Udah
sekitar lima bulan ini gue aktif mengunggah video-video di YouTube. Ini semua
diawali dengan kegerahan gue terhadap vlog-vlog yang lagi ngetrend jaman
sekarang, yang rata-rata isinya bisa dibilang nggak lain dan nggak bukan
hanyalah nongkrong-nongkrong bareng temen dan sesekali mengeluarkan kata kasar.
Kenapa gue bisa gerah? Karena yang nonton banyak dan rata-rata penontonnya adalah
anak sekitar belasan tahun, yang lagi mencari jati diri dan lagi
labil-labilnya. And after watching these vlogs they'll be having this
understanding that "cursing is cool" or nongkrong-nongkrong mulu itu
gaul. Kemudian mereka akan merongrong orang tuanya yang (mungkin) duitnya
pas-pasan buat beliin barang-barang mahal, karena "idola" mereka
punya gaya hidup yang seperti orang kaya. I can go on and on and on. Saban hari
salah satu temen gue bilang, "Yang
gitu-gitu harus kita perangi dengan karya.". I agree 100%. Emang nggak
akan ada habisnya kalo kita cuma complain dan ngeluh tentang how crappy their
videos are, how low the quality of the content is, or how bad they are
influencing the young indonesian teenagers through their lifestyle, karena mereka
akan tetap dengan gaya hidup mereka yang masih kecil terus udah minum alkohol
dan ngerokok, they will still be making that kind of videos and keep earning
money from the ad views on YouTube. Unfortunately your worry isn't their
concern. As I know they're as selfish as they can be. So the least I can do is
membuat video yang sekiranya lebih baik dari segi kualitas dan isi. That's why
I decided to also take part of this whole "vlogging phenomenon". I
want these teenagers to at least have a choice, or at least have comparison. They
can choose what kind of videos they want to watch. Bukan cuma video yang nggak
mendidik, tapi video yang bisa ngasih positive impact ke mereka. Because at the
end of the day penonton berhak untuk dikasih konten yang bermanfaat.
After these months of constantly putting out contents and interacting with the Indonesian viewers, there's something that draws my attention. Bukan cuma content creatornya yang menghasilkan vlog-vlog yang kurang mendidik, tapi ternyata penontonnya juga kurang siap untuk dikasih konten yang mendidik. The people on the internet love to focus on things that don't need to be focused on. Bisa dibilang konten video gue nggak kosong-kosong banget. Ada satu dua hal positif yang gue tawarkan di video gue. Ketika gue mengunduh video tentu aja gue dapet komentar-komentar dari yang nonton. Dan nggak jarang komentar yang gue dapetin malah yang di luar konteks video tersebut. Entah tentang alis gue yang kata mereka kurang tebel atau tentang gue yang kata mereka aneh karena pake baju itu-itu doang, atau bahkan ada beberapa orang yang dengan ignorannya pointing out muka cowok gue yang kata mereka kurang ganteng. Ada sedikit kekecewaan yang gue rasain kalo gue encounter hal-hal seperti ini. Gimana ya, I expect something more from these people. Karena lewat video-video ini gue melempar narasi yang jarang orang gandrungi. Ketika banyak orang lebih memilih untuk ngomongin temennya atau gosipin orang di Instagram, gue "mengajak" mereka untuk ngomongin hal-hal positif dari Jerman, negara yang gue tinggali sekarang, yang mungkin bisa dibandingin sama Indonesia dan mungkin bisa menjadi trigger bagi mereka supaya bisa bikin Indonesia jadi lebih baik. Pernah juga gue ngomongin tentang berkerudung di Jerman dan gimana temen gue dan gue berislam di sini, yang ternyata mengubah pandangan gue terhadap agama gue sendiri. Tapi lagi-lagi respon yang gue dapat cuma seputaran muka gue, tepatnya--yang mereka anggap sebagai--kekurangan dari muka gue. I guess I should've not expected anything in the first place.
Let me start off with one thing I've been questioning the whole time. Bukankah akan terpikir dengan sendirinya ketika kita ingin berbicara sesuatu atau melontarkan isi otak kita, lalu kita bertanya kepada diri sendiri, "Penting nggak sih omongan gue?". Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya, "Kalo gue ngomong gini dia tersinggung nggak, ya?". Lalu muncul pertanyaan lainnya, "Emang harus banget ya dia tau isi otak gue?". Terutama ketika isi dari uneg-uneg yang ingin kita lontarkan itu nggak seberapa atau bahkan sama sekali nggak ada, bukankah thought process-nya akan lebih panjang lagi? Gue pribadi nggak tau kapan dan gimana asal-mulanya. Tapi mungkin ini semua berawal dari budaya orang kita yang seneng gosipin orang lain, yang seneng pointing out kesalahan atau kekurangan orang lain, dan ngelakuin hal tersebut hanya untuk kepuasan diri. Lalu jaman sekarang muncul social media platform di mana kita bisa being totally anonymous commenting on someone's video or photo, yang tentunya makin menggelitik kegemaran kita akan ngejelekin orang. Either destructive or constructive people somehow have this urge of "I must putting my statement out there.". Dan keberanian mereka untuk berbicara hal negatif ke orang lain di sosial media semakin bertambah, karena toh mereka nggak berhadapan langsung sama orang yang dijelek-jelekin. Tapi menurut gue rela cape-cape nonton video orang lain yang nggak mereka kenal, lalu mengevaluasi visualnya dia, terus dilihat mana kurangnya, setelah itu ngetik komentarnya, butuh effort yang gede banget. Of course, for something that useless, giving that much of effort is also useless. Tapi ternyata orang kita rela-rela aja tuh. Selama dapet kepuasan, kenapa nggak?
