Stay Hungry

Dikarenakan gue lagi jadi pengangguran (lagi), gue menghabiskan hari-hari gue dengan menonton Masterchef. Jujur gue lebih prefer sama Masterchef Australia ketimbang yang USA.  Kenapa? Abisnya yang USA lebay abis. Nggak jurinya, nggak pesertanya, semuanya lebay. Pertama jurinya, siapa namanya? Gordon Ramsay? Dia lebay parah. Apalagi pas dia di Hell's Kitchen. Kerjaannya ngamuk-ngamuk mulu. Mana aksennya british kan, jadi tambah pusing gue dengernya. Pesertanya juga kayaknya niat banget untuk berkompetisi sampe nggak jarang yang satu throwing other competitors under the bus. Persaingan yang sangat tidak sehat. Mereka harus banyak makan vitamin.

Berbeda dengan orang-orang di US, si peserta Masterchef Australia lebih terlihat selow dan tenang. Mereka pun menganggap saingannya adalah keluarga. Kalau lo sering denger yang USA ngomong "I'm not here to make friends. I'm here to win.", mungkin si Aussie ngomong "I'm so happy that he's going to the next round. So we can stay here a little bit longer and make great food.". Elegan.

Padahal awalnya gue mau ngepost foto makanan yang gue temuin di internet. Tapi jadi melenceng ngomongin Masterchef. Yaiyalah coy. Pendahuluan dulu. Selow...

Di satu episode si Ben, peserta dari Masterchef Aussie masak Kecap Manis Lamb. Guess what? Dia menang hahaha. Juri-jurinya kayak kegirangan gitu makaninnya. Dalem hati gue "Yaelah, ini mah ibaratnya makanan gue sehari-hari. Emang dasar bule biasa makan makanan hambar."

Emang bukan rahasia lagi kalau masakan indonesia itu enak-enak. Bumbunya pas. Kalau masakan india bumbunya kebanyakan, ampe rasanya kadang aneh. Sementara masakan eropa bumbunya kaga jelas. Kayanya di masaknya cuma sama garam-merica doang. Presentasi nya doang yang bagus.

Mari kita bayangin betapa lezatnya masakan-masakan di bawah ini. Untung puasa masih beberapa hari lagi ya.

Gimana? Laper nggak liatnya? Gue tiba-tiba ngidam laksa betawi deket rumah. Enaknya parah, makannya ampe keringetan karena pedes. Biasanya kalo lagi ngidam gini gue cuma bisa menunggu hari esok tiba, karena rasa ingin makan itu akan hilang. Nasib jauh dari kampung halaman, mau makan yang indonesia banget aja susah. Huh.

Anyway, yeah. Kita nggak terbiasa sama rasa yang simple, selalu bold flavour. Di buku-buku resep aja bahan-bahannya banyak bener. Daun ini lah, daun itu lah. Semuanya dimasukin dan voila! Magic.

Sekarang gue mau ngapain ya. Jadi kepingin bikin donat nih. Minggu lalu gagal gitu donat gue. Gara-gara pancinya kepanasan. Alhasil overcooked di luar, undercooked di dalem. Okebye!