup. Anyway, I know you have given disclaimer that your writing is gonna be a rant, but you don't need to explain to everyone bahwa lo sebenernya orang yang A B C. But if that makes you happy then write as much rant as possible, toh ini blog lo. Satu saran gue yang bukan siapa-siapa lo ini, when someone gives a fuck and annoys you, you also have right to ignore/block them. Semangat yeaa!
ReplyDeleteAssalamualaikum kak git.
ReplyDeleteAlhamdulillah, setiap abis nnton vlog ,beropini nya kak gita selalu refresh gt lho. Dan sekarang gue pgn pantengin blog nya kak git juga.
Selalu berdoa yg terbaik untuk kak git . Thank u kak git
💜❤💚
Assalamaualaikum Gita
ReplyDeleteGue pernah di posisi lo. Dulu gue pernah memutuskan untuk "hijrah" dengan pake kerudung agak panjang dan juga pake rok, tapi kesininya gue akhirnya memutuskan pake celana panjang lagi dan kerudung di pendekin lagi. Oke gue labil, tapi ada satu pemikiran yang bikin gue kembali ke pakaian gue itu. Aku nyadarin kemaren2 aku nyinyirin orang labil kayak gue, padahal gue lupa kalo "people change" dan apa yang mereka lakukan pasti ada maksud dan tujuannya. Kayak gue yang memutuskan untuk menggunakan kembali celana gue.
Ya namanya juga manusia. Ketika gue gitu ada aja nyinyirannya. Dan nyinyiran kayak gitu asalnya dari temen deket gue sendiri. Ya, bener sih dia sekarang berubah penampilan semenjak dia nikah. Sedih sih, gue dibilang gak konsisten dan dinyinyirin sama temen terdekat gue.Dan maaf, temen bukan kayak gitu, sampai akhirnya gue menjauh dari temen yang kayak gitu. Masih banyak temen gue yang lebih care dengan keputusan gue. Toh, keluarga gue sendiri gak masalahin pakaian gue juga. Selama gue gak melewati batas dan masih polite dengan pakaiannya,mereka fine fine aja. Mereka juga tau kalo gue masih terus berproses sampai akhirnya gue akan menemukan jalannya. Toh ada Allah SWT yang tahu gue gimana. Dan selama ini gue juga insya Allah gak lepas untuk berdoa akan hidup gue.
So good luck with your process :')
Waalaikumsalam Prinska,
Deletethank you for telling me your story. Good luck juga buat lo!
Semua komentar diatas, aku baca satu-satu dan kebanyakan setuju dengan apa yang kak git tuangkan dan aku pun sama.
ReplyDeleteAku hanya ingin menyampaikan ini kak, semoga kakak baca. Dari postingan blog ini, kemudian aku belajar banyak bahasa Inggris dari kakak, jadi selama aku ngefollow blog, twitter, youtuber kak gita, jujur belajar banyak tentang English Grammar.
Barakallahu kak gitaaa.
Oya, ditunggu loh buku ke 2, ke 3, ke 4 dst. hehehehe
😊💖
Kak, I wanna help. Di video kk yg tentang rina nose lepas kerudung, kk bilang disitu kalau kk termasuk org yg berusaha berperilaku/sudut pandang (sorry aku lupa tepatnya gimana) sesuai agama, since then I assume that you are. So maybe kalau ada followers2 kk yg menganggap kk demikian, mungkin salah satunya krna statement2 yg ada di post2 kk juga (yg kk lupa pernah bilang kyk gitu atau gimana). Jd mereka semacem kecewa when they find that you're not.
ReplyDeleteAnd, aku pernah baca di salah satu post di blog ini kalau kk punya pikiran untuk someday pake hijab syar'i..
(It's ok, wajar kalau kita lupa post2 kita yg udah lalu2 kak)
I guess mereka agak salah mengartikan. Berusaha selalu pake sudut pandang/berperilaku sesuai Islam means gue nggak melakukan ALL things. If I could, I would. Tapi kalo nggak, then I'm not doing it.
DeleteDan soal syari. I lost interest in doing so karena terlalu sering di-push orang-orang yang weren't even present at time when I started to learn Islam (read: some netizen) dan juga melihat bagaimana spiritual journey yang seharusnya sangat private, gue ngelihat di kalangan muslim it's something yang bisa kita ikut campurin. Mungkin gue sedikit kecewa sama hal tersebut, yang membuat gue hold back sedikit. I know harusnya gue bisa mengesampingkan ke-ilfeel-an gue terhadap itu. Pelan-pelan.
itu tantangan sih menurutku, karena tiap kita mau naik tingkat selalu ada ujian. 'netijen' misalnya.
DeleteJangan sampai patah semangat menuju perintahNya hanya karna mulut mereka yg jahat yah git :') May your days be filled with barakah and may your actions open up the gates of jannah for you
DeleteYou know what you do right and wrong. Simply simple.
Deletehalo kak gita, rada kaget pas baca bagian 'tapi gue pernah di bilangin sama follower gue di instagram, katanya...'
ReplyDeletesebelumnya aku termasuk orang yg insecure kalo liat dakwah yg ada di platform apapun, alesan nya karena takut pemahaman nya beda.
terus aku udah baca di buku dan di vlog kak gita jg bilang kalo ustadz NAK let's say ustadz yg kak gita dengerin.
terus gimana tuh kak, bisa di bikin beropini tentang itu?
aku jg btw jd dengerin ustadz itu kak, menurut ku gak ada yg aneh sih, gatau karna pemahaman agama nya yg lotoy or something.
wah wah wah mba gita, semangat euy. Hmmm, terkadang manusia juga butuh manusia lain buat curhat, curhat yang terkadang sekedar curhat gak perlu dapet solusi, walau kita tahu tempat curhat terindah adalah Allah,bersyukur aja mba masih ada kak PAul yang bisa jadi good listener, kalau gak ada kak Paul mba mau cuerhat ke siapa hayooo. Jangan lupa istirahat mba, istirahat juga bagian dari bhagia wkwk, keep inspring yak
ReplyDeleteSungguh baru aja kemaren gue cek blog lu tapi belum ada postingan and finally gue bisa baca lagi keluh kesah lu tentang dunia ini mba, malah gue adalah orang yang ga nge label lu dengan girly, alim and anything else karna gue baca blog lu dari 2015 dan liat vlog vlog lu ampe gue download vidio beropini yang citacita and whats next setelah s1. Gue cuman mau bilang semangat.. Terus mengayuh jangan mengeluh ada kalanya titik capaimu tersentuh , percayalah gue ada orang yang selalu jadi semangat setelah denger vidio beropini citacita dan setelah s1 whats next. Semangaat semangaatt
ReplyDeletehmm, ada statement yg setuju dan kurang setuju sih kak ��
ReplyDeletehahaha.. untung nya gue type orang yang ngga suka beli kucing dalam karung atau makan ayam KFC.. jadi sedikit banyak gue bakal stalker orang tersebut sebelum gue memutuskan buat suka atau engga..
ReplyDeletemenurut gue ngga akan ada kata salah untuk menjadi diri sendiri git.. sometimes orang lain emang punya ekspektasi terlalu tinggi terhadap diri kita dan itu bener-bener bisa jadi beban untuk terus sesuai dengan apa yang mereka pikirkan , tapi menjadi diri sendiri dan bahagia itu jauh lebih penting.. stay awesome and keep humble git..
Semangat kak git. tuh mulut orang-orang emang karena belum pernah dikasi timbel aja makanya suka enteng kalo ngomong. hehe
ReplyDeleteJust be yourself. Seperti ada pepatah yang mengatakan " jangan menjelaskan apapun tentang diri loe ke orang lain, karena yang benci loe gak percaya itu dan yang suka loe gak butuh itu. so selowin aja. like fish is fish you are gita is gita.