Sampai detik ini gue masih belom bisa memahami obsesi orang kita terhadap penampilan orang lain. Entah kalo dia cantik, gendut, kurus, alisnya ketebelan, alis ketipisan, hidung gede, telinga caplang. Apapun bisa jadi sasaran. Moreover, what makes they think pointing out someone else's facial feature on the internet is something they're allowed to do? What's with this obsession of telling someone (you don't know), "Dude, your eyebrows are too thin.", "Your nose is huge.", "Why did you draw you eyebrows that thick? They don't look natural.". Padahal si orang yang mereka ribetin ini fine-fine aja sama mukanya dia. Gue cuma bisa berharap, kalo orang kita kelak bisa lebih kritis dalam ngelakuin semua hal. Kritis dalam hal-hal yang mereka lakuin dan lebih memilih untuk mengerjakan hal yang berfaedah. Gue juga masih punya harapan, kalo orang kita nantinya tidak terlalu fokus ke penampilan luar dan lebih fokus ke kepribadian dan isi otak orang, siapapun itu. Because at the end of the day penampilan itu cuma yang kita liat pake mata, sementara isi dan esensi itu dua hal yang utama. Karena menurut gue pribadi budaya ini akan makin kompleks kalo dibiarin terus-terusan. Akan makin terpaku di dalam mindset orang kita kalau appearance itu lebih penting, looking good in front of others dan pencitraan lebih penting, lalu kita jadi kelewatan poin penting yang beneran penting, kayak yang gue bilang tadi. Korea contohnya. Hampir semua cewek operasi plastik. Kelopak matanya digedein lah, hidungnya dibikin mancung, atau rahangnya lah dipotong. Gara-gara apa? Gara-gara social pressure-nya gede. Semua orang constantly judging each others' appearance. Ada standard of beauty yang terlalu ekstrim di negara itu yang bikin mindset orang-orang jadi rusak. Iya, gue bilang mindset kayak gitu rusak. Karena itu bisa bikin kita lupa kalo yang paling penting itu gimana kita menjadi individu yang baik, yang memperlakukan orang lain dengan baik, yang berkelakuan baik, dan yang menyebarkan hal-hal baik.
After these months of constantly putting out contents and interacting with the Indonesian viewers, there's something that draws my attention. Bukan cuma content creatornya yang menghasilkan vlog-vlog yang kurang mendidik, tapi ternyata penontonnya juga kurang siap untuk dikasih konten yang mendidik. The people on the internet love to focus on things that don't need to be focused on. Bisa dibilang konten video gue nggak kosong-kosong banget. Ada satu dua hal positif yang gue tawarkan di video gue. Ketika gue mengunduh video tentu aja gue dapet komentar-komentar dari yang nonton. Dan nggak jarang komentar yang gue dapetin malah yang di luar konteks video tersebut. Entah tentang alis gue yang kata mereka kurang tebel atau tentang gue yang kata mereka aneh karena pake baju itu-itu doang, atau bahkan ada beberapa orang yang dengan ignorannya pointing out muka cowok gue yang kata mereka kurang ganteng. Ada sedikit kekecewaan yang gue rasain kalo gue encounter hal-hal seperti ini. Gimana ya, I expect something more from these people. Karena lewat video-video ini gue melempar narasi yang jarang orang gandrungi. Ketika banyak orang lebih memilih untuk ngomongin temennya atau gosipin orang di Instagram, gue "mengajak" mereka untuk ngomongin hal-hal positif dari Jerman, negara yang gue tinggali sekarang, yang mungkin bisa dibandingin sama Indonesia dan mungkin bisa menjadi trigger bagi mereka supaya bisa bikin Indonesia jadi lebih baik. Pernah juga gue ngomongin tentang berkerudung di Jerman dan gimana temen gue dan gue berislam di sini, yang ternyata mengubah pandangan gue terhadap agama gue sendiri. Tapi lagi-lagi respon yang gue dapat cuma seputaran muka gue, tepatnya--yang mereka anggap sebagai--kekurangan dari muka gue. I guess I should've not expected anything in the first place.
Let me start off with one thing I've been questioning the whole time. Bukankah akan terpikir dengan sendirinya ketika kita ingin berbicara sesuatu atau melontarkan isi otak kita, lalu kita bertanya kepada diri sendiri, "Penting nggak sih omongan gue?". Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya, "Kalo gue ngomong gini dia tersinggung nggak, ya?". Lalu muncul pertanyaan lainnya, "Emang harus banget ya dia tau isi otak gue?". Terutama ketika isi dari uneg-uneg yang ingin kita lontarkan itu nggak seberapa atau bahkan sama sekali nggak ada, bukankah thought process-nya akan lebih panjang lagi? Gue pribadi nggak tau kapan dan gimana asal-mulanya. Tapi mungkin ini semua berawal dari budaya orang kita yang seneng gosipin orang lain, yang seneng pointing out kesalahan atau kekurangan orang lain, dan ngelakuin hal tersebut hanya untuk kepuasan diri. Lalu jaman sekarang muncul social media platform di mana kita bisa being totally anonymous commenting on someone's video or photo, yang tentunya makin menggelitik kegemaran kita akan ngejelekin orang. Either destructive or constructive people somehow have this urge of "I must putting my statement out there.". Dan keberanian mereka untuk berbicara hal negatif ke orang lain di sosial media semakin bertambah, karena toh mereka nggak berhadapan langsung sama orang yang dijelek-jelekin. Tapi menurut gue rela cape-cape nonton video orang lain yang nggak mereka kenal, lalu mengevaluasi visualnya dia, terus dilihat mana kurangnya, setelah itu ngetik komentarnya, butuh effort yang gede banget. Of course, for something that useless, giving that much of effort is also useless. Tapi ternyata orang kita rela-rela aja tuh. Selama dapet kepuasan, kenapa nggak?
Sampai detik ini gue masih belom bisa memahami obsesi orang kita terhadap penampilan orang lain. Entah kalo dia cantik, gendut, kurus, alisnya ketebelan, alis ketipisan, hidung gede, telinga caplang. Apapun bisa jadi sasaran. Moreover, what makes they think pointing out someone else's facial feature on the internet is something they're allowed to do? What's with this obsession of telling someone (you don't know), "Dude, your eyebrows are too thin.", "Your nose is huge.", "Why did you draw you eyebrows that thick? They don't look natural.". Padahal si orang yang mereka ribetin ini fine-fine aja sama mukanya dia. Gue cuma bisa berharap, kalo orang kita kelak bisa lebih kritis dalam ngelakuin semua hal. Kritis dalam hal-hal yang mereka lakuin dan lebih memilih untuk mengerjakan hal yang berfaedah. Gue juga masih punya harapan, kalo orang kita nantinya tidak terlalu fokus ke penampilan luar dan lebih fokus ke kepribadian dan isi otak orang, siapapun itu. Because at the end of the day penampilan itu cuma yang kita liat pake mata, sementara isi dan esensi itu dua hal yang utama. Karena menurut gue pribadi budaya ini akan makin kompleks kalo dibiarin terus-terusan. Akan makin terpaku di dalam mindset orang kita kalau appearance itu lebih penting, looking good in front of others dan pencitraan lebih penting, lalu kita jadi kelewatan poin penting yang beneran penting, kayak yang gue bilang tadi. Korea contohnya. Hampir semua cewek operasi plastik. Kelopak matanya digedein lah, hidungnya dibikin mancung, atau rahangnya lah dipotong. Gara-gara apa? Gara-gara social pressure-nya gede. Semua orang constantly judging each others' appearance. Ada standard of beauty yang terlalu ekstrim di negara itu yang bikin mindset orang-orang jadi rusak. Iya, gue bilang mindset kayak gitu rusak. Karena itu bisa bikin kita lupa kalo yang paling penting itu gimana kita menjadi individu yang baik, yang memperlakukan orang lain dengan baik, yang berkelakuan baik, dan yang menyebarkan hal-hal baik.
Halo git.. nice blog
ReplyDeleteSetuju kak. banyak banget orang buat vlog sekarang isinya ga ada, dan cuman karna cuman pengen menghasilkan pundi" aja kak. kalo dengerin omongan orang terus dalam hidup ga ada habisnya kak, Semangat ngevlog terus ya kak...
ReplyDeleteAssalamualaikum wr wb.
ReplyDeletehai gita, salam kenal.
kita seumuran, tapi beda nasib. hehe
nasib saya masih berada di daerah sedangkan kamu sudah di negara orang.
no problem lah, point nya bukan itu. hehe
saya salah 1 orang yg tertarik dg vlog dan blog km karena pemikiran km, kisah hijrah spiritual dan etos belajar kamu.
maju terus ya..
saya jg sekarang sedang berjuang merubah pola pikir anak-anak muda yg hedon dan "cekak" a.k.a semua dilakuin aja asal lg in, g mikir kedepan nya gmana melalui wadah komunitas dan karier saya (sebagai guru)
Thanks for ur usefull video
semoga video kamu dan kamu bisa jadi lebih baik dari kemarin.
khoirunnas anfauhum linnas
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lain nya.
Waalaikumsalam,
Deletesiapa tau kamu tinggal di Indonesia lebih banyak berkahnya ketimbang kalau kamu tinggal di negara orang.
Pokoknya semangat terus ya! Apapun yang kamu lakukan buat mu dan buat komunitas mu semoga bawa berkah buat bersama
Eta pisan teh, sama "kebiasaan" buruk bangsa kita yang semakin kesini semakin menjadi-jadi...
ReplyDeleteSepemikiran kak git. I'm wondering too.
ReplyDeleteSemangat bikin konten bagusnya ya di youtube.
#TeamBlogger
Hai Gita, salam kenal. Usia kamu mgkn 1 dekade lebih muda dr sy. Tp kamu sudah menginspirasi sy. Sy byk bljr dr kamu. Sy senang masih ada anak muda yg punya pemikiran dan kesadaran seperti kamu.. utk mengisi waktu dgn hal2 yg berguna.. dan fokus ke hal2 yg bermanfaat.
ReplyDeletehai kak gita.. Semangat terus ya menyelesaikan pendidikan di German. dan semangat terus untuk memberikan contoh dan inspirasi posistifnya di Vlog and blognya.. Salam kenal
ReplyDeleteKak Gita aku setuju banget sama tulisan ini... Dunia sosmed itu kejam laknat, mereka cuma mau liat apa yang menurut mereka bagus, keren, sempurna, dll padahal ada hal lain lebih bermutu.
ReplyDeleteSedih sama anak muda bangsa kita. Semoga mereka bisa sadar dan lebih mengedepankan prestasi dibanding penampilan.
Semangat terus ya Kak dalam menjalani proses mengubah Indonesia menjadi yang lebih baik. Its evident that we still have a long way to go and surely you have encountered a few points during this where you're so disappointed and might be on the edge of giving up, but stopping will only prolong the process even more. Turn the other cheek for those who try to bring you down, kill them with kindness (lol kaya lagunya selgom), take the high road, and keep inspiring us :)
ReplyDeleteSemangat terus ya Kak dalam menjalani proses mengubah Indonesia menjadi yang lebih baik. Its evident that we still have a long way to go and surely you have encountered a few points during this where you're so disappointed and might be on the edge of giving up, but stopping will only prolong the process even more. Turn the other cheek for those who try to bring you down, kill them with kindness (lol kaya lagunya selgom), take the high road, and keep inspiring us :)
ReplyDeletethank you for your encouraging words, Aisha!
DeleteMenurut gue itu emang resikonya sih punya konten Vlog di youtube. Lo ngerekam diri lo sendiri, kebiasaan lo yang siap dikomentari orang yang ngeliat. Lo nggak bisa ngelak. Apalagi konten daily Vlog sekarang lagi booming-boomingnya. Bahkan artis tv pun juga ikut - ikutan bikin. Otomatis para netizen awam yang kebetulan punya akun youtube bakalan ada aja gitu yang nge-judge. Dan hasrat mereka untuk nge-judge itu tersalurkan karena adanya kolom komentar, Git. Beda halnya kalo di tv, nggak ada kolom komentar nya :v haha.
ReplyDeleteGue juga youtuber, sih. Cuman masih main aman aja kayak bikin konten tutorial desain. Dan di situ nggak ada orang nge-judge muka gue. Yaiyalah -_-
I'm your subscriber. Terus bikin konten yang mendidik, Git. Dan semoga bisa berdampak positif buat cabe-cabean dan terong-terongan yang liat video lo. Merdeka!
Iya bener. Sebenernya apapun yang kita lakuin harus dipikirkan dulu mateng-mateng baik buruknya. Seperti ngomen hal yang irrelevant di video orang gitu misalnya. Walaupun ada kolom komentar dan gadget + internet yang mereka pake buat nonton videonya juga mereka beli dengan duit pribadi, cuma itu semua nggak bisa menjustifikasi hal-hal nganeh yang beberapa netizen lakukan di Internet wkwk.
DeleteTapi gw paham kok maksud lo
Tulisan Lo inspiring banget kak gitt. Emang zaman sekarang ini lebih mengedepankan penampilan, kalo muka jelek langsung di judge terutama di sosmed. Padahal Tuhan tidak memandang rupa melainkan amal kita. Hehe
ReplyDeleteSemoga mereka2 di berikan hidayah untuk tidak salah fokus lagi. Aamiiinn
Terus berjuang kak git !
padahal yang punya muka sering kali nggak merasa mereka jelek. Kenapa orang lain yang ribet, ya? Hmm
DeleteHalo kak gita! salam kenal:) aku udah follow kak gita rada lama di instagram, dan baru sempet subscribe+nonton vlognya semingguan ini. Hasilnya.... aku rada nyesel sih kenapa enggak nonton vlog kak gita dari lama. Kontennya keren-keren menurut aku, apalagi yang ngebahas tentang Jerman bikin aku sadar kalo kamu banyak ngeluh sekarang gimana kamu mau naik level yang lebih tinggi kaya dunia perkuliahan?