Aku bacanya kek lagi dengerin sobi curhat ❤️. Haha
ReplyDeleteBtw get well soon kak git,bodo amat apa kata orang yg penting terus berkarya and spread positive vibes buat sesama
suka ngikutin kak gita justru keliatannya simple, ngomongnya apa adanya, santai (atau datar kata kak gita), nggak 'teriak' "hai guys..", outfitnya yg casual, sweater, jaket, coat, jeans, dan sneaker putihnya. trus lagi multitalent dan pengalaman perjalanan hidupnya keren
ReplyDeletejuga suka heran kalo public figure ngelakuin sesuatu/bikin pilihan yg sebenernya normal tapi nggak sesuai sama yang di kepala netizen, kok ribut amat, ya pasti udah dipikir dulu, netizen nggak ngerti buanyak aspek yang udah dipikir dan dipertimbangin public figure tersebut (walopun yaa emang nggak semua harus dijelasin),
jadi beruntung siapapun yg udah paham banget diri sendiri dan apa yang dilakuin, ngerti siapa yang pendapatnya perlu didengerin
ahh tapi pasti kak gita juga udah lebih tau :)
kata orang, dunia ini tu bukan tentang lo doang
dan mungkin yg kebanyakan ngurusin/komentarin/nyinyirin orang, dia kurang sibuk. ahh, sok tau juga gue.
terus berkarya ya kak git :)))
Menurut aku kak selalu jadi seperti ka gita aja, aku juga pernah di keluarin di grup kelas aku karena katanya aku kurang bergaul dengan orang dan hanya mengurusi sebuah organisasi tv kampus dan selalu cabut ke organisasi tersebut selepas kuliah dan aku nggak pernah lagi ngobrolin hal hal yang menurut aku udah ga penting kaya nyinyirin artis di instagram ngegosip dan sebagainya, sampai aku liat ka gita di youtube yang awalnya aku agak trauma sama anak kelas karena pernah digunjingin dari belakang dan mendapat perlakuan yang nggak enak ternyata jadi diri sendiri kaya kak gita itu lebih oke. Teguh sama pendirian kaka. hmmm malah curcol ka yang penting kaka tetep stay swag kaya sekarang aja mungkin orng orang yang begitu tuh mereka yang gak ada kerjaan dan masih ngurusin hal hal yang nggak penting. Semangat ka gitaa.
ReplyDelete"Percayalah, tidak dikenal penduduk bumi tidak akan mengecilkan kedudukanmu dihadapanNya. Maka bersabarlah dengan sabar yang baik adalah kebaikan yang musti harusnya tetap diupayakan sampai kapanpun jua" - ©andromedanisa
ReplyDeleteMay your days be filled with barakah and may your actions open up the gates of jannah for you.✨
Assalamualaykum kak gita. I dont know you, exactly, because i'm a stranger for you. But i try to understand in every stories that you've told through your youtube account and blog. Bukan hal yang menyenangkan memang untuk mendengar komplain-komplain orang asing yg beneran asing tentang hidup kita, like siapa kita, apa yg kita lakuin, etc. But, in positive side maybe kita bisa ambil kata-kata mereka untuk improve kedepannya. Oiya, banyak cerita kak gita yg udah aku denger dan baca, very inspiring. Tengkyu kak git. Semangat ya kak, i hope you get the best in your way to inspiring people.
ReplyDeleteHope you read it ;)
Assalamu'alaikum Kak Gita:) Semangat Kaaakkk! I know that feel :")
ReplyDeleteAllah swt said :
ReplyDelete"Wahai anakku! Laksanakanlah sholat dan SURUHLAH (manusia) berbuat yang makruf dan CEGAHLAH (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting."
(QS. Luqman 31: Ayat 17)
Hi kak Gita!
ReplyDeleteGue baca blog nya sambil batin ngedumel "Kenapa sekarang banyak bgt org yang suka ngurusin idup org lain sih". Gue juga kadang dikomentarin org lain, padahal gue gak kenal mereka dan mereka gatau real life gue gimana. Awalnya sih gue biasa aja, bodoamat gitu. Tapi lama lama kadang gue kepikiran kalo misal gue dapet hujatan dari org lain. Hmmm. Jadi, kadang gue ngerasa kzl sama org org yang [sok] care padahal nyinyir. Aduh, sorry kak git, gua ikutan curhat
Karena public figure adalah orang biasa yang kita lebihkan dengan ekspektasi kita :)
ReplyDeletekita berubah bukan karena manusia dan tapi kita berubah karena ALlah semata. itu cukup.
ReplyDeleteINTJ?? The way you wrote and put every words, Seems you are INTJ or infJ.
ReplyDeletePpl saw a public figure, follow them, be their fans even though they just human like them because that's what makes ppl feel good. they said something like they knew you better because you are the better version they see than they are.that's why there's a high expectation. Sounds means but it said. because that's what figure of public is.
people are means, and we are people XD haha
but in my opinion ( and I very rarely give my opinion about someone ) is that you are such a brilliant personality. I saw your videos on youtube yesterday and I amazed by how you put a word when you talked about opinions. honest but logic and always see something on two side.
Should always be dear. Because thereare two side on coins :D
And I so not make sense right now hahahaXD
JUST BE YOURSELF I ADORE YOU JUST THE WAY YOU ARE. No matter how people or netizen say or feel about you. Gue melihat lo sebagai org yg apa adanya. Keep my word, just be your self:)
ReplyDeleteGw jadi inget forum Faithfreedom...
ReplyDeleteSama deh ka git. Gue juga masih heran sama netizen. Jempol nya enak bener buat komen se enak jidat. Like cewe yang berhijab suka posting foto nya di medsos, abis itu di bully netizen dan kesel nya mereka berlindung di balik hadist. Ekwkw
ReplyDeleteSufism is not sesat. Di madrasah, tasawuf ada dikurikulum pelajaran Akidah Akhlak dan dipelajari dikelas 11 kok. Mungkin yang bilang sufisme itu sesat malah tidak lebih tau tentang agama. So, bodo amat aja lah ya git. Gue kelas 12 di MAN 2 Malang. Dan gue abis ujian Akidah Akhlak tentang semua materi kelas 10-12. And sufism is not that simple. Tasawuf adalah bab paling panjang kedua setelah ilmu kalam atau bahkan sama panjangnya. Ah pokoknya susah. Sumpah. Menurut gue mereka harus belajar dan tidak mudah menyimpulkan sesuatu lagi. So. Just ignore them.
ReplyDeletekangen kak git bikin postingan blog lagi hehe. smangat terus curhat2nya :p
ReplyDeleteaku juga pernah dikomen gitu kak git, "kamu kok gitu marah-marah storynya, biasanya kan ceria". yakali namanya manusia bisa marah masak ya disuruh baik terus emangnya kita malaikat, manusia nih manusia..
ReplyDeletesebel ya hmm
Gue sih selalu suka sama cara berfikirnya Gita. Karena menurut gue pemikirannya itu real sama kondisi remaja-remaja jaman sekarang...
ReplyDeletesore gita...^^
ReplyDeletebelakangan ini, hal - hal macem gini nih yang jadi bahan perhatian gw.. miris sih liatnya dimana sekarang jaman orang udah ga bisa lagi kontrol ucapannya, kontrol soal mencampuri hidup orang, kenapa gw bilang mencampuri hidup orang. ya orang yg ga tau apa-apa soal hidup lo seenak jidatnya aja komentar, yang bener atau ngga nya mereka ngga tau, yang mereka juga ga paham alasan kenapa orang lain demikian, taunya cuma komentar doang. Bukan anti kritik, tapi menurut gw, saat lo komentar ya ada batasan dan porsinya, biar sopan. Kalo pun emang salah, ya ngga melulu harus dikomen kan, kadang gw pribadi juga sadar ko kalo lagi ngelakuin hal salah dan gw ngerti akibat dan resiko. Persoalan kaya gini lebih ke hal saling menghargai, semua orang kan bebas melakukan hal yg diinginkan dirinya, salah bener atau apapun itu ya "it's not your business" cuma kita ya pegang kendali atas diri kita sendri, dan kita juga ya mengerti kenapa kita melakukan hal yang kita mau, dan itu ga semua orang ngerti. meski orang lain bebas berkomentar juga, ya be wise..ga semuanya harus dikomen, ada etikanya..