ReplyDeleteSoal tulisan ini, aku setuju banget nih sama kak gita. Ada banyak remaja yang bener-bener harus diperangi dengan karya! Dan itu tanggung jawab kita semua buat ngelurusin sudut pandang mereka yang belok-belok gak karuan. Hehe anyway sukses terus ya kak! You spread such a positivity, keep it up kak:)
Terima kasih banyak yaa Atsilah :)
DeleteHalo Gita. Aku baru pertama kali nonton video km kemarin yg tentang kuliah di Jerman. Aku suka sm pandangan kamu soal jalani kesulitan2 yg kamu hadapi. Kita mungkin cewe yg setipe. Salam kenal, next time aku bakal komen di video km den :D
ReplyDeletegit gua tau lo udah 4 tahun yang lalu jaman lo masih di soundcloud, suka banget dulu sama suara lo. gua gatau kalo lo punya sosmed lain dan baru minggu kemaren gua ga sengaja nemu youtube lo dan lgsg nonton semuanya. bener bener menarik, makin kepo gua sama lo gua kepo semua likes lo di askfm, makin menarik buat di baca. karna gua anak sosiologi gua mengkaji semua yang gua kepoin ke lo buat jadi tugas kuliah. lo bener bener interesting banget menurut gua. seminggu gua ngeobservasi lo askfm, youtube, comment2 youtube lo sampe gua nemu link ini http://banguntidurkuterusmandi.blogspot.co.id/2009/10/abang-gita-my-best-rmm-cupmuah.html haha. walaupun di media lo nunjukin 10% tentang asli lo, gua bisa nyimpul semua sifat lo.
ReplyDeletesebenernya gua punya banyak pertanyaan di otak gua tentang lo yang pengen gua kaji lebih dalem lagi sih, tapi mungkin belum bisa. semoga kapan kapan kita bisa ketemu deh
sukses dunia akhirat and be a good girl! btw lo cocok buat di jadiin rolemodel buat anak jaman skrgh haha
creepy :0
DeleteHi Gita, Kamu bener banget deh kalo sekarang ini kebanyakan orang2 suka komentarin yang bukan kontennya dan malah hal yang bisa dilihat secara fisik plus cari negatifnya. Bingung sama orang2 ini sebenernya mereka ini maunya apa. Tetep semangat ya dan ga usah pikirin pendapat orang, kalau kamu nyaman sama apa yang kamu sampaikan, just do it.
ReplyDeletehai git.
ReplyDeletesaya salah satu org yg nyasar dan nemu vlog kamu git. lupa gimana awalnya, akhirnya jadi keranjingan selalu nunggu vlog kamu. saya suka kamu ceplas ceplos straight to the point di vlog dan blog,, apa yg kamu ceritain itu jujur and it's inspired me a lot. yes somehow you inspire me. ngeliat cerita kamu di jerman, bikin saya jadi rajin nambah ilmu, pengen jadi pribadi yg lebih baik, pengen beragama lebih baik. seorang gita savitri yg punya banyak kelebihan, tapi ya kamu tetap kamu di mata sahabat, pacar, keluarga kamu, ga perna berlebihan, selalu bicara kayak biasa aja.
kalo ada yg komen negatif di vlog/blog kamu, kamu harus inget bahwa paling ngga ada 1 orang yg terinspirasi dari video dan cerita yg kamu buat, yg ngebuat org ini dpt manfaat positif dari karya2 kamu.
jadi, thx a lot git, tetep semangat berkarya.
maaf ya random tulisannya, tpi mudah2an kalo kamu baca ini ngebuat kamu senyum2 sendiri liat komenan ini. it's a good day to start git. :)
Tulisanmu yang random ini berarti banget buat ku, Dita. Makasih ya :)
Deletehai git.
ReplyDeletesaya salah satu org yg nyasar dan nemu vlog kamu git. lupa gimana awalnya, akhirnya jadi keranjingan selalu nunggu vlog kamu. saya suka kamu ceplas ceplos straight to the point di vlog dan blog,, apa yg kamu ceritain itu jujur and it's inspired me a lot. yes somehow you inspire me. ngeliat cerita kamu di jerman, bikin saya jadi rajin nambah ilmu, pengen jadi pribadi yg lebih baik, pengen beragama lebih baik. seorang gita savitri yg punya banyak kelebihan, tapi ya kamu tetap kamu di mata sahabat, pacar, keluarga kamu, ga perna berlebihan, selalu bicara kayak biasa aja.
kalo ada yg komen negatif di vlog/blog kamu, kamu harus inget bahwa paling ngga ada 1 orang yg terinspirasi dari video dan cerita yg kamu buat, yg ngebuat org ini dpt manfaat positif dari karya2 kamu.
jadi, thx a lot git, tetep semangat berkarya.
maaf ya random tulisannya, tpi mudah2an kalo kamu baca ini ngebuat kamu senyum2 sendiri liat komenan ini. it's a good day to start git. :)
Hai kak gita.
ReplyDeleteSaya ngikutin terus vlog kk, terutama mengenai edisi tentang jerman. Benar-benar inspiratif. Pikiran jadi terbuka kalo kata saya. Saya liatnya semacam dapat game baru yang mendidik di sela-sela fenomena pokemon yang merajalela :D
Semangat terus kak gita :D
Semoga selalu menginspirasi ^^
화이팅 !!
halo kak gita.
ReplyDeleteaku suka vlog kakak, seru aja gitu liat orang-orang indo di jerman.
kalau vlogger yg videonya nongkrong2 aja mah, aku gak nonton karna aku bukan anak yg suka nongkrok, hehe.
pas aku nonton vlog kk yg tentang jerman ft. paul aku tiba2 kepikiran, lucu kali ya bisa mikirin apa2 sendiri, ini itu sendiri. vlog kakak secara tdk langsung memotivasi aku utk lebih mandiri lagi. ttp bikin vlog ya kak! seru liatnya :))
HAIIII GITTT gue baru nemu nemu blog lo nihh
ReplyDeletejujur lo inspirasi gue banget untuk menjadi orang yang lebih maju ke depannya.
LOVE YOU
DeleteAssalamualaikum Ka Gita, first impression pas liat Ka Gita waktu di Youtube aku kira bukan orang Indonesia , hehe.tapi,aku penasaran dan akhirnya lihat salah satu video kaka yang tentang kuliah di Jerman . sebelum nonton vlog ka gita, jujur ,aku termasuk remaja Indonesia yang rada kepo sama vlog-vlog seleb Indo ,trus anak-anak eksis kaya awkarin gitu-gitu,aku penasaran sama kehidupan mereka. trus aku isenglah mampir ke vlognya ka gita DAN AKU KAGET ternyata ada orang Indonesia dan tinggal di Jerman tapi masih peduli sama negaranya,jarang banget ada orang kayak kaka, yang mau mikirin nasib bangsa karena generasi-generasi nya udh rusak moralnya. pikiran aku bener-bener terbuka saat itu. aku langsung mikir buat apa kita ngebuang-buang kuota demi liat vlog yang sebenrnya secara nggak sadar bikin kita nggak pinter,cuma mau liat ke-hedon-an mereka dan akhirnya bikin kita ingin seperti mereka dengan keadaan secara finansial yang nggak memungkinkan namun dipaksakan. aku nyesel nggak kenal ka gita dari dulu lewat vlognya,blognya dan sosmed lainnya. aku berharap remaja-remaja di Indonesia bisa liat video ka gita, dan menginspirasi mereka bahwa life is too short buat ngamatin org-org ga jelas kayak awkarin terutama konten videonya. ka gita bener-bener org yang apa adanya dan ga neko-neko . inilah yang patut dicontoh dari generasi di Indonesia yang kebanyakan cuma mikirin soal penampilan,dandan,baju bagus ,hang-out , minum-minum kopi cantik doang .sekali lagi MAKASIH BANYAK KA GITA udah totally inspiring me and other teenagers . sayangnya,fans-fans awkarin lebih banyak ya ka.hahaha
ReplyDeleteaku gak tau sih ka gita baca komen ini atau nggak, berharap dibaca apalagi dibales hheee.
Assalamualaikum Wr.Wb. Hy kak Gita, tulisan kakak inspring banget, dari awal aku ngikutin kakak di ig sampai aku dapet video di youtube dan sampai dapet blog kak Gita. semoga kakak sukses dan selalu dalam lindungi ALLAH SWT. Aku tunggu tulisan terbaru kakak,salam manis dan hangat dari indonesia. :)
ReplyDeleteaku setuju dengan pendapat kamu. Bukan hanya remaja di indonesia tapi di malaysia sendiri pun begitu juga.
ReplyDeletehuhu bener! Tapi sayangnya, belum semua mikir kyk Kak Gita. Komentar terhadap fisik seseorang bikin kita ngerasa ga diterima, padahal niat awal 'bergabung' bukan buat dikomentarin fisiknya:<
ReplyDeleteGw juga eneg liat vlog anakmuda yg penuh sumpah serapah kyk yg lu maksud Git..
ReplyDeleteYg lucunya si empunya vlog tsb dijadiin narasumber di berbagai macam acara,, majalah, radio,, aneh banget Indonesiaku ini
Aloha kak gitt
ReplyDeleteIni komen ke-2 gw kak :D
Btw gw salut dan merasa bersyukur bgt kak, lo mau berbagi snippet of ur life di Jerman :D trus lo mendedikasikan video2 lo utk menekan konten video yg kebanyakan basis kagak bermanfaat :|
Thanks.. Thankyou so much kak gitt
Gw,,Gea,, support lo kak. Eksis terus y kak git,, moga2 kt bisa ketemu di lain waktu :) :D
Mungkin mereka speechless dengan isi blog lu, dan mereka berfikir "seengganya ada sesuatu yang gw komentarin". mungkin maksud mereka ga serius, karena ga semua orang suka komen serius-serius di post post yang serius meski mereka bener-bener tertarik, mungkin mereka hanya intermezo, mungkin lain kali bisa lu bales komen-komen yang gagal fokus but not humiliation words dengan candaan dan buat post post lu berisi komen-komen yang flexible (terbuka buat yang ga terlalu serius).
ReplyDeleteloh mbak saya baca tulisan ini sam perisi di kolom pembaca di jawa post.
ReplyDeleteIsi blog dan vlog ka gita sangat menginspirasi. Cara ngomong dan mindsetnya ka gita aku suka sekali :) bahkan vlog ka gita yang isinya jalan jalan ko kaya akunya yang kegirangan.
ReplyDeletekarena sering nonton vlog ka gita, aku ngerasa jadi lebih pede dan berani buat ngomong saat presentasi atau diskusi di kampus.
pokonya jangan pernah bosen buat posting id, ngeblog, dan ngevlog. makasih dan semangat terus ka gita!
ヾ(*´∀`*)ノ
Setelah baca tulisan ini, saya cukup tenang, karena masih ada generasi yang fokus sama masa depannya Indonesia. Salam dari Jogja kak git!
ReplyDeleteMungkin saya hanya bisa jadi pembaca. Butuh orang kaya kakak buat ganti pola fikir kita atau kasi pengarah gimana caranya buat ngedidik mental anak negeri. Dan termasuk saya sendiri. Sharing info global dr kakak sangat bermanfaat. Makasi��
ReplyDeleteI have no other choice but to agree buat semuaaaa kalimat yang kamu tulis di atas itu Git. I've always wondered why and how those people came to conclusion to finally post such rude and thoughtless comments on other people media, which is tadaa! you mentioned every details here and guess how much I love this post. Mereka pernah mikir ga sih, gimana perasaan yang punya media kalau baca komennya?
ReplyDeleteBukankah akan terpikir dengan sendirinya ketika kita ingin berbicara sesuatu atau melontarkan isi otak kita, lalu kita bertanya kepada diri sendiri, "Penting nggak sih omongan gue?". Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya, "Kalo gue ngomong gini dia tersinggung nggak, ya?". Lalu muncul pertanyaan lainnya, "Emang harus banget ya dia tau isi otak gue?". -----> I second that.
I just came across your blog and this is the second post i read btw. And I love your vlog so much.
Keep inspiring Git! :)
Haloo Gita..
ReplyDeleteGw telat bgt baru nemu vlog kyk yg lo buat. Gw suka bgt sama cara bicara lo yg apa adanya dan straight to the point. Dalam beberapa hal gw mirip seperti kepribadian lo yg sampai skrg gw msh berusaha untuk memperbaikinya. Anyway.. Gw bantu doain semoga visi misi lo untuk mengubah pandangan remaja2 Indonesia ttg vlog yg isinya ga melulu ttg hidup mewah & gaya pacaran, bisa berhasil dan membawa manfaat yaa.. Keep inspiring. Semangaatt!!!