git, percaya deh...kalo ada orang yang melakukan hal kurang menyenangkan ke lo, biarn aja, just be your self ^^ disamping juga pasti banyak orang yang mau dukung dan ngerti hal yang lo lakuin... tetep jadi gita yang e'lo banget...Semangat Gita
emm well, sebenernya gue ada kepikiran lo pasti akan ngerasain hal-hal yang kaya gini sih kak. maksudnya dalam arti elo, sebagai seseorang yang lo bilang introvert dengan dunia lo sekarang, sebagai influencer/public figure dimana lo dituntut untuk terbuka atau ya seenggaknya membuka diri lo untuk khalayak ramai, dimana lo dituntut untuk yahh memainkan peran lah mungkin walaupun dalam artian sebagai host atau apalah, dimana waktu lo, terlebih sebagai introvert pasti perlu charge diri lo sendiri sebagi bentuk istirahat. dan dengan jadinya elo sebagai public figure itu maka tumbuhlah expektasi dari fans2 lo, well gue bisa dibilang fans lo si, tapi bukan seseorang yang mengekspektasikan diri lo untuk begini begitu. nggak akan lah selamanya elo melakukan hal yang kaya lurus2 aja atau baik2 banget hanya karena elo di label sebagai seorang influencer. well yang pasti gue pengen lo tetep jadi diri lo sendiri aja si kak. dan gue tau lo akan. semangat kak. jangan jadikan hal ini sebagai hal yang membebenai lo. semangat kak. thank you.
ReplyDeleteHai ka gita !
ReplyDeleteAku cuma pengen berpendapat aja, mungkin kita bisa melihat "protes" ini dengan sudut pandang lain, dg cara yg berbeda, kita bisa liat ini sebagai salah satu bentuk "kepedulian" org2 sama kita. Emg sih, susah kadang buat nerima protes dari org2. Tapi selagi itu untuk menjadikan lebih baik, kalau aku pribadi fine2 aja.
Buat minum ga duduk, kerudung yg ga nutupin dada dkk nya, bagi aku itu adalah kebiasaan. Again, ini cuma pendapat ku. Jangan sampe kita membenarkan kebiasaan, seharusnya kita membiasakan yg benar. Pelan2 aja. I still believe everything needs a process. Aku jg masih percaya, membiasakan sesuatu yg baru itu gak mudah. Seperti aku, yg sebelum nya (skrg masih sih) suka males2an dan nunda2 sesuatu, terus skrg pengen berubah jadi disiplin. And itu susaaaaahhh banget. Aku yg emosian sama hal sepele sekalipun, terus skrg mencoba sabar. Sama susahnya. Dan kembali, mencoba merenung, ternyata itu tuh kebiasaan buruk aku yg udah aku pelihara bertahun-tahun yg pada akhirnya menjadi karakter aku.
At the end, aku cuma mau ngomong, aku sayaaanggg bgt sama ka gita, Ntah ka gita sadar ato enggak, org kaya ka gita tuh langka. And I always support you😘😘
Semangat kak git mungkin karna kita sekarang berada di zaman netizen selalu benar. Semangat semangat💪
ReplyDeleteTemen gue pernah bilang gini kak,setiap yang kita lakuin pasti ada effectnya. Ketika lu ngasih stimulus pasti ada respon yang bakal lu dapat dan respon itu ga serta-merta selalu positive. Kita sebagai manusia biasa emang ga selalu bisa nerima respon negatif karena emang itu ga enak banget ya kan. Semoga gue,kak gita dan yang lainnya ga nyerah buat belajar bersabar dan ambil sisi positive ketika dapet respon yang kdg ngegores hati. Hehe
ReplyDeleteKadang emang orang-orang lebih frontal kalo di dunia maya kak, sayangnya kalo udah tatap muka mereka diem aja ngga berani ngomong hehehe
ReplyDeleteNehmt das Leben nicht zu ernst, genießt jede Sekunde, Leute~! Semangat Gita!
ReplyDeleteAssalamualaikum ka git
ReplyDeleteIt's okay ka kalo ada yang mikir gitu. Buatku, kakak selalu jadi orang baik dan salah satu orang yang bisa mengubah mindsetku ke arah yang lebih baik. Kita sama-sama aja berjuang jadi orang yang lebih baik ��
Gimana ya, nanti kalo lo udah makin tambah umur dan kepahitan hidup lo akan tahu bahwa: ga semua pemikiran orang bisa lo kontrol, ga semua mulut orang bisa lo kontrol, dan juga apa yang dibicarakan tentang lo itu hak mereka, dan lo ga bisa ngontrol and pun ga berhak untuk marah, dan ga usah tersinggung juga. buat pa?
ReplyDeleteKarna kita, bukan Tuhan, hak-hak mereka itu, bahkan presiden pun mengalami hal yang sama kaya yang lo alami. bisa stres kalo mikirin apa yang dikata orang. Jadi, cuekin aja, belajar sendiri aja, atau belajar dari orang yang lo pikir mumpuni,.. emang itu netijen siapa? lebih baik dari lo? ga tau kan lo? yaudah..ga usah lo urusin lah itu omongan orang.cuekin aja. ga berguna buat lo.
You did well 😊
ReplyDeleteAku sampai saat ini jg msh bimbang gitu git. Apa makna sebenarnya dari sebuah label?? Karena aku jg bukan tipe orang yg suka dilabel2in, apalagi dg banyaknya sudut pandang agama yg ada saat ini.
ReplyDeleteSedikit curcol nih git. Pernah keluarga aku gak ngadain acara 40 hari wafatnya nenek. Itu aja udah jadi bahan gossip dan omongan tetangga. Sehingga memunculkan paham di para tetangga kalo keluargaku itu berlabel x. Padahal kami Berperilaku layaknya manusia normal lain. Bersosial, dan beribadah kami lakuin.
Sampe saat ini akhirnya memunculkan sebuah tanda tanya besar dipikiran ini. Perlukah sebuah label???
Kayaknya label itu sendiri udah "kebutuhan" manusia deh, manusia kan makhluk sosial butuh orang lain dlm hidupnya jadi pasti dia akan mencari manusia lain yg se-visi se-misi daan menurut gw itulah yg memunculkan paguyuban/komunitas/any other groups yg tentunya di"labeli" dgn visi misi nya
Delete*Imo
Hahahhaha gue beneran ketawa baca semua omelan dipostingan ini git.
ReplyDeleteIni pertama kalinya gue ikut komen, walau udah baca hampir semua isi blog ini, nonton semua video dan follow ig.
Lalu lantas gue ngfans dan idola sama lho? Ya jelas gak. Baik dan buruknya lo, ya itu diri lho, ada baiknya lo yg ternyata kelemahan gue, ada yg terlihat buruknya lo dan berlawanan sm gue. Tapi lo orang yang baik buat jadi preferensi lain, cara lo berpikir dan merasa yg sering berbeda itu bikin keindahan lain dalam kekayaan pemikiran dan pendapat.
Karena itu gue follow lho, membaca celotehan isi kepala lo di blog dan nontonin video lo dari hampir dua tahun lalu..
Ya, orang sering lupa kalau lo atau orang lain itu juga manusia biasa. Mereka terlalu suka melihat hanya dari satu sudut pandang mereka. Sebagai influencer, lo bisa mengingatkan itu, mengingatkan "young people" yang selalu berimajinasi itu bahwa orang lain itu berbeda2, dan orang lain itu selalu saja hanyalah manusia biasa.
Hm, gue bilang "young people" karena fyi kita seumuran, dan pengikut lho yg nyinyir kebanyakan berusia plus minum 20 gak sih, makanya ada kewajaran mereka punya pola pikir masih kayak gitu, tingkat kedewasaannya beda, baik dari segi pola pikir dan rasa. Bahkan yg usianya lbh pun kadang kedewasaannya pun diragukan. Usia dan kedewasaan memang berbeda, tp mereka juga bukan tak punya hubungan kan.