dan semoga suatu hari kita bisa ketemu :)
Hai kak Gita, salam kenal
ReplyDeleteaku uwi, orang yang ga sengaja nyasar liat video kakak nyanyi diiringi musik angklung. Dari situ aku nemuin vlog kakak
asiik kak vlognya, you're so inspiring to me kak :)
aku tunggu vlog dan blog kakak berikutnya :)
halo gita salam kenal aku dinda... tau kamu gara2 searching di youtube tentang JJY yg di 2D1N hihiihi eh malah nemu vlog km nya juga dan aku suka banget ama vlog km karena emang ada isinya gak kaya yg vlogger2 lagi kekinian itu *elus dada*
ReplyDeletesejujurnya aku ga kekinian banget dan sering ketinggalan info cuma orang2 disekitar aku kayaknya kok update2 banget sama banyak hal yang sbenernya ga penting2 banget buat diketahui hihihih termasuk fenomena vlogger atau selebgram yg marak n bikin lagu itu :(
mau gak mau jadi ikutan mikir karena aku punya anak perempuan umurnya 3,5 tahun yang sering minta bukain yutup buat liat mickey mouse atau Hi5 dora dkk gimana coba kalo nanti dia umur 16 tahun pada jaman nya bakalaan jadi jaman macam apa secara 2016 ini aja udah kaya bgitu modelnya huhuhuhuhuh
seneng banget gita punya pemikiran yg bagus tentang memerangi hal tsb ahhh pokoknya aku nge fans :* btw aku udah subscribe loh hahhaha semoga terus berkarya yah gita dan selalu tercapai cita dan asa nya happy always :)
halo gita salam kenal aku dinda tau kamu gara2 searching di youtube tentang JJY yg di 2D1N hihiihi eh malah nemu vlog km nya juga dan aku suka banget ama vlog km karena emang ada isinya gak kaya yg vlogger2 lagi kekinian itu *elus dada*
ReplyDeletesejujurnya aku ga kekinian banget dan sering ketinggalan info cuma orang2 disekitar aku kayaknya kok update2 banget sama banyak hal yang sbenernya ga penting2 banget buat diketahui hihihih termasuk fenomena vlogger atau selebgram yg marak n bikin lagu itu :(
mau gak mau jadi ikutan mikir karena aku punya anak perempuan umurnya 3,5 tahun yang sering minta bukain yutup buat liat mickey mouse atau Hi5 dora dkk gimana coba kalo nanti dia umur 16 tahun pada jaman nya bakalaan jadi jaman macam apa secara 2016 ini aja udah kaya bgitu modelnya huhuhuhuhuh
seneng banget gita punya pemikiran yg bagus tentang memerangi hal tsb ahhh pokoknya aku nge fans :* btw aku udah subscribe loh hahhaha semoga terus berkarya yah gita dan selalu tercapai cita dan asa nya happy always :)
xoxo
0nc3inabluemoon.wordpress.com
Yeah, i do totally agree with you Git. Judge less, appreciate more. :)
ReplyDeleteHai Gita... Aku baru sebulanan ini deh nontonin videonya Gita. I'm one of your fans. Temang Git, aku ga pernah nilai bentukan muka kamu dan baju kamu apa, gw suka gaya lo, gw suka pemikiran lo, etos kerja lo dan juga temen temen lo di jerman sana. Video lo bikin impian gw buat sekolah lagi jadi tumbuh lagi. Tetep berkarya ya. Bikin konten konten yang bagus. Bosen liat vlog blog yang isinya itu-itu aja.
ReplyDeleteBtw salah satu video lo yang lagi ngobrol sama Danu tentang gimana Jerman merubah diri lo, itu salah satu yang juara. Gw sebagai orang yg udah kerja ngerasa tertanpar. Apa yang udah gw kasih buat negara gw? Sedangkan gw hanyalah salah satu manusia selfish yg cuma mikirin gw, keluarga gw, besok ato bulan depan masih bisa makan ga ya???
Halo kak gitaa aku sukaa banget nonton video di youtube chanel nya ka gita, itu beneran inspiring banget kak sampe bisa di bilang aku fans nya kamu..aku tuh jadi pengennn bgt ketemu kamu
ReplyDeleteHalo kak gitaa aku sukaa banget nonton video di youtube chanel nya ka gita, itu beneran inspiring banget kak sampe bisa di bilang aku fans nya kamu..aku tuh jadi pengennn bgt ketemu kamu
ReplyDeleteHai adek, aku jg salah satu orang nyasar yg lg iseng liat youtube dan suka liat gaya kamu. Trus pas liat akunmu dan liat klo jago nyanyi juga wuidihhh paket komplit. Trus baru aja iseng nyari nama kamu di google muncullah blog ini dan makin suka. Ok, aku subscribe deh YouTube nya. Keep up your good work dek....
ReplyDeleteHaii git, salam kenal. Aku setuju sama yang kamu bilang "mindset". Segimanapjn cara kita merubah dunia kalo ternyata mindsetnya orang kita ngga berubah maka hal tersebut akan jadi sia-sia. Yang bisa kita lakuin cuma berusaha melakukan hal yang baik dan berharap bahwa masih ada orang waras yang mikir bahwa hidup ini ngga seputar kebahagiaan mereka tapi juga kenyamanan dan kebahagiaan orang lain. Selamat berkarya dan selalu menginspirasi.
ReplyDeleteAssalamu'alaikum Mbak gita.
ReplyDeleteBaru nemu blognya Mbak gita dan kesan pertama saya sama seperti pertama saya lihat vlog Mbak gita. Menginspirasi banget Mbak, membuat saya tau tentang jerman , negara yang Mbak gita tinggali sekarang.apalagi yang vlog sama temen temennya Mbak gita tentang jerman itu.
Sukses selalu Mbak gita :))
Hai ka gita
ReplyDeleteDr awal liat vlog ka gita aku udh cinta bgt.Hehe.Krna vlog yg ka gita buat itu sangat berbeda dan inspiratif bagi penghilatnya.Beda sm vlog2 yg kebanyakan saat ini yg isinya hampir 90% ga ada possitif nya dan ga bs menggugah para penglihatnya buat merubah pola hidup yg baik.Aku setuju bgt sm pendapat ka gita tentang isi vlog itu hrs bernilai positif seengganya sedikit (dan mungkin jika bs isi vlog nya semua bernilai positif). agar bs jd cerminan untuk lbh baik buat kedepannya.Karna nasib bangsa kt kedepannya akan di tentukan oleh generasi pemuda masa kini.Oh iya aku jg mau ngucapin makasih buat ka gita yg udh jd inspirasi buat aku.Skrng aku jd mau lbh aktif di organisasi,pgn ikut berkontribusi sana sini.Dan ingin lbh mengisi kegiatan selama kuliah dgn hal yg positif.Hehe
Semangat dan sukses buat kim ji won nya indonesia (ka gitasav)
Aku kagum banget deh sama ka gita, dari pola fikir kak gita, cara ka gita menyampaikan sesuatu itu pas banget tanpa harus menyakiti orang lain. Bangga indonesia masih punya pemuda pemudi yang mau bertanggung jawab penuh kepada negaranya.. aku suka semua video yang kak gita upload ke youtube, keren nambah wawasan banget.. sukses ya ka, dan terus menginspirasi😊
ReplyDeleteThis what im looking for. Gimana sih seharusnya masa muda itu diisi dengan positive thing. Bukan cuma ngabisin waktu untuk useless thing, but the thing for future
ReplyDeleteHai, Kak Gita!
ReplyDeleteUdh sering bgt liat foto k Gita di explore IG aku tp ga pernah tertarik buat kepoin kakak lbh jauh karena dulu aku mikirnya kakak cuma perempuan yg kebetulan tinggal di luar negeri, sering foto2 endorse pose2 cantik dan -sorry to say- cenderung 'tanpa isi' kayak hijabers selebgram indo kebanyakan.
Tapi ternyata......aku salah! Baru semalem nonton vlog kak Gita dan hari ini stalking blog kak Gita dan ternyata kak Gita sangat jauh dari yg ada di bayangan aku.. Keep inspiring, Kak! Generasi muda Indonesia butuh orang seperti kakak^^
Hahaha. Bukan salah kamu, sih. Emang terlihatnya aku cuma perempuan tajir yang tinggal di luar negeri dan suka foto-foto endorse di Instagram. Padahal aku tajir juga kaga. Foto endorse di Instagram juga karena butuh duit buat hidup *hiks*
DeleteMakasih ya supportnya :)
hai ka git .. :)
ReplyDeletenice blog kaa git,
aku juga udah sering ngliat video kaka d you tube ,,
menginspirasi ka,
sukses selalu pokoknya,
<3 Ka gita
from
Indonesia
very inspiring, you're the true beauty inside is 😊
ReplyDeleteWow. You seriously never fail to amaze me. People (by people i mean 98% of people) usually start making vlogs with the driving force of the lack of something to do or simply the desire to seek attention. But your purpose is the first I've heard of. You're a really amazing person, and no I am not BS-ing. Don't mind the negative things people say, not everyone hold the same decent mindset as you, they don't even have the proper filteration process before throwing out words out there. I hope these people change, I hope the mindset of Indonesian kids change. It seems pretty hopeless with the kind of things they are fueled with, tv shows with stupid and violent scenes, the types of cool-wannabe vlogs you mentioned, and all that. But people like you are like a torchlight in an area of darkness. The world needs more people like you. I aspire to be like you. Please don't let these people stop you from doing whatever you're doing. That way you pass on the light from one log to the next, to the next, and to the next, and one day we will have brightness.
ReplyDeleteHi, Mei. Thank you! Your comment is so encouraging
DeleteAh jatuh cinta kak gue sm pemikiran lo :)
ReplyDeleteIjin Share Kak Git, :)
ReplyDeleteI am totally agree with you, Ka Git!
ReplyDeleteGue juga sering gagal paham sama generasi muda kita, yang banyak gaya dan latah nanggepin hal2 yang sebenernya nggak penting ditanggepin. Menjadikan hal konyol sebagai tren, mengesampingkan isi & bobot dan palah fokus sama case dan tampilan.
On the other side, gue seneng banget "nemuin" sosok kayak Ka Gita. At least, dalam hal2 tertentu gue ngerasa kita mirip (cara pandang, pemikiran dan bahkan keheranan kita akan suatu fenomena) gue belajar banyak dari lo Ka! Stay humble and keep inspiring! Salam dari Indo, kalo pulang mau dong meet and greet 😀
Totally, nice post Kak Git. Izin share yah di blog pribadi :); untunghandayani.wordpress.com
ReplyDeletehi Gita :)
ReplyDeleteterimakasih sudah memberikan inspirasi buat aku, semangat terus!
semangat ya gittt !!
ReplyDeleteTetap jaga Kesehatan disana yaaa
hi kak gita :)))) well, gue suka banget sama pemikiran elu kakkkk... sama sama sepemikiran sama gue....
ReplyDeleteHi kak Gita, pemikirannya bener banget. yang aku liat di sekeliling lingkungan aku, bnyak bgt anak smp yang seneng bgt liat vlog you tube yang isinya anak gaul gitu, terus dia juga ikutin gaya" ala" youtubers yg mreka sukai. Dan ini kelemahan remaja indonesia, yang cepet bgt ngikutin hal yg negatif ketimbang positifnya. mungkin mreka kurang diajarkan untuk selalu berpikir positif untuk menemukan hal positif dari apa yang mereka tonton.
ReplyDeleteHi Gita. Kalau menurut saya sih itu konsekuensi dari menempatkan diri kita sendiri di media sosial. Kalau orang yang punya medsos isinya teman-teman atau kenalannya sendiri sih wajar atau bisa aja marah ketika ada komen yang gak sopan di media sosialnya. Tapi kalau orang itu sudah memposisikan dirinya dikenal oleh orang banyak lebih luas dari teman-teman atau kenalan (seleb medsos) itu sih konsekuensinya. Sadar gak sadar dan mau gak mau kamu sudah jadi seleb medsos Git.
ReplyDeleteSemua tinggal bagaimana secara bijak menanggapi komen-komen itu. Namanya juga manusia pasti beda-beda pemikiran.
Oh iya, saya habis lihat tulisan blog ini dari awal. Saya kagum dengan metamorfosa diri kamu. Sekarang mah sudah gak suka marah-marah kan Git karena hal sepele macam baca komen-komen di blog? Semoga Gita semakin sukses dan Allah selalu memberikan yang terbaik untuk Gita. Amin :)
Berawal dari video2 kak gita yg inspiratif jadi ketagihan, dan sampai akhirnya masuk ke blog kak gita ini :))) padahal gue ga hobi baca :D semangat terus kak buat bikin konten2 that can give positive impact for us and also useful for us :)
ReplyDeletei aggreed ka gita. suka sebel banget juga sama mereka yg bisanya cuma komen tapi toh mereka sendiri belum ada sumbangsihnya untuk negara kita. ngaku ngaku nasionalisme tinggi tapi karyanya juga nol. terus cuma bisa asbun gitu dan komen tentang hal hal yang sebenernya ga pnting penting amat buat hidup mereka.
ReplyDeletehai git, gw suka banget sama postingan lo ini git.
ReplyDeleteserius gw juga sangat-sangat khawatir dengan video2 youtube yang sekarang. isinya banyak hal gak penting dan Y Allah justru diidolakan. menurut gw peran orang tua sangat penting untuk memfilter asupan otak anak-anak mereka. justru yang remeja2 ini yang perlu perhatian khusus. mungkin dengan memekai istilah mereka dalam fase "mencari jati diri" terkadang mereka mengkonsumsi hal-hal jelek untuk kesehatan mental dan otak mereka. memprihatinkan ngeliat banyak remeja yang ngefans sama org2 yang justru menurut akla sehat gw ini memberikan dampak negatif.
assalamulaikum gita, aku baru hari ini lihat blog kamu, dan kabetulan aku suka dengan konten yg kamu share ringan tapi kena banget either itu vlog ato blog km. salam kenal ya
ReplyDeleteaku orang yang kesikian yang nyasar ke vlog Gita pertama kali yang tentang kuliah di jerman langsung suka dan merambah (bahasa gua) ke vlog@ lain dan blog...aku generasi yang udah menginjak 40 th dan aneh nggak ya masih suka tulisan2 Gita yang (gua ketuaan nggak buat baca blog dan nontonin vlog kamu Git...anyway terimaksih sudah menginspirasi...dan u know vlog Gita adalah salah satu yang aku saranin buat ponakanku yang masih kelas 6 sd...
ReplyDeleteDan lagi, sekarang gue bener-bener jadi watcher videonya kak Git, gue jadi reader blognya kak Git, udah deh.. Total gue agree sama lo, kak. Selama ini, di otak gue banyak banget pertanyaan, banyak yang ingin gue keluarkan, tapi gue engga berani speak up karena kebanyakan orang Indo lebih tertarik membicarakan kekurangan orang lain daripada berdiskusi seperti bagaimana caranya mengubah habbits yang buruk itu menjadi habbits yang lebih baik, bermanfaat, dan memberi dorongan positif kepada orang yang lupa bagaimana caranya mencintai diri sendiri. Kalo gue di kasih keberanian untuk ngomong dan engga mikirin perasaan dia. Gue akan nyuruh orang orang itu untuk ngepointing out kekurangan orang lain di depan cermin.
ReplyDeleteAssalamualaikum sis..hye saya dari malaysia.. serius sis setiap pandangan dari sis mmg inspired me alot.. even tho i don understand too much bahasa indonesianya yah.. but apa yang disampaikan itu sangat sampai dan buat sy lebih berfikir..yah mmg benar smua orang itu zaman sekarang sentiasa body scanning everday and everwhere..sampai satu saat itu saya jdi x bersyukur langsung dengan apa yg sy miliki..keep thinking on my weakness and low confident when i go out.. Nah sampai satu saat jumpa juga vlog sis mengenai body possitivity..alhamdulillah automaticly i can changed my mind a bit n not think too much about wut pepols say to me.. but sometime if someone keep critic on my appearance i will thinking it back..i dont know why.. yg parahnya lagi, cowo gue itu ( bljr bahasa indo hihi) always compared me with beauty girl outside there.. sedih banget sih sebenarnya..hmm i dont know what shud i do..mmg society disini sngt mementingkn dan mengagung agungkan appearance..any tips sis spya ak lebih semangat lagi menghadapi orang2 keginian?
ReplyDeleteHopefully u reply sis.. really want to know your opinion to help me out.. :)
Assalamualaikum
ReplyDeleteSetuju banget, kak! Bingung dan heran sih kalau mikir budaya salah fokus ini darimana asalnya, dan lebih bingung lagi sama siapapun yang nemu aja celaan dari appearance kak Gita yang menurut saya adem ayem sampai bikin betah buat ngikutin vlog dan segmen video yang lainnya apalagi kontennya berisi banget!
/I know this is just so late karena baru seminggu yang lalu subscribe channel kakak setelah direcommend temen baik saya dan baru beberapa hari yang lalu nemu blog yang isinya tulisan-tulisan yang berisi banget pula/
Tetap semangat, Kak Gita! Saya baru mau masuk kuliah dokter di jakarta (bukan di UI ya hehe) tahun ini, mohon doa juga ya, kak!
saya mahasiswi Sumenep (Indonesia) yang ingin belajar menjadi seperti kakak.
ReplyDeleteAssalamu'alaikum mbak...
ReplyDeleteAlhamdulillah ada sosok seperti mbak Gita yg bisa menginspirasi dan memberi informasi banyak anak di Indonesia.
Anak saya, insya Allah salah satunya.
Mbak, maaf, pertanyaan saya di bawah ini bukan tentang content vlog mbak Gita, tapi tgbteknis vlog mbak Gitabyg saya nilai sangat bagus di Youtube.
Boleh share, mbak Gita pakai camera apa ngerekam utk vlog-nya, lalu mengedit video-nya pakai program/aplikasi apa?
Terima kasih.
Wassalam,
Bonny
Ruarrr biasa pemikiranmu kak Gita. Dabest:)))
ReplyDeleteHalo kak git. Makasih bgt udh bikin blog dengan isi sekeren gini. Aku setuju banget sama apa yang kakak sampaikan diatas. Kita bisa fokus, mentingin hal yg lebih penting daripada sekedar soal fisik.
ReplyDeleteAku juga dulu termasuk org2 yang suka nyinyir soal fisik. Tapi tbh aku ngelakuin itu sadar ga sadar. Kaya ya udah biasa gitu kalo ngomongin fisik.
Tapi makin sini aku jadi lebih sadar, ga baik ngatain fisik orang. Itu ciptaan tuhan loh. Kok kita berani banget ya ngritik fisik orang, ngata2in tanpa ada rasa bersalah. Emg kita udh sebagus apa sampe berani kaya gitu? Kita bakal keliatan lebih baik kalo ngatain fisik org lain? And how about perasaan mereka yg dikatain..
Seneng banget nemu konten2 yg selalu bermanfaat dari vlog kakak dan blognya juga. Terus bikin karya yg bagus bahkan lebih bagus buat ke depannya ya kak^^
kak git,aku masih SMA di salah stu sma di bdg.aku ngerasain bgt generasi salah fokus yang kaka mksd.
ReplyDeletekita satu pemikiran kak..aku lg belajar tentang" bagaimana menghadapi dunia yang sesungguhnya" lewat vlog sama blog kakak.teruslah mem-bodo amatkan generasi salah fokus wkwk.. lawan pake karya :))
seneng bgt kak baca tulisan kakak akhirnya ada sosok yang satu pikiran juga sama aku.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteIndonesia, kita yakin bahwa generasinya bisa dicerdaskan dan mencerdaskan...
ReplyDeleteAamiin
Assalamualaikum Kak git. setelah baca blog ini jujur sih pikiran gue lebih terbuka dan benar kata yg lain kalo lu inspiring banget dan, muncul 1 pertanyaan yg terbesit dlm diri gue yg mau gue tanyakan ke Kak git."Kalau diri kita berada dlm lingkungan yg seperti lu katakan diatas orang2 yg just focus on someone's mistake lalu kita membicarakannya, gimana caranya keluar dari lingkungan tersebut tanpa meninggalkan teman2 kita itu?"
ReplyDeleteReally need your answer, thanks kak, sukses selalu, Aamiin.