Ya kalau lo bisa dan sempat, bisalah ngbrolin ini dalam video, tapi bahkan kalau lo lagi kesal dan bikin omelan kayak gini juga wajar2 aja.
assalamualaikum kak git.. wah yang ditunggu2 udah tiba hehehe finally ada postingan baru yey, i do miss you kak git. i really apreciate your writing kak, everyone is not that good or bad like in our thinking. as human being, being good or bad is sooo normal. i like the way you are.. and thanks for your effort to make good content in all of your media social. do what you want to do if it is still in a good way kak.. semangaaaaaaat
ReplyDeleteniat ngelakuin semua karena Allah aja ka. jadi orang mau semangatin atau jatuhin atau sekedar nyinyirin, ngga akan ngefek, jengkel, dll.
ReplyDeleteHalooo kak gitaa, aku udah tau kak gita sbg public figur dan influencer sejak lama tp nggak pernah bener2 liat tulisan atau vlog kakak. baru sekitar beberapa minggu yg lalu video kakak yg beropini tentang marriage muncul di suggestion aku. Karna topiknya, aku suka, jd penasaran buka dan nonton.
ReplyDeleteSebelumnya aku pikir yaa kakak itu seperti yg dilabelin orang2 ke kakak, kek yg td kakak bilang. but, surprisingly, dr vlog pertama yg aku tonton (tentang marriage terus yg QnA bareng kak Paul), aku ngeh ternyata kakak punya karakter yg cablak, tempered, gayanya rada tomboy juga. Tp menariknya, aku ttp suka2 aja sihh bcs pemikiran kakak tuh menurutku open minded dan yah netral gtu. Kakak bs ngasih sudut pandang baru, dan yah kasih topik dan pembahasan yang "beda" dan nggak menggiring ke subjektivitas tertentu, buat segmen yang beropini. Dan dengan style kakak sendiri, menyampaikan hal2 open minded dengan cablak itu menurutku malah jd nggak "memuakkan" sih, dan jd ga terkesan menggurui atau yah something like that. So overall, aku suka bgt sama cara kakak beropinii dengan cara kakak sendiri! Ditunggu opini2 selanjutnyaa kaak!
Sabar yaa kak, nggak enak sih emangg jadi ekpektasi banyak orangg. Tp semoga jadi pahala buat kak gita, karna sudah kasih pengaruh positif ke generasi muda :))
Aku pernah ngelabelin orang kyk apa yg Ka Gita bilang,sampe suka sakit hati kalau org yg aku labelin itu ngelakuim hal yg nggak sesuai ekspektasiku, tp itu dulu banget, dan sekarang alhamdulillah cra pandangku udah mulai kuubah, aku nggak ngelabelin org lg dan ngepoin stiap apa yg mereka lakukam itu buang2 waktu bgt,aku hanya lihat apakah itu manfaat atau nggak, sesuai dgn yg aku butuhkan atau nggak. Aku suka Kal Gita kalau nulis, kyak jujur apa adanya. Semoga self disclosure kyk Kak Gita bisa nular ke aku, soalnya aku introvert jg. Semangat terus Kak Gitaaa, Kak Gita itu motivator Buat kami si introvert.
ReplyDeleteIt's not your job to fix ppl, so enjoy the life, and just be yourself. Have a nice day, saranghae 💖
ReplyDeleteIntinya unsur maa qaala walau tansur man qaala (lihatlah apa yg dikatakan jgn melihat siapa yg mengatakan) walaupun sesuatu yg benar itu berasal dr org yg gk benar/ blum benar/ 100% benar yaa diterima. Gita kan jg manusia,, btw thanks Git dah nularin hal positif ke saya pribadi, d salah satu vlog mu kyk kmu bilang waktu sekolah gk ngerasa pintar (aku jg ngerasa begitu waktu sekolah) dan akhirnya kuliah d Jerman semangat belajar nya dr yg gk ngerti bahasa ampe bisa intinya sekarang lo tau gimana caranya belajar,, dan sekarang saya sdh melanjutkan kan S2,, setelah liat vlog kamu, klo belajar pasti bisa sih,,, semangat trus vlog nya blognya jg...
ReplyDeleteIntinya unsur maa qaala walau tansur man qaala (lihatlah apa yg dikatakan jgn melihat siapa yg mengatakan) walaupun sesuatu yg benar itu berasal dr org yg gk benar/ blum benar/ 100% benar yaa diterima. Gita kan jg manusia,, btw thanks Git dah nularin hal positif ke saya pribadi, d salah satu vlog mu kyk kmu bilang waktu sekolah gk ngerasa pintar (aku jg ngerasa begitu waktu sekolah) dan akhirnya kuliah d Jerman semangat belajar nya dr yg gk ngerti bahasa ampe bisa intinya sekarang lo tau gimana caranya belajar,, dan sekarang saya sdh melanjutkan kan S2,, setelah liat vlog kamu, klo belajar pasti bisa sih,,, semangat trus vlog nya blognya jg...
ReplyDeleteGittt, gw pernah ada di posisi lo.bedanya cuma di kerjaan doang, klo lo bidang influencer, gw di dunia aktivis. you know what lah yaa klo di dunia aktivis ngomong nya pasti bahas tentang HAM dan ketimpangan sosial mulu, apa2 bahas soal rakyat kismin yg harus di bela, bahkan sejujurnya aja gw termasuk dari kalangan orang kismin tsb. waktu itu gw sempet posting lagi ngadain sebuah seminar bareng lemabga gw di salah satu hotel bintang 5 di Jakarta, terus ada salah seorang temen gw nyinyirin gw, "katanya bela rakyat miskin, tapi ngadain acara seminar aja di bintang 5" seett dah itu orang ga ngerti aja seminar apa yg lg di bahas, padahal dalam acar tsb gw dan lembaga gw sedang mengadakan konferensi pers serta mengadakan kegiatan yg banyak manfaat nya, untuk mengenalkan pendidikan HAM gtu deh. manusia memang secara harafiah sifat nya seperti itu mbak Git, selalu menilai hanya dari 1 sudut oandang aja. ga bs mereka menela'ah secara universal. kadang gw jg suka gemass sndri dengan kelakuan manusia seperti itu mbak Git hufft
ReplyDeleteGittt, gw pernah ada di posisi lo.bedanya cuma di kerjaan doang, klo lo bidang influencer, gw di dunia aktivis. you know what lah yaa klo di dunia aktivis ngomong nya pasti bahas tentang HAM dan ketimpangan sosial mulu, apa2 bahas soal rakyat kismin yg harus di bela, bahkan sejujurnya aja gw termasuk dari kalangan orang kismin tsb. waktu itu gw sempet posting lagi ngadain sebuah seminar bareng lemabga gw di salah satu hotel bintang 5 di Jakarta, terus ada salah seorang temen gw nyinyirin gw, "katanya bela rakyat miskin, tapi ngadain acara seminar aja di bintang 5" seett dah itu orang ga ngerti aja seminar apa yg lg di bahas, padahal dalam acar tsb gw dan lembaga gw sedang mengadakan konferensi pers serta mengadakan kegiatan yg banyak manfaat nya, untuk mengenalkan pendidikan HAM gtu deh. manusia memang secara harafiah sifat nya seperti itu mbak Git, selalu menilai hanya dari 1 sudut oandang aja. ga bs mereka menela'ah secara universal. kadang gw jg suka gemass sndri dengan kelakuan manusia seperti itu mbak Git hufft
ReplyDeleteSuka baca blog kmu kak gitaa, walaupun ngomel" berasa suka aja, kadang yg dari hati nulisnya bakal smpe ke hati jg kok, tetep terusin curhat di blog ya kak, aku tunggu terus 😉
ReplyDeleteDari pas nonton vlog kak git yang judulnya Berlin di sore hari, gw udah ngerasain hawa tomboy 😂 tp cuma mikir "keknya begitu" dan dilupain gitu aja. Krn yg gw liat ya bahasan dan hiburan yg lo kasih kak. Trs ambil positivenya dan buang (yg bagi gue) negative. Segampang itu sebenernya buat menikmati hidup wkwkw.
ReplyDeleteWell, gw juga sering bgt ada yg nyeletuk "gw ngira lo tu gak bisa di ajak ngobrol. Muka lo sangat gak bersahabat. Eh ternyata.." atau yang lebih parah "dulu gue nganggap lo aneh." 😂 dan otak gue ketawa hebat sambik mikir, kenapa orang suka "menilai orang lain" pdhl kenalan aja dulu, baru lo nilai. Kan grgr kayak gitu malah bikin dosa sendiri, menilai menilai, ehh jatohnya berburuk sangka. Hadooh wkwk, cepat sembuhh ya dirimuu.
Bukan mau komentarin tentang label orang, karena toh setiap orang has their own way to show who they are to the world. Dan saya ngerasanya fitasav juga gitu :D tanpe pencitraan. Tapi, mau ngomongin masalah gimana gitasav dalam menyampaikan suatu hal. Cara gitasav nyampein apapun itu pasti dengan bahasa yang ringan mudah dimengerti, tapi tetep menarik :D
ReplyDeleteYa begitulah netizen, warganet. Adaa aja ekspektasi dan teori yang mereka reka-reka sendiri. Kadang suka heran, mereka ada ga sih waktu untuk diri sendiri, untuk bangun persona sendiri. At least, mereka punya branding lah selayaknya kak Gita atau influencer lain. Atau, kepikiran ga sih sama skill-set yang dimiliki kak Gita atau influencer lainnya?
ReplyDeletePasti nggak.
Begitulah netizen kak. Santai aja. Just do it what you should do.
Of course, there is a price for everything, including becoming influencer. Keep silent, do nothing, and following the crowd also come with their own price. Eventually, it comes down to which price you are willing to pay. Which shit you are willing to endure. People will always judge no matter what you do. Even God has haters. Who are we, mere mortal? So when everything we do is going to be judged anyway.. there is no point in trying to please everyone. Right?
ReplyDeleteBut I like your blog, and actually wish to read more. I think you are very brave to voice your opinion. As much as nyinyir people out there, there are definitely people who are inspired by your voice. Keep writing, and don't stop being you.
Tipikal gw banget tuh yg Gampang bgt annoyed sm orang lain dan gw pikir yaa wajar kok git lo mau marah2 ama yg julid. Jangankan publik figur, tetangga aja suka nyinyir sm tetangga lainnya.
ReplyDeleteDaaan in my opinion kenapa gita ada yg nyinyirin dan melabeli nya karena gita gak sebegitunya "menjual kehidupan pribadi" nya dibandingkan influencer lain dan mereka lah yg kepo sm kehidupan pribadi mu git yg suka nyinyir. Secara lo gagak umbar2 jd orang lain cari sensasi nya or cari titik lemahnya 😅😅
They need ingredient for their toxic talking and so on beyb, jadi kebal2 sj yaa git as long as lo nyaman dan gak ngerugiin orang lain.
Dari yg suka dinyinyirin tetangga 😂
Hi git..
ReplyDeleteGue setuju ama lo, dan disotoy-in ama orang yang cuma tau luar kita doang emang bikin kesel banget.
mungkin karena lo pake jilbab kali ya, jadi pd ekspektasinya gitu.
Kalo urusan agama, gue doain dah makin mantep. Gw jg mulai belajar jga.
Sehat dan sukses selalu
Haii kak giit...
ReplyDeleteJujur ya kak git, awal waktu aku nonton video kak git, first impressionku ke kak git itu kakak orangnya jutek, hehe. Maap ya kak ^_^ Mungkin karena kak gita ngga seekspresif vlogger lain kali ya :"
Tapi, yang aku suka dari kak gita itu, konten video2 kak gita itu bermutu. Bukan sampah pokoknya. Mana menginspirasi lagi #wagelaseeehh XD. Maybe, those are the reasons why people said you are lovely and so on.
Semangat terus, Kak!!! Jiayou!
Assalamu'alaikum ka git...
ReplyDeleteseperti yang pernah lu bilang di salah satu vlog lu ka, bahwa emang naluri manusia itu ingin memperbaiki apa yang menurut mereka salah, cuma memperbaikinya dengan cara mereka masing". Gw suka blog sama vlog lu, gw termasuk yang suka nunggu vlog beropini lu ka, karena gw juga entrovert suka banget beropini tapi gw lebih sering beropini dalam hati hahaha oh ya gw jga termasuk orang yang relatively chill, pengin buat blog tapi masih agak bingung juga sih*ehcurhat.
kembali lagi ke awal bahwa naluri manusia ingin mempebaiki sekitar mereka. Menurut gw lu bisa dibilang hijrah, ya dari lu gak pake hijab sekarang alhamdulillah udah pake. Soal mau keliatan ankle atau gak nutup dada atau masih pake jeans itu udah pilihan masing". Hidup itu pilihan pake kerudung apa nggak, lu milih pake kerudung karena tau kewajiban, nah pilihannya bercabang lagi lu mau pake hijab secara kaffah atau nggak yaudah itu urusan ka git dan tuhan. Nitizen salah gak salah sih, mungkin nitizen yang komen islamiyah, tau hukum sebagai muslimah yang baik seperti apa, dan ingin mengajak/mengingatkan ka git menjadi lebih baik juga, cuma kan kuncinya ada di diri masing". Nitizen gak bisa memaksakan kehendak mereka ke kagit. Gw yakin sebagian besar orang islam yang, pacaran tau hukum pacaran(mendekati zina) dilarang dlm alQuran, hukumnya berpakaian sebagai seorang muslimah yang baik gmn, hukumnya berpakaian tapi telanjang. Tapi ya hidup itu pilihan masing", kuncinya ada di diri masing", mau milih yang melanggar ada konsekuensi mau milih yang patuh ada reward dan yang bakal ngerasain konsekuensi dan rewardnya ya masing" juga, kita sebagai muslim tugasnya saling mengingatkan. Maaf kebanyakan ngomongin islamnya. Oh iya menurut aku, itulah resiko jadi public figure, apapun yang dilakukan selalu ada komentar plus minus, kuat-kuat ka git.
Maaf kalo ada salah kata
Hi Kak GIt!
ReplyDeleteYou wouldn't notice this but..y'know, I'm one of your blog's reader who do really love your writings.
menurut gue, tulisan loe kali ini bener-bener BENER!
people label others soooooo easily. satu action yang kita lakuin seakan-akan adalah an action that we did for whole of our life. and it makes us annoyed. I mean, me hehe.
anyway, thanks Kak Git for posting that.
semoga sukses selalu and happy holiday through your job yaa,hehe :D
setuju banget kak. prnah juga aku dikomen temenku. gara2 aku orangnya emang simpel kalo wearing clothes termasuk pake kerudung. aku selalu pake hijab itu yg segi empat dan di suatu acara kan aku pake pashmina atau pake lipstik padahal sebelumnya gak pernah, trus sama temenku diupload momen itu ke fb yg ada aku nya. waktu di sekolah ada temenku yg waktu scrolling timeline fb trus nemu foto itu tadi, dia langsung ngomong ke aku "gak nyangka ya seorang 'alfaini romadhona' pake gini2an segala". lah maksudnya yg boleh pake gitu emang lu doang? atau cuma dewi sandra doang? atau orang2 yg emang dasarnya pantes pake pasmina dari awal? jadi kalo aku yg gak pernah pake pashmina, bikin kalian mau komen mulu apa yang pengen kalian komen. padahal seharusnya kalian ngomong itu harus dipilah dulu, disaring dulu mana yg pantas dikeluarin biar yg denger gak kesel.
ReplyDeleteSemangat menghadapi segala tutuntan netizen kak :v
ReplyDeleteTambahan, untuk orang yang beropini jika Kak Gita sudah berhijrah... It's wrong at all menurutku. Soalnya manusia akan terus berhijrah sepanjang masa hidupnya
Hi Kak Git...
ReplyDeleteMemang, tiada yg lebih indah selain sadar diri... "Aku apa?, Aku siapa?, Aku bagaimana?"
Persetan (peduli setan) dengan omongan orang
"Aku adalah Aku"
Kalo orang liat mungkin seakan sombong, tapi selama yg kita jalani tak bertentangan dengan norma dan ajaran agama... Persetan omongan orang ;)
Sama satu lagi kak Git,
ReplyDeleteAda pepatah arab yang kurang lebih artinya begini...
"Kehidupan ini terlalu pendek untuk kita perpendek dengan percekcokan"
So, anjing menggonggong kafilah berlalu~
Keep smile kak :D
BENER-BENER SUKA BGT SM KAK GIT! KEEP SUPPORT & BE YOUR SELF
ReplyDeletebtw uda baca blog ini dari awal-now, jadi kebayang karakter kak gita gimana, orangnya asik kek nya nih jadi pengen ketemu buat talking2 bakalan banyak ilmu yang aku dapet kaliya kalo bisa semoga aja ya :)
Semangat terus kak gita
ReplyDeleteYa setiap orang pasti punya masalah
anggap aja masalah-masalah itu sebagai training khusus dari Allah untuk mendewasakan kakak dan membuat kakak jadi semakin lebih baik.
Ada salah satu pepatah arab
Man Shabara Zhafira
Siapa yang bersabar dia akan beruntung
tenang aja kak git
di dunia ini pasti ada yang suka dan yang nggak suka
insyaallah yang suka sama kak gita lebih banyak daripada hatersnya
:)
Hallo Kak Gita... FYI nih, walaupun aku termasuk silent reader tapi juga gak mau kelewatan postingan kaka di Blog maupun Vlog lho (hehe)
ReplyDeleteAku setuju banget sama kaka yg terus mencoba jd diri sendiri no matter what ppl say, karena act jd orang lain bikin feel hidup ilang.
Btw aku juga kadang agak annoyed sama labelling itu si kak, apalagi mereka yg cuma conclude it based on social media hhh...
Orang2 yg katanya dr pesantren itu apa iya harus selalu menyinggung islam dalam setiap postingannya? apa salah kalo lebih sering post tentang hal2 yg mereka suka? (oohh God)
Aku kadang bingung juga sama orang2 yg ngasih over reaction gara2 postingan yg mereka pikir tdk seharusnya kita seperti itu. Malah sampe ada yg memutuskan silaturrahmi karena ternyatabkita gak kaya yg mereka kira (what???)
Padahal kan setiap orang juga punya kehidupan lain beside on social media , right? malah kalo buat aku sendiri social media itu yaa,,, buat hiburan aja dan bener kata kakak "Buat ngeluarin unek²".
Jadi sekarang aku jadi tambah santai ngadepin orang2 seperti itu , toh temen2 yg tau the real I am juga fine fine aja kok.
Buat kak Gita I still and will always love U 😊👍
Assalamualaikum Git,
ReplyDeleteSalam kenal gue Dea, gue gak kenal lo gimana aslinya, apa branding lo di medsos sesuai dengan realita atau ngga.
Tapi, banyak tulisan lo yang bikin gue ngangguk2 dan komentar dalem hati "bener juga ya", video lo yang sangat inspiratif, pola pikir lo yang sangat open minded tapi gak kebablasan (tetep pada jalur as a Moslem).
Gue cuma sebagai pembaca, penonton and I wanna say thank you Git untuk semua karya lo, atas kepedulian lo membagikan hal2 bermanfaat yang sangat butuh kerja keras, bikin capek, dan menyita waktu untuk kepuasan netizen like me *hahaha*
Gue juga mau bilang bahwa kerja keras lo berhasil di gue, lo sedikit banyak memberikan impact positif dengan cara gue berpikir, dan menyajikan sudut pandang yang kadang gue gak sekritis itu.
Gue harap dengan lo menjadi influencer jangan lupa menikmati hidup, jangan merasa terkekang, ketika lo yakin yang lo bagikan adalah hal yang pantes dan bermanfaat, just do it. Ketika lo yakin yang lo lakuin di kehidupan sehari - hari gak melanggar nilai, norma, cuma bergaya tomboy, whats wrong with that?
Orang selalu gampang ngejudge even itu judge baik (yang kadang bikin kita merasa gak pantes, "gue gak sebaik itu woi" atau judge buruk yang ternyata berujung fitnah).
Gue gak begitu peduli dgn cara lo berpakaian, cara lo make up or anything tapi hal yang gue suka salah satunya pemikiran lo, dan itu mungkin yang harus tetep dijaga Git, keep positive! Semangat untuk menjadi orang bermanfaat di era digital.
Anw gue mulai dengerin ceramah NAK yang gue tau pertama kali dari lo hahaha ternyata gue berkesimpulan banyak pemikiran lo yang berasal dari point nya NAK. Gue suka banget cara dia berdakwah, membawa Alquran menjadi sangat real di kehidupan nyata, thank you lagi udah memperkenalkan gue dengan NAK Git :)
Kadang ajaran agama belum bisa semuanya langsung dipraktekin, bukan salah agamanya, tapi kita yang masih kalah dengan hawa nafsu, dan step by step menuju kebaikan lebih baik dari stuck di keburukan. So, keep going :)
Nah kangen nih isi yang ginian,ngebuka pikiran orang
ReplyDeletejadi yang kasus persekusi anak kecil di kemarin, pelakunya nangis gk ntar kalo di sidang ???
ReplyDeleteterima kasih ka gita, tetap seperti ini dan memotivasi.
ReplyDeletemau minta sarannya untuk belajar bahasa apakah harus ikut les? maaf jika agak melenceng dari tulisan.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteHallo kak git, selalu specchles kalo uda kaka yg ngomong itu mah. Cuma boleh lah ,sambil ngeliat comment yg sifatnya kritik bisa kita terima, boleh lah kita belajar dikit demi sedikit apa yg belum kita tau, atau bahkan mungkin uda tau cuma belum kita lakukan, kaka uda cantik, pekerja keras, public figure yg banyak digemari orang, intinya gajauh dari sempurna .akan lebih lebih tenang dan bahagia lagi toh kalo kaka belajar yg banyak bgt pahala dan ga nimbulin dosa, ya misal paling rendah makan minum sambil duduk baca basmalah pake tangan kanan. Diterapin kan kaka nya juga ga rugi gitu lo. So, aku sangat ngedukung apapun hal hal positive yg kaka lakuin. Tnx dan sorry kak git. 🌼
ReplyDeletehallo kagit gue baru baca blog lo yg ini, baru kali ini gue ngerasa bgt apa yg lo tulis sama persis kaya gue, gue juga termasuk orang yg baru make rok buat kemana-mana dan pake kerudung yg menutup dada. selama ini sih gue untuk bertahan hidup dengan semua orang yg suka nyinyir gue diemin aja ka, karna kalo gue kebanyakan dengerin orang yg nyinyir gak bakal dapet apaapa, kecuali kalo orang yg emang "nasehatin" gue itu mah beda lagi. keep strong kagit!
ReplyDeleteKa gita sebagai seorang introvert prnh gk sih ngerasa kesepian?
ReplyDeleteGw suka banget sm lo git, meskipun isinya ngomal ngomel tapi enak aja liatnya gitu, ngomel aja kata katanya berkelas banget tapi 😂😂. Oh ya git thx karna lo gw akhirnya terinspirasi buat bikin blog gw sendiri
ReplyDeleteKak git, kalo aku liat ada beberapa komen yg bilang "mungkin maksudnya baik kak, nasehatin kakak, ngingetin kak dan bla bla bla", aku sendiri ga begitu setuju menasehati dengan cara seperti itu. Lalu gimana dengan Tagline "Sesama muslim harus saling mengingatkan/menasehati" ?
ReplyDeletesaya gak suka dikenal, saya suka dibelakang panggung.
ReplyDeletejadi terkenal itu melelahkan ya?
Sukses selalu kak Gitaa❤
ReplyDeleteSukses terus kak Gita❤
ReplyDeleteAssalamu'alaikum sis, baru baca postingan ini. Sebenernya saya bukan follower mbak sih yg mungkin udah baca blog mbak sampe tamat, ngikutin aktivitas mbak dr blog, ig tweet etc.
ReplyDeleteSudah ada Sekitar berapa ratus Support diatas saya, saya sih gk mau Support yg kayak diatas. Krna sebenernya mbak juga bukan membutuhkan Support.
Saya cuma mau bisa ngingetin aja. Ngingetin mbak buat sabar, sabar dan sabar :) kan selama muslim harus bisa saling mengingatkan yekan mbak hrhehe
Oh ya mbak, ada hal yang menurut saya sama sih sama unek" mbak ini. Saya juga punya label alim. Mungkin krna saya anak ustadz. Tapi ya sebenernya saya ya gk alim sesuai yg seharusnya dinamakan alim islami gitu. Waah pengen cerita banyak ini mah sama mbak.
Oh ya mbak, cuma mau ajak discuss aja sih, emang sih mbak nggak ada niatan jadi public figure etc. Tapi bukannya itu sudah menjadi sebuah resiko dimana mbak mutusin buat jadiin dunia maya sebagai diary atau untuk ngungkapin unek"? Kalo dr pandangan saya liat mbak posting ini jadi kayak mbak nggak siap nerima resiko dr apa yg mbak lakuin :(
Dibuat santai aja mbak dengan ulah ibu jari netijen, ambil yang baik hiraukan yg tidak penting. Klo buruk banget ya coba diingetin. Kayak pandangan mbak ttg kewajiban pakek jilbab, mbak kan bilang bodo amat dia pakek apa nggak. Terapin ke label dr netizen ini kak. Bodo amat dia ngasih label mbak kayak apa
Oh ya mbak, saya bukan haters loh. Malah saya seneng sama hal"yg menginspirasi dr mbak. Argumen saya diatas cuma mau sharing aja hehe^^
Sukses terus ya mbak, semangat berkontribusi membangun bangsa. Semoga selalu dalam lindungan Allah. Aamiin Ya Rabbalalamin :))
Assalamu'alaikum sis, baru baca postingan ini. Sebenernya saya bukan follower mbak sih yg mungkin udah baca blog mbak sampe tamat, ngikutin aktivitas mbak dr blog, ig tweet etc.
ReplyDeleteSudah ada Sekitar berapa ratus Support diatas saya, saya sih gk mau Support yg kayak diatas. Krna sebenernya mbak juga bukan membutuhkan Support.
Saya cuma mau bisa ngingetin aja. Ngingetin mbak buat sabar, sabar dan sabar :) kan selama muslim harus bisa saling mengingatkan yekan mbak hrhehe
Oh ya mbak, ada hal yang menurut saya sama sih sama unek" mbak ini. Saya juga punya label alim. Mungkin krna saya anak ustadz. Tapi ya sebenernya saya ya gk alim sesuai yg seharusnya dinamakan alim islami gitu. Waah pengen cerita banyak ini mah sama mbak.
Oh ya mbak, cuma mau ajak discuss aja sih, emang sih mbak nggak ada niatan jadi public figure etc. Tapi bukannya itu sudah menjadi sebuah resiko dimana mbak mutusin buat jadiin dunia maya sebagai diary atau untuk ngungkapin unek"? Kalo dr pandangan saya liat mbak posting ini jadi kayak mbak nggak siap nerima resiko dr apa yg mbak lakuin :(
Dibuat santai aja mbak dengan ulah ibu jari netijen, ambil yang baik hiraukan yg tidak penting. Klo buruk banget ya coba diingetin. Kayak pandangan mbak ttg kewajiban pakek jilbab, mbak kan bilang bodo amat dia pakek apa nggak. Terapin ke label dr netizen ini kak. Bodo amat dia ngasih label mbak kayak apa
Oh ya mbak, saya bukan haters loh. Malah saya seneng sama hal"yg menginspirasi dr mbak. Argumen saya diatas cuma mau sharing aja hehe^^
Sukses terus ya mbak, semangat berkontribusi membangun bangsa. Semoga selalu dalam lindungan Allah. Aamiin Ya Rabbalalamin :))
Kak gittttt.... haloooooo
ReplyDeleteHm ini di post nya kapan, aku komennya kapan.
Aku gak pgn comment tentang post nya kak gita kok. Aku cuman pgn bilang makasih banyak ya, kak gita! Karna kak gita udah banyak bgt menginspirasi aku.
Aku tau pertama kali tau kak gita pas SMA. Pas itu kak gita lg nge post video di youtube tentang kuliah di Jerman. Daannnnnn itu adalah hal yg menarik buat aku kok sangar gtuu.
Mulai dari situ aku nge follow semua sosmed kak gita (youtube, twitter, instagram, blog) yah krn menurutku kakgit ini inspirative bgt.
Oiya kak aku juga ada blog kan (ini gada yg nanya) oke.
Jadi aku sempet buka alamat web tema blog nya kak gita krn aku tertarik sm design blog ini. Dan Alhamdulillah sudah aku design ulang blog ku hehe. Maaf ya kak kl kesannya aku plagiatin design blog kakak.
Big thanks buat semuanya dan tetep jadi creator yg inspirative ya kak💖
Salam dari Surabaya😊
Semoga cepet sembuh ya mbak gita, dan moga bisa menjadi "kifarat" dari semua kesalahan...
ReplyDeletesaya selalu nunggu tulisan dan opini mbak gita, baik itu dari blog, youtube dan berbagai media lainnya..
Thats why kak git aku lebih suka twitter sih jd bisa lebih ngerti pribadi aslinya org kyk gimana lewat pemikiran dan perkataannya. Kalo kyk instagram gitu belum ngejamin sih dan rata rata kan netizen pake instagram cmn buat pamer punya ini itu
ReplyDeleteBukan public figure pun, orang-orang suka ngasih too high expectation tentang orang lain. Aku pernah nulis di memoku kurang lebih hal yg sama. Karena sebel aja, dan pengin bilang "I'm not that good, but I'm okay." cuma bedanya aku gak kepikiran posting hehe. Menurutku postingan ini bukan totally rant kok. Terima kasih sudah jadi diri sendiri!!
ReplyDeletekak , aku udh dr lama follow twitter kakk, tp blm d confirm .. :( :( confirm dong kak @meiranzr namanya ,,, :(
ReplyDeleteSemangat kak, you can't pleasure everyone 😊 but at least you can pleasure your self by being yourself.
ReplyDeleteAku suka banget sama sudut pandangnya kak Gita. Bagiku Kak Gita itu orang yg menginspirasiku di usia pencarian jati diri saat menuju usia dewasa awal ini. Aku merasa bersyukur karena waktu nyari buku secara random, buku Kak Gita menarik perhatianku, terus kepo-kepoin Kak Gita di postingan awal-awalnya di blog itu keren. Aku suka cara kak gita berpikir
ReplyDeleteSabar kak git, memang begitulah resikonya menjadi orang yg cukup terkenal di media sosial...
ReplyDeleteKarena yg komen seperti itu biasanya tempurung...
Harap maklum...
Yang suka comment seperti itu biasanya tempurung...
ReplyDeleteSabar ka gita..
Karena mereka terlalu sayang sama lo, mungkin maksud mereka biar lo jadi pribadi yang lebih baik. Apalagi lo nge-influence orangnya cepet banget kan. Sering dijadiin panutan utk ditiru. Gue pribadi so far yang positif dari lo gue ambil, tapi kalo yang menurut gue negatif ya gausah diikutin. Tanggung jawabnya jadi influencer kaya lo emang gede sih, kak. Kalo kata uncle Ben di spiderman mah: "With great power comes great responsibility" tapi balik lagi sih, lo manusia biasa juga kan, pasti ada kurangnya lah. Ya pokoknya yang terbaik aja buat lo kak. Semangat! :))
ReplyDeleteSabar kak git. ,gue juga pernah kok diposisi yg sma kayak lo...
ReplyDeleteCeritanya hampir sama yang gw alamin soal hijrah dan dakwah. Keep going on, setiap orang punya jalan hijrah dan dakwahnya masing-masing. Dalam definisi indivdual gw, dakwah itu gak melulu soal ceramahin orang dan dengerin ceramah agama berulang-ulang, ketika kita berbuat kebaikan sama orang lain itupun adalah dakwah. So, keep being positive aja.
ReplyDeleteweh, cheers sis!
ReplyDeletesalah satu alasan knp gue ngefans bgt sama kak gita adalah karena ke-boyish-annya kak gita, yet still nunjukkin keanggunan kak gita lewat kecerdasan kak gita gitu
just keep being you kak, people only throw rocks at things that shine~
Setelah gue baca tulisan lo ini kak git, kyknya sifat kita ini hampir sama, pada dasarnya kita org yg ga senang melakukan sesuatu dibawah omongan dan tekanan org lain, gue jg orgnya tomboy, nyablak, acuh dan temperamental, dari dulu suka pake clana mulu dan ga peduli sama penampilan, ortu sama org2 dekat gue suka ngomel kek "pake rok donk" "pake bedak donk" "bljar pake lipstik kek" tp ga ada yg gue anggep sampe mereka uda capek dan berhenti ngomelin. Trs baru2 ini gue mulai mau bedakan, mau pake cream wajah, mau pake rok jg, dan itu krna kesadaran gue sendiri gitu. Oh gue sadar gue emang orgnya sukanya melakukan sesuatu berdasarkan yg ati gue pengen, yg ati gue renungin gitu. Semuanya ngalir gitu aja, justru klo disuruh ngikutin omongan org lain malah ga gue lakuin. Trs dari sebagian sisi gue yg lain mengharamkan ngikutin omongan org lain mungkin krna harga diri, gue merasa kyk klo ngikutin omongan org lain tuh like a.. "kok gue nyenengin dia sih" "sama aja gue ngaku slma ini gue salah donk" gue ada rasa gengsi trsndiri sih klo ngikutin omongan org lain. Jadi gue sebenernya bisa jd lbh baik klo ngikutin kata hati gue tanpa label dr org lain sih
ReplyDeletesabar mbak
ReplyDeleteorang yg sudah hijrah aja gak aman cuy, karena hijrah itu sesuatu hal yg harus dijaga terus, di upgrade terus. Pake kerudung bukan berarti proses hijrah kita selesai.
ReplyDeleteContohnya gue sendiri ye, ngerasa upgrade keimanan gue lebih lambat dari orang-orang yang katanye telat hijrah daripada we, btw udah pake kerudung dr zaman putih-biru. Tapi ilmu gak seberapa dari temen-temen yg emang ngejaga sama ngeupgrade makna hijrah dia.
Minum juga kadang kalau inget sambil duduk, tapi lebihnya suka " ah kali-kali lha, toh yang lihat cuman Allah dan malaikat' zzz...
Hai kak git!
ReplyDeleteKok kayak nya aku ngerti banget gimana rasanya di labelin kayak gitu, terus kemarem aku pernah denger bahkan dari temen ku sendiri mereka nge judge kak gita kayak yang nyebelin gitu, dan aku gasuka kalo dia nge judge yg engga engga..
Posisinya aku sendiri sih selalu postif thinking aja gitu sama orang, so i dont really mind it gitu apapun yang kak gita lakuin, toh itu kan hidupnya kak gita.. tapi menurut kak gita aku salah ga sih always be positif??:(
I am your new follower on Ig anw kak..
ReplyDeletetadinya males follow akun Ig kk, soalle banyakan iklan hahaa
because I think what I need is cerita-cerita kk yang darinya saya bisa ambil pelajaran. That's why I prefer to visit your blog and your youtube..
and as expected so far I get many lessons kak, thanks a lot :)
Kenapa setelah gue nntn vlog kakak dan nntn semua video d youtube kakak tiap hari setelah balik kuliah dan sampe udh gaada lg yg mau d tonton dan aku memutuskan buat liat dan baca2 blog kakak dan itu menginspirasi aku untuk menulis apa yg aku pengen tuangkan ke blog
ReplyDeleteLo keren git 💋
ReplyDeleteKalo menurut aku ni KaGit ya, banyak orang kita yang belum tau prosedur hidup di dunia ini alias gobl*k. Morover it's not a common thing for us to sue people because of the stupid lies that they spread online here in Indonesia. Menurut aku seharusnya kalo emang mau komentarin orang, dia harus jadi komentator pintar yang menganalisis segala hal yang menyangkut orang tersebut sebelum ngomentarin itu orang. Ini malah udah jadi komentator (yang negatif), gak pinter lagi. Bacot dah tuh mulutnya sok wow padahal nyakitin hati. Aduhh, mau didiemin panas, mau diladenin ntar ikutan gobl*k kali.
ReplyDeleteYaudah KaGit, terus isi blognya ya soalnya banyak orang yang akhirnya dengan membaca blognya KaGit gak merasa sendirian lagi hehe :) Thank Youuu!!!
setuju sama mbaknya. semangat kak gita :)
ReplyDeleteapa yang di bilangin kak gita itu kadang ada baiknya kita kalo nggak suja ya berusaha untuk nggak ngomong lansung ke orang nya. bicara baik dalam memberi pendapat. karena yang kita bicarain ini sama kayak kita. cuma beda sikap. jadi , coba intofeksi diri sendiri itu lebih baik ;) semangat kak gita :D
ReplyDeleteBe your self, kak! Banyak orang yang masih bisa terima dikau apa adanya, asek. Fighting! Fighting!
ReplyDeletePertama gue nontonin vlog ka git. Gue tiba-tiba kek orang yg bisa baca pikiran orang gitu lho LOL.jadi gue udah bisa nebak kalo ka gita itu seorang introvert, high tempered dan tomboy. Gue ga pernah tuh ngira ka gita girly ato alim, tapi kalo yg kalem gue sih ekspektasinya begitu. Yhaaa be yourself aja kak jgn pikirin omongan orang, selagi jadi diri sendiri bisa kasih positive vibes buat orang lain lanjutkannnn!
ReplyDeleteAwalnya gk percaya ka Gita punya blog, eh ternyata bener :v
ReplyDeleteGue selalu suka sama apa yang lo tulis baik di blog maupun di ig story, lo selalu ngasih gue inspirasi dan ngajarin gue tentang kedewasaan walaupun secara umur lo muda setaun dari gue. Gue selalu ngiri sama lo, sama hidup lo, pendidikan yang lo dapet, dan hampir semua hal yang ada di diri lo tapi nggak ada di diri gue, tapi rasa iri ini seharusnya jadi motivasi buat gue bahwa di balik setiap kekurangan yang gue punya, siapapun juga bisa jadi orang yang berhasil nggak peduli latar pendidikannya bagaimana atau sepinter apa orang itu, gue nggak mau ngiri lagi tapi lebih kepada lo udah ngasih motivasi hidup buat gue dan gue nggak akan pernah melupakan semua ini seumur hidup gue, makasih ya Git, secara nggak lo sadari lo udah jadi motivasi buat semua orang...
ReplyDeletebye....
ReplyDeleteGak tau kenapa aku malah ngakak2 bacanya. Kak gita orangnya jujur banget, gak pencitraan �� baru nemu orang kayak gini di dunia persosmedan. Tapi aku tetep ngefans padamu kak wkwk. Tetep semangat buat ngeshare hal2 positif ya
ReplyDeleteJujur sekali
ReplyDeleteWow! This is great sis! Untung banget kak Gita bisa speak up soal hal ini. Saya juga ngerasa se-rant dan "bodo amat" with dakwah media sosial. Karena makin ke sini, entahlah kak, agak nge-judge sama pilihan orang lain gitu ya?
ReplyDeleteBut well then, I found that become a freelance is truly hardworking more than photojournalist, 24/7 jalan terus, malem doang baru tidur. Memang betul, harus disantain, dinikmati. Mindfulness, tetap semangat kak